Sukses

Seorang Lelaki Tua Terpaksa Bersihkan Air di Lantai Akibat Ulah Seorang Remaja demi Konten

Lelaki tua terpaksa harus membersihkan lantai yang tercecer air akibat ulang seorang remaja.

Liputan6.com, Jakarta - Seorang lelaki tua terpaksa harus membersihkan ceceran air di lantai gerai McDonald di Singapura. Sebagai karyawan ia harus membersihkan air tersebut.

Peristiwa tersebut berawal ketika sekelompok remaja memasuki gerai McDonalds di Punggol Safra. Mereka kemudian untuk merekam 'lelucon bodoh', meninggalkan seorang staf tua di sana untuk membereskan kekacauan untuk mereka. dikutip dari AsiaOne, Senin, 2 Mei 2022.

Dalam video Facebook yang dibagikan pada Senin, seorang remaja terlihat berjalan dari konter menuju kursi dengan dua gelas air di tangan. Setelah melepas masker wajahnya, remaja berkacamata itu menuangkan kedua cangkir air ke seluruh tubuhnya.

Sementara itu, dua gadis terlihat merekam tindakan aneh ini.  Setelah aksinya selesai, kelompok berlari keluar dari restoran cepat saji satu demi satu. Salah satu anak laki-laki dalam kelompok itu juga 'menampar wajahnya dengan es krim dan melemparkannya ke lantai'.

"Paman tua yang malang harus membersihkan setelah kekacauan mereka. Selain itu, mereka tidak membersihkan nampan mereka," komentar seorang warganet. Dalam komentarnya, seorang netizen mengeluhkan bahwa 'kebodohan tidak ada obatnya'.

"Kebodohan tidak ada obatnya...mau akting hero pake air panas lebih baik, nanti kena csi pasti bilang momen jolly fun berarti tidak ada salahnya," kata dia. "Demi video Tiktok atau ketenaran atau pemirsa??? Lakukan di rumah la mengapa merepotkan staf ?? Orang yang tidak pengertian," kata yang lain. "Ini benar-benar perilaku konyol dan menjijikkan," kecam warganet yang lain.

 

**Pantau arus mudik dan balik Lebaran 2022 melalui CCTV Kemenhub dari berbagai titik secara realtime di tautan ini

2 dari 4 halaman

Lelaki Tua

Cerita sedih juga terjadi pada seorang lelaki tua baru-baru ini. Ia sengaja memesan makanan di sebuah restoran untuk delapan orang.

 

Pengguna Facebook Zupi Bakhtiar, yang berada di restoran yang sama malam itu, mengunggah apa yang dilihatnya di jejaring sosial pada 18 Maret 2022. Kisah tersebut menjadi sorotan pada Senin, 25 April 2022, ketika stasiun radio Malaysia Zayan mengunggah tentang hal itu, mengumpulkan 255 komentar dan 1.000 dibagikan pada saat berita ditulis, dikutip dari laman AsiaOne, Sabtu, 30 April 2022.

Keluarga Zupi telah tiba di restoran pada pukul 22.30 dan setelah memesan makanan, dia melihat pria tua itu dari jauh. Pria tua dengan atasan abu-abu terlihat menata kursi, piring, dan peralatan makan di sekitar tempat makannya.

"Pada saat itu, saya tidak memikirkannya. Tetapi setelah beberapa saat, itu menjadi sedikit lebih aneh karena dia dengan hati-hati mengatur ulang posisi kursi dan piring secara teratur," tulis unggahan tersebut.

 

3 dari 4 halaman

Pengunjung Lain

Pengunjung lain mulai memperhatikan tindakan aneh pria tua itu juga. Zupi kemudian berbicara kepada seorang pelayan dan diberi tahu bahwa lelaki tua itu adalah pelanggan tetapnya.

Dia datang ke restoran itu dua sampai tiga kali seminggu. Ia akan pesan makanan untuk delapan orang setiap kali datang. Dia akan membayar penuh dan jika ada sisa, dia akan memintanya untuk dibungkus, kata pelayan itu.

Dalam unggahannya, Zupi mengatakan: "Kami tidak tahu apakah keluarganya masih hidup atau tidak. Saat itulah istri saya mulai menangis. Anak-anak saya juga sedih."

Itu mencapai titik di mana anak-anaknya harus menghibur istrinya. Beberapa warganet ikut bersedih, dengan seorang warganet pun berbagi pengalaman yang agak mirip.

4 dari 4 halaman

Cerita Lain

"Sejak ayah saya meninggal, saya menyiapkan satu set hidangan untuknya untuk makan malam reuni Tahun Baru Imlek pertama. Saya tahu orang pasti mengira saya sakit jiwa, tapi saya benar-benar tidak bisa makan tanpa dia. Saya hanya melakukannya sekali. dan setelah itu penyakit mental saya membaik. Seiring waktu, saya hanya berhenti memikirkan ayah," pengguna Facebook berbagi.

Warganet yang lain memiliki pandangan yang berbeda tentang apakah disarankan untuk mendekati pria tua itu. Seorang warganet berkata: "[Saya akan] rela [untuk] membayar semua delapan kali makan dan memberinya waktu saya jika makan di bukan masalah. untuk saya".

Namun, Zupi mengatakan kepada media bahwa dia berharap warganet tidak akan mengganggu pria itu dan membiarkannya makan dengan tenang. Dia meminta agar lokasi restoran dirahasiakan untuk menghormati pria tua itu.