Liputan6.com, Jakarta - Rehat sejenak dan melepas lelah dari pekerjaan adalah momen yang penting. Selain meluangkan waktu berkualitas dengan keluarga dan teman di hari libur, tetapi juga memungkinkan diri untuk menjauh dan mengatur ulang, sebelum kembali ke pekerjaan kita dengan segar dan pikiran jernih.
Dikutip dari Travel and Leisure, Jumat (6/5/2022), sementara studi memuji pentingnya mengambil cuti, banyak perusahaan Amerika Serikat masih membatasi karyawan mereka, memberikan hari libur minimal. Hasilnya adalah tenaga kerja yang sering kali harus melewati kelelahan yang membayangi dalam upaya mencapai liburan yang telah lama ditunggu-tunggu.
Advertisement
Baca Juga
Amerika Serikat terkenal dengan kondisi kerja yang kurang baik di area ini. Namun dalam upaya untuk melihat kondisi ini, Organization for Economic Co-operation and Development (OECD), sebuah organisasi ekonomi dengan 38 negara anggota, merilis angka. Studi pada 2020 memberikan perkiraan terbaik tentang waktu luang yang dibayar di AS dibandingkan dengan negara-negara lain dengan ekonomi maju, dibanding dari Australia dan Austria hingga Chili dan Kanada.
Studi ini meninjau kebijakan cuti tahunan berbayar menurut undang-undang masing-masing negara untuk karyawan sektor swasta penuh waktu yang telah bekerja untuk majikan mereka saat ini selama satu tahun. Ini juga memasukkan hari libur umum untuk menunjukkan jumlah hari seorang karyawan dapat mengambil cuti kerja sambil tetap dibayar.
Tidak mengherankan bahwa tiga negara Eropa menduduki puncak untuk waktu luang mereka yang dibayar. Austria menduduki peringkat nomor satu untuk memberikan pekerja dengan 25 hari cuti tahunan berbayar dan 13 hari libur umum, sehingga jumlah total cuti berbayar menjadi 38.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Prancis hingga Spanyol
Prancis dan Spanyol masing-masing mengikuti dengan 36 hari, kemudian Korea Selatan dengan total 31 hari. Negara-negara lain dengan cuti tahunan yang tinggi, baik cuti berbayar dan hari libur nasional, termasuk Jerman dengan 30, Inggris dengan 28, dan Jepang dengan 26.
Amerika Serikat melaporkan total 10 hari, hampir empat kali lebih sedikit dari Austria. Mungkin yang paling menonjol, 10 hari tersebut adalah hari libur umum, karena Negeri Paman Sam adalah satu-satunya negara OECD yang tidak memberikan hak cuti tahunan minimum menurut undang-undang untuk karyawan di tingkat federal.
Hal tersebut berarti pilihan untuk memberikan waktu istirahat tahunan terserah pada perusahaan. Sementara, beberapa organisasi memilih untuk memberi karyawan mereka 10 hingga 15 hari cuti berbayar di atas 10 hari libur, itu tidak wajib. Mungkin yang paling mengkhawatirkan, laporan pra-pandemi dari Pusat Penelitian Ekonomi dan Kebijakan menemukan bahwa satu dari empat pekerja di Amerika Serikat tidak mendapatkan waktu liburan atau liburan berbayar.
Advertisement
Negara Paling Bahagia di Dunia 2022
Laporan Kebahagiaan Dunia 2022 sudah diluncurkan oleh Jaringan Solusi Pembangunan Keberlanjutan PBB. Publikasi yang berbasis data hasil survei global dari masyarakat di sekitar 150 negara itu menempatkan Finlandia di nomor satu sebagai negara paling bahagia di dunia.
Finlandia sudah menempati posisi yang sama selama lima tahun berturut-turut. Pemeringkatan itu sebagian besar berdasarkan hasil evaluasi kehidupan yang dilakukan oleh Gallup World Poll, meliputi angka harapan hidup sehat, angka GDP per kapita, dukungan sosial selama waktu sulit, tingkat korupsi yang rendah dan kepercayaan sosial yang tinggi, kemurahan hari di dalam komunitas yang ditunjukkan dengan saling menjaga satu sama lain, serta kebebasan untuk membuat keputusan hidup yang penting.
Denmark menempati urutan ke-2 pada 2022, diikuti dengan Islandia di nomor 3. Berikutnya berturut-turut Swiss, Belanda, dan Luxembourg yang menempati urutan ke-4 hingga ke-6. Disusul dengan Swedia dan Norwedia menduduki peringkat ke-7 dan 8. Sementara, Israel berada di urutan ke-9 dan Selandia Baru di urutan ke-10.
Indonesia Peringkat Berapa?
Lantas, Indonesia peringkat berapa? Berdasarkan laporan tersebut, Indonesia menempati urutan ke-87 dari 146 negara.
Laporan itu sekaligus menandai 10 tahun publikasi berjalan. Dengan pandemi yang sudah berjalan selama lebih dari dua tahun, laporan itu mengungkapkan sesuatu yang tidak terduga.
"Kejutan besar adalah bahwa secara global, dengan cara yang tidak terkoordinasi, terjadi peningkatan yang sangat besar dalam ketiga bentuk kebajikan yang ditanyakan dalam Gallup World Poll," John Helliwell, salah satu dari tiga editor pendiri laporan tersebut, dikutip dari CNN Travel, Jumat, 18 Maret 2022.
Ketiga bentuk kebajikan itu meliputi donasi amal, membantu orang asing, dan bekerja sukarela. Menurut Helliwell, yang paling menonjol dari kebaikan yang ditunjukkan adalah dengan membantu orang asing, terutama pada 2021, dibandingkan pada masa awal pandemi di 2022.
"Jumlahnya sangat besar di seluruh kawasan di dunia," kata Helliwell yang juga merupakan profesor emeritus di Jurusan Ekonomi Vancouver, Universitas British Columbia. Kebajikan juga jadi perhatian utama saat dunia menanggapi invasi Rusia ke Ukraina.
Berikut ini daftar 20 negara paling bahagia di dunia 2022:
1. Finlandia
2. Denmark
3. Islandia
4. Swiss
5. Belanda
6. Luxembourg
7. Swedia
8. Norwegia
9. Israel
10. Selandia Baru
11. Austria
12. Australia
13. Irlandia
14. Jerman
15. Kanada
16. Amerika Serikat
17. Inggris Raya
18. Republik Ceko
19. Belgia
20. Prancis
Advertisement