Sukses

Kemenparekraf Siapkan Destinasi Wisata dan Kuliner di Sepanjang Jalur Lintas Selatan Selama Mudik Lebaran

Ada sekitar 80 juta orang yang akan mudik dan lebih dari setengahnya akan berwisata selama perjalanan atau ketika berada di kampung halaman mereka.

Liputan6.com, Jakarta - Mudik Lebaran tahun ini dipastikan akan lebih ramai dari dua tahun sebelumnya maupun di tahun lalu. Tahun ini diperkirakan ada 80 juta orang yang melakukan mudik.

Jumlah itu diyakini akan lebih mendorong perekonomian di berbagai sektor, termasuk di bidang pariwisata. Situasi itu juga menjadi perhatian Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).

Dengan potensi demikian besar ini pemerintah pusat, pemerintah daerah dan pelaku pariwisata dapat mempersiapkan destinasi wisata dengan event, ataupun produk-produk wisata bagi para pemudik.

Di lain sisi jenis usaha penyediaan akomodasi, penyediaan makanan dan minuman, serta jasa transportasi dinilai juga bakal ramai oleh pesanan para pemudik. Kemenparekraf sendiri menyiapkan dua program dalam menghadapi mudik Lebaran yaitu Jalur Lintas Selatan (JLS) dan Posko Mudik.

"Nanti ada sekitar 80 juta orang yang akan mudik dan lebih dari setengahnya atau sekitar 60 persen akan berwisata selama perjalanan atau ketika berada di kampung halaman mereka. Ini potensi yang sangat besar di bidang wisata termasuk kuliner," kata Menparekraf Sandiaga Uno dalam Weekly Press Briefing di Jakarta yang digelar secaa hybrid, Senin (25/4/2022).

"Kita sudah menyiapkan Jalur Lingkar Selatan atau JLS dan Posko Mudik. Unruk JLS sedang disiapkan beberapa destinasi wisata pilihan dan beberapa sentra kuliner. Ini bisa menciptakan peluang kerja perekonomian berjalan lancar dan punya potensi wisata yang sangat besar," tambahnya.

Untuk JLS, Sandiaga menambahkan, akan melewati sejumlah kabupaten dimulai dari Jakara sampai Jawa Timur.  Travel plan yang disiapkan Kemenparekraf di JLS dimulai dari Garut, lalu ke Tasikmalaya, lanjut ke Pangandaran, Cilacap, Kebumen, Purworejo, Yogyakarta, Pacitan, Blitar, Malang, Lumajang, Jember dan berakhir di Banyuwangi.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

15 Posko Mudik

"Ada beberapa destinasi wisata di sepanjang jalur itu, termasuk desa wisata. Ada desa wisata Selasari di Pangandaran, desa wisata Pujon Kidul di Malang sampai desa wisata Tamansari di Banyuwangi," terang Sandiaga.

Selaim JLS ada pula posko mudik Kemenparekraf yang berada di Lampung sampai Jawa Timur. Mereka menyebutnya sebagai posko mudik sehat dan aman.

"Kita sudah siapkan posko mudik, ada 15 titik mulai dari Lampung sampai Jawa Timur. Kita harapkan posko ini jadi semacam relax corner bagi para pemudik. Mereka bisa beristirahat sejenak sambil menyiapkan segala sesuatunya sebelum melakukan perjalanan lagi," ujar Hengky Hotma P Manurung selaku Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf.

Yang tak kalah penting adalah penerapan protokol kesehatan CHSE selama pelaksanaan mudik.  Hal ini harus dipatuhi dan dilaksanakan baik oeh para pemudik maupun pihak-pihak lainnya yang terkait seperti pengelola tempat wisata maupun penyedia jasa mudik.

3 dari 4 halaman

Protokol Kesehatan CHSE

Dalam kesempatan yang sama, Waki Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf) Angela Tanoesoedibjo mengatakan bahwa Kemenparekraf terus meningkatkan penerapan CHSE di tempat wisata dan usaha ekonomi kreatif khususnya menghadapi libur Lebaran 2022, untuk mencegah penularan Covid-19.

Menurut Wamenparekraf, mereka telah berkolaborasi dengan berbagai pihak. Terutama penerbitan surat-surat, agar penerapan CHSE di setiap daerah dapat berjalan dengan baik dan semestinya. Khususnya di kawasan pariwisata, hingga ruang lingkup ekonomi kreatif lainnya.

"Terkait protokol kesehatan, saya kira bukan hanya dalam momentum mudik. Tapi Kemenparekraf berkomitmen untuk terus meningkatkan penerapan CHSE, usaha-usaha ekraf di setiap waktu," jelas Angela.

"Kami juga sudah terbitkan surat-surat ke masing-masing pemerintah daerah, untuk terus mengawasi CHSE di lapangan. Ujungnya adalah yang penting penerapan di lapangan," sambungnya.

4 dari 4 halaman

Meningkatkan Perputaran Ekonomi

Pada pekan lalu, Sandiaga Uno menyebut bahwa pihaknya memperkirakan nominal belanja wisatawan nusantara (wisnus) di periode libur lebaran ini akan lebih dari Rp72 triliun.  "Perhitungannya diperkirakan dari 48 juta pemudik dengan rata-rata wisnus (menghabiskan dana untuk melancong) sekitar Rp1,5 juta," terangnya, pada minggu lalu.

Deputi Bidang Kebijakan Strategis Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Nia Niscaya, menyambung bahwa jumlah itu juga hasil perkiraan dari lamanya masa libur Lebaran. Ia berkata, "Ada cuti bersama yang bisa disambung dengan cuti tahunan. Jadi, libur Lebaran yang lebih lama ini bisa berdampak pada spending wisnus."

Secara histori, Nia mengatakan, pergerakan wisatawan di musim mudik masih didominiasi di Pulau Jawa, terutama Jawa Timur. Melihat fenomena ini, Sandi menyebut bahwa musim mudik juga bisa diartikan sebagai momen untuk meningkatkan perputaran ekononomi.

"Bisa menyumbang 25 persen ekonomi dalam hitungan per kuartal," tuturnya.  "Pemilik usaha sektor makanan dan minuman, akomodasi, juga transportasi akan melihat dampak yang sangat positif."

"Saya mengimbau (para pemudik) untuk membelanjakan uang dan jasa di daerah mudik. Beli produk ekonomi kreatif lokal," Sandi menyebut.