Liputan6.com, Jakarta - Meghan Markle dan Pangeran Harry terpaksa membayar 213.000 pound sterling atau Rp3,8 miliar untuk melunasi utang mereka atas nama Yayasan MWX yang sebelumnya bernama Sussex Royal. Yayasan yang saat ini dalam proses likuidasi itu dikatakan harus membayar utangnya kepada sebuah organisasi nirlaba yang tidak disebutkan namanya, menurut sebuah dokumen.
Dokumen itu menyebutkan yayasan telah menerima klaim 213.000 pound sterling atau Rp3,8 miliar dari kreditur terkait hibah atas nama "perusahaan nirlaba". Sebanyak 134.500 pound sterling atau Rp2,4 miliar telah dibayarkan tahun lalu setelah Harry dan Meghan menyatakan akan melunasinya dalam jangka waktu 12 bulan.
Advertisement
Baca Juga
Sisanya, 78.500 pound sterling atau Rp1,4 miliar, dibayarkan kemudian. Keterlambatan pembayaran itu memaksa mereka harus membayar biaya ekstra sebesar 27.447 pound sterling atau Rp491 juta. Dokumen itu juga mengatakan bahwa 22.000 pound sterling atau Rp393 juta akan diberikan kepada Harbottle & Lewis untuk jasa perwakilan hukum.
Harry dan Meghan mendirikan yayasan itu pada 2019 dan menyebutnya Sussex Royal – Yayasan Duke dan Duchess of Sussex. Namun, mantan anggota senior kerajaan itu harus mengubah nama yayasan menjadi MWX Foundation ketika mereka mundur dari kehidupan istana.
Hampir setahun lalu, mereka menginstruksikan seorang likuidator sukarela untuk menutup badan amal itu, yang pada dasarnya memutuskan hubungan lain dengan Inggris. Sebuah laporan oleh Smith & Williamson yang diajukan pada September 2021 mengungkapkan bahwa yayasan memiliki 289.106 pound sterling atau Rp5,1 miliar yang disimpan di rekening dengan Coutts & Co.
Penutupan yayasan itu juga berimbas pada anak perusahaan yang didirikan atas nama yayasan. Harry and Meghan MXH Trading Ltd. juga secara sukarela ikut ditutup oleh keduanya. Dokumen tersebut mengatakan bahwa 26.000 pound sterling atau Rp464 juta akan diberikan kepada Harbottle & Lewis untuk perwakilan hukum dan 10.000 pound sterling untuk likuidator.
Setelah Sussex Royal nonaktif, pasangan Harry dan Meghan membangun yayasan amal baru bernama Archewell Foundation yang didirikan pada 19 Mei 2021. Pengumuman itu disampaikan bertepatan dengan perayaan ulang tahun pernikahan mereka yang ketiga.
Â
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Biaya Renovasi
Bukan kali pertama pasangan Meghan dan Harry bersinggungan dengan masalah utang. Sebelumnya, mereka juga mencicil utang biaya renovasi Frogmore Cottage. Biaya renovasi rumah pemberian Ratu Elizabeth II itu mencapai 2,4 juta pound sterling atau lebih dari Rp43 miliar.Â
Pembayaran utang dilakukan segera setelah Pangeran Charles sepakat untuk menanggung biaya keamanan pasangan tersebut. Duke dan Duchess of Sussex itu berjanji untuk membayar biaya renovasi rumah saat memutuskan mundur sebagai anggota senior Kerajaan Inggris.
Pasangan yang menikah pada 19 Mei 2020 tersebut ingin mempertahankan Frogmore Cottage sebagai kediaman mereka bila sedang berkunjung ke Inggris. Rumah lima kamar yang kini dihuni keluarga Putri Beatrice itu juga disebut-sebut akan menjadi kediaman keluarga Harry dan Meghan yang akan pulang kampung untuk merayakan Jubilee Ratu Elizabeth II.
Saat itu, sumber mengatakan Harry dan Meghan tampaknya kekurangan uang setelah tim keamanan dari Kepolisian Metropolitan ditarik setelah mereka pindah ke Los Angeles. Pangeran Harry sempat meyakini hingga menit-menit terakhir bahwa mereka bisa mempertahankan tim keamanan yang ada. Namun, otoritas di Kanada, tempat di mana mereka tinggal sebelum pindah ke Los Angeles, menegaskan bahwa mereka tidak akan menyediakan perlindungan bagi pasangan Harry dan Meghan.
Advertisement
Mencicil
Pasangan Sussex mencicil utang mereka sebesar 18 ribu pound sterling atau sekitar Rp327 juta per bulan untuk biaya renovasi. Dalam perjanjian diketahui ada kesepakatan sewa tambahan di mana mereka membayar lebih dari harga komersial sehingga eksesnya bisa digunakan untuk membayar ongkos renovasi.
Diperkirakan, mereka baru bisa melunasi utang sebelas tahun lagi. Itu pun bila tak memasukkan perhitungan bunga maupun biaya rutin yang keluar untuk merawat properti.
Rumah itu sebelumnya direnovasi enam bulan agar Harry dan Meghan bisa pindah sebelum kelahiran bayi Archie. Properti yang terdaftar sebagai Grade II itu memerlukan penyambungan kabel kembali dan pemasangan kompor gas modern dan saluran air.
Rupanya, pasangan itu hanya menempatinya selama beberapa minggu saja. Bahkan, anak mereka lebih sering tinggal di luar Inggris. Keluarga itu kini menempati rumah mewah di kawasan Montecito, California, sejak memutuskan mundur sepenuhnya sebagai anggota senior Kerajaan Inggris.
Tak Bayar Tagihan
Kehidupan Pangeran Harry dan Meghan Markle tidak berhenti jadi sorotan. Seperti baru-baru ini, seorang pramugari mengungkapkan kebiasaan unik mereka saat traveling.
Dilansir dari express.co.uk, 25 April 2022, seorang pramugari yang tidak disebutkan namanya ini menceritakan pengalaman uniknya saat melayani Duke dan Duchess of Sussex, sebelum mereka keluar dari kerajaan. Menurut wanita itu, Harry dan Meghan ternyata tidak membayar tagihan mereka di pesawat. Peristiwa itu terjadi dalam penerbangan dari London ke Tromso, Norwegia, pada 2017.
"Meghan dan Harry adalah pribadi yang sangat menyenangkan sepanjang penerbangan. Mereka mengatakan pada pihak maskapai kalau mereka ingin diperlakukan sebagai penumpang normal," kenang pramugari itu.
"Jadi kami tidak melakukan pengecualian atau memberi layanan khusus untuk mereka," imbuhnya. Pramugari itu pun bercerita, di awal penerbangan, Meghan dan Harry melihat daftar menu dan memesan beberapa makanan, serta minuman.
"Harry sarapan dengan teh dan roti, sedangkan Meghan juga minum teh dan memilih muffin lemon," ungkapnya. Namun, saat waktu pembayaran, pramugari mengatakan, pasangan tersebut tidak meminta tagihan dan sepertinya berasumsi makanan dan minuman itu gratis.
Â
Advertisement