Sukses

Kunjungi Warung Indonesia di New York, Apa yang Disantap Sandiaga Uno?

Sandiaga Uno menuliskan, ternyata ungkapan warkop ada di mana-mana itu benar adanya, bahkan di New York sekalipun.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno sedang berada di New York, Amerika Serikat (AS). Sandiaga Uno tidak mau ketinggalan mengunjungi warung atau restoran Indonesia di sana. Salah satunya adalah Warung Kopi (Warkop) yang berada di Manhattan, New York City.

Warkop NYC tersebut sempat viral pada saat baru buka karena menghadirkan nuansa lokal di New York. Hal yang menarik perhatian Sandiaga adalah adanya minuman saset rencengan yang digantung khas seperti Warkop di Indonesia.

"Ini yang paling epic, ada rencengan yang digantung-gantung kalau di warung di Indonesia ya," ucap pria yang akrab disapa Sandi ini dalam video yang diunggah di Instagram pribadinya, Minggu (8/5/2022).

Pada kunjungannya, Sandiaga memesan menu andalan yaitu Internet atau Indomie Telur Kornet dan kopi Gayo. Dalam unggahannya, Sandi menuliskan bahwa ternyata ungkapan warkop ada di mana-mana itu benar adanya, bahkan di New York sekalipun.

"Ternyata ungkapan warkop ada di mana-mana itu benar, kita juga bisa nemu warkop di New York City nih! Kota seribu impian di mana harapan besar kita terhadap industri kuliner Indonesia juga bisa terwujud!," tulis Sandi.

Pemilik Warkop NYC Omar Karim Prawiranegara yang gemar bersepeda itu yakin kuliner Indonesia seperti Indomie, bakwan jagung, dan makanan khas warung dapat tampil di dunia. "Kita butuh banyak anak muda untuk berani tampil di industri F&B internasional. Sebenarnya kita bisa make it here, yang lain juga pasti bisa," ujar pemilik Warkop NYC Omar Karim Prawiranegara.

Sandi juga memperhatikan detail sudut ruangan warkop.. Bagi Sandi, menikmati semangkuk mi hangat disandingkan bersama kornet dan telur di negeri orang memiliki sensasi tersendiri. "Indomie telur kornet, ternyata ada sensai berbeda nyobain internet di Manhattan nih," ujarnya.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

Harganya Cukup Terjangkau

Warkop New York City mulai viral sejak Maret 2022. Setiap harga menu yang dibanderol dirasa sang pemilik cukup terjangkau kalau dibandingkan dengan pendapatan penetap di Amerika Serikat.

Misalnya, untuk mendapatkan semangkuk Indomie dikenakan harga sekitar Rp43 ribu. Namun harga tersebut belum termasuk topping tambahan seperti yang disantap Sandiaga, yakni telur, kornet, maupun keju.

Selain mengunjungi Warkop NYC, Sandiaga Uno juga menikmati kedai kopi milik warga Indonesia seperti Cafe Dangdut dan Awang Kitchen yang juga berlokasi di New York dan Dua Coffe yang berada di Washington DC.  Sandi menikmati kopi asli Nusantara di Cafe Dangdut.

Menurut ayah tiga anak ini, selain nikmatnya kopi tersebut, kehadiran Cafe Dangdut ini bisa jadi pengobat rindu bagi warga Indonesia yang rindu dengan musik khas Tanah Air.

"New York siap digoyaaaang? Saya ngopi di @cafedangdut_newyork, kombinasi yang keren ngopi kopi nusantara sambil ditemani alunan musik dangdut bisa jadi pengobat rindu buat yang kangen dengan musik Indonesia," tulis Sandiaga di akun Instagramnya, Sabtu, 7 Mei 2022.

3 dari 4 halaman

Cafe Dangdut

"New York siap digoyaaaang? Saya ngopi di @cafedangdut_newyork, kombinasi yang keren ngopi kopi nusantara sambil ditemani alunan musik dangdut bisa jadi pengobat rindu buat yang kangen dengan musik Indonesia," tulis Sandiaga di akun Instagramnya, Sabtu, 7 Mei 2022.

Dia menambahkan, hasil karya pelaku kreatif Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Indonesia yang ikut dipasarkan di Cafe Dangdut New York ini, membuat produk lokal bisa dibawa lebih dekat ke pasar internasional.  Dengan begitu, hal tersebut juga ikut mendorong kebangkitan ekonomi, membuka peluang usaha dan menciptakan lapangan kerja.

"Nah, hasil karya pelaku kreatif UMKM Indonesia juga ikut dipasarkan di Cafe Dangdut New York ini, jadi produk lokal kita bisa dibawa lebih dekat ke pasar internasional," terang Sandi.

"Hal ini bisa untuk mendorong kebangkitan ekonomi, membuka peluang usaha dan menciptakan lapangan kerja. Saya juga sudah coba langsung kopinya dan enak sekali, memang kopi khas Nusantara kita enggak ada duanya!," lanjutnya.

Dalam kesempatan itu, Sandi sempat bertemu dan berbincang dengan pedangdut senior Fitri Carlina selaku brand ambassador Café Dangdut.

4 dari 4 halaman

Di Markas PBB

Menparekraf sendiri berada di AS untuk memenuhi undangan UNWTO untuk berpidato tentang pariwisata berkelanjutan di markas PBB pada 4--5 Mei 2022. Dalam pertemuan bertajuk "High Level Thematic Debate: Putting Sustainable and Resilient Tourism at The Heart of An Inclusive Recovery" itu, Sandiaga mempromosikan sedotan purun dari Belitung.

"Seperti sedotan lokal yang saya bawa dari Pulau Belitung. Ini tindakan konkret kami menggantikan sedotan plastik dengan sedotan yang terbuat dari (sejenis) rumput," ujarnya saat membawakan keynote address, dikutip dari Instagram pribadinya yang diunggah Kamis, 5 Mei 2022.

Sedotan purun pertama kali diperkenalkan kepada Sandiaga saat melakukan kunjungan kerja ke negeri Laskar Pelangi itu pada 2021. Hartati, pemilik label Purun Ecostraw, memajang produknya di pameran mini.Kepada Liputan6.com, beberapa waktu lalu, ia mengaku mulai memperkenalkan produknya pada akhir 2019. Produk itu pertama kali dipasarkan ke Bali yang dikenal gencar menangkal penggunaan plastik sekali pakai.

"Saya coba dulu sebelumnya. Ada rasa atau apa, ternyata it's okay," ujarnya.  Sedotan ini diperoleh dari purun, sejenis gulma di rawa gambut. Produk itu tak serapuh sedotan kertas, tapi juga tak sekokoh sedotan logam yang banyak digunakan sebagai sedotan ramah lingkungan.

"Sifatnya seperti daun keladi. Tidak berubah bentuk juga tidak memakai perekat," ujarnya.Proses pembuatannya membutuhkan waktu lima hari. Ia memanfaatkan sinar matahari untuk mengeringkan purun sebelum dioven agar benar-benar kering. Sedotan itu sengaja digunakan sekali pakai karena menyerap air. "Takutnya juga ada bakteri yang bersarang karena dia menyerap air," sambungnya.