Jakarta - Pola hidup atau gaya hidup sehat sebaiknya kita terapkan setiap saat. Begitu pula usai kita menjalani ibadah puasa di bulan Ramadhan dan merayakan Lebaran.
Anda sebaiknya tetap memperaktikkan kebiasaan khususnya pola makan sehat seperti saat Ramadhan pada bulan-bulan berikutnya, kata Executive Director of Community Health, Abu Dhabi Public Health Centre, Dr. Omniyat Al Hajeri.
“Kita harus mengadopsi beberapa praktik yang kita pelajari selama bulan suci, seperti berhenti makan ketika merasa relatif kenyang dan kembali secara bertahap ke jadwal makan," terang Hajeri seperti dikutip dari Khaleej Times, melansir laman Antara, Selasa, 3 Mei 2022.
Advertisement
Baca Juga
Hajeri menekankan Anda sebaiknya menghindari makan berlebihan usai Ramadhan demi mencegah tubuh terkejut dan memicu lonjakan gula darah yang dapat mengakibatkan efek seperti gangguan pencernaan, mulas, dan penambahan berat badan.
Anda bisa makan dalam jumlah sedikit dengan interval 3-4 jam dan jagalah hidrasi tubuh dengan minum cukup air. Menurut Hajeri, Anda bisa menerapkan diet seimbang termasuk memasukkan sayuran dan buah untuk memaksimalkan manfaat kesehatan dari puasa selama bulan suci.
Selain itu, Anda perlu tetap aktif dan melakukan olahraga secara teratur. “Bergerak juga kunci untuk menjaga kesehatan sendi dan sistem kardiovaskular yang sehat," ujarnya.
Anda juga bisa mempertimbangkan puasa lebih sering usai Ramadhan. Efek puasa telah terbukti secara global dan terus meningkat prevalensinya di dunia kesehatan dan kebugaran.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Daging Tidak Disarankan
Efek ini termasuk pengaturan gula darah, memerangi peradangan, meningkatkan kesehatan jantung, meningkatkan fungsi otak, dan membantu penurunan berat badan. "Tentu saja, ketika menyangkut orang dengan penyakit komorbid, kami menyarankan untuk berkonsultasi dengan dokter lebih dulu," tutup Hajeri.
Hidangan Lebaran yang biasanya berbahan daging, santan, dengan cita rasa yang menggugah selera sebenarnya tidak disarankan untuk dikonsumsi secara berlebihan.
Kurang bijak mengonsumsi hidangan Lebaran akan berujung pada sejumlah kondisi kesehatan. Wakil Ketua Perhimpunan Dokter Gizi Klinik Indonesia cabang DKI Jakarta (PDGKI-Jaya) dr Ida Gunawan, M.S. Sp.GK, M.Kes (K), menuturkan lima kondisi kesehatan yang dapat muncul usai Lebaran.
Kondisi tersebut umumnya terjadi karena seseorang tidak dapat menahan diri menyantap dalam jumlah besar kuliner khas Idulfitri yang identik dengan rasa gurih, bersantan, dan berlemak. Juga berbagai kue manis yang tinggi kadar gula.Kondisi kesehatan yang perlu diwaspadai jika tak dapat mengontrol nafsu makan saat perayaan Idulfitri.
Advertisement
5 Kondisi Kesehatan
Berikut lima kondisi kesehatan yang harus Anda waspadai usai Ramadhan dan Lebaran, yaitu:
1. Peningkatan Gula Darah
Gula-gula darah berpotensi meningkat jika berlebihan dalam mengonsumsi kue-kue Lebaran yang manis dan mengandung gula.Ida mengingatkan untuk mengendalikan diri selepas puasa ketika melihat deretan kue-kue manis yang menggiurkan.
2. Peningkatan kolesterol dan lemak darah
Mengonsumsi makanan tinggi lemak jenuh secara berlebihan dapat meningkatkan kadar kolesterol dan lemak darah. Maka, jangan kalap begitu melihat makanan yang serba santan, daging, gorengan, dan hidangan-hidangan creamy, saran dokter yang berpraktik di RS Pondok Indah - Puri Indah.
3. Asam Urat Naik
Menu dengan daging jeroan dan kaldu gurih, ditambah emping, juga perlu diwaspadai. Ida berpesan untuk menyantap hidangan Lebaran tersebut secukupnya dan jangan berlebihan.
Asupan Gizi
Mengonsumsi hidangan Lebaran bersantan secara berlebihan dapat mengganggu pencernaan. "Pedas berlebihan, santan berlebihan, kalau yang namanya berlebihan baik pedas, asam, minyak, gula, itu semua tidak baik untuk kesehatan pencernaan kita," ujar Ida, dilansir Antara.
Apalagi jika dalam hidangan Lebaran yang disantap, jumlah seratnya tidak mencukupi. Dengan demikian Anda perlu berhati-hati agar tidak mengalami gangguan pencernaan.
5. Berat Badan Naik
Selalma puasa Ramadhan, seseorang punya waktu makan yang teratur, hanya dapat makan selepas matahari terbenam dan sebelum azan subuh berkumandang. Ketika Idulfitri tiba, sebaiknya Anda terus menjaga pola makan teratur dan seimbang agar berat badan tidak mengalami peningkatan. "Bisa bablas naik dengan cepat berat badan karena menu makanan yang dikonsumsi jumlah kalorinya berlebihan," tutupnya.
Selepas Lebaran, Ida juga menyarankan untuk mempertahankan asupan gizi seimbang agar kesehatan tetap terjaga.
"Supaya selalu sehat setelah Lebaran atau hari selanjutnya, karena kita masih di masa pandemi, jangan lupa makan dengan gizi seimbang," ucapnya pada Antara.
Advertisement