Liputan6.com, Jakarta - Bintang Aquaman Jason Momoa turun ke Instagram untuk meminta maaf karena mengambil foto di Kapel Sistina, dengan mengunggah video olahraga yang berkeringat dan bertelanjang dada. Momoa saat ini sedang berada di Roma untuk syuting Fast X, film ke-10 dalam saga film Fast & Furious.
Aktor itu mengunggah foto dirinya di bawah lukisan Michelangelo terkenal yang menghiasi dinding dan langit-langit kapel pada 9 Mei 2022. Dalam keterangannya, ia menulis, "I LOVE YOU ITALY, awal yang indah untuk hari libur kami menikmati ROMA."
Baca Juga
Advertisement
Tetapi, penggemar yang tidak puas dengan cepat menunjukkan dalam komentar bahwa pengunjung biasanya dilarang mengambil foto atau video di kapel, yang terletak di Vatikan. Pada Sabtu, 7 Mei 2022, Momoa mengunggah video lain sembari membahas kontroversi setelah beberapa saat berolahraga.
"Ini hari terakhir saya di Roma, dan saya hanya mencintaimu dan Italia," katanya setelah meletakkan dumbel. "Jika Anda pernah berpikir saya tidak menghormati budaya Anda, itu bukan niat saya."
Dia mengaku pernah mengunjungi Vatikan dan Kapel Sistina ketika berusia 19 atau 20 tahun. Untuk perjalanan saat ini, dia memberikan "sumbangan" sehingga teman-teman dan anggota kru dari film tersebut dapat bergabung dengannya pada hari libur mereka dari syuting. "Fast X."
Â
Â
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Mengaku Menyumbang Gereja
Momoa mengaku saat itu ada sekelompok orang yang ingin berfoto dengannya. "Saya sangat menghormati dan saya meminta izin untuk apa yang saya pikir akan baik-baik saja. Saya tidak akan pernah ingin melakukan apa pun untuk tidak menghormati budaya seseorang. Jadi jika saya melakukannya, saya minta maaf."
"Saya pasti membayar untuk memiliki momen pribadi itu dan memberikan sumbangan yang bagus untuk gereja," tambahnya. Video permintaan maaf di kapel Sistina telah diputar lebih dari 3 juta kali.
Kapel Sistina adalah salah satu kapel di lingkungan Istana Apostolik, kediaman resmi Sri Paus di Kota Vatikan. Nama kapel ini diambil dari nama Paus Sikstus IV, yakni paus yang memugarnya dari 1473--1481, dikutip dari laman
Kapel ini dijadikan tempat pelaksanaan kegiatan keagamaan maupun kenegaraan lembaga kepausan setelah dipugar. Kapel Sistina kini dimanfaatkan sebagai tempat pelaksanaan konklaf, yakni proses pemilihan paus baru. Kapel ini terkenal karena fresko-freskonya, teristimewa fresko pada langit-langit dan fresko Perjamuan Terakhir karya Michelangelo.
Â
Â
Advertisement
Lukisan Michelangelo
Pada masa jabatan Paus Sikstus IV, satu tim pelukis Renaisans beranggotakan Sandro Botticelli, Pietro Perugino, Pinturicchio, Domenico Ghirlandaio, dan Cosimo Rosselli membuat rangkaian fresko Riwayat Musa dan Riwayat Kristus. Mereka juga membuat potret para paus di atas rangkaian fresko riwayat, serta trompe l'oeil tirai berjuntai di bawah rangkaian fresko riwayat.
Pengerjaan lukisan-lukisan tersebut rampung pada 1482, dan Paus Sikstus IV merayakan misa pertama di Kapel Sistina pada15 August 1483, hari raya Santa Maria diangkat ke surga. Dalam kesempatan yang sama, Kapel Sistina diberkati dan didedikasikan kepada Santa Perawan Maria.
Dari 1508 sampai 1512, Michelangelo melukis langit-langit Kapel Sistina atas pesanan Paus Yulius II. Lukisan pada langit-langit Kapel Sistina telah mengubah jalan sejarah seni rupa Dunia Barat, dan dikagumi sebagai salah satu adikarya peradaban umat manusia.
Michelangelo kembali ke Roma sesudah kota itu diserbu dan dijarah tentara Kekaisaran Romawi Suci pada 1527. Ia mengerjakan lukisan Penghakiman Terakhir dari 1535 sampai 1541 atas pesanan Paus Klemens VII dan Paus Paulus III. Kemasyhuran lukisan-lukisan Michelangelo telah memikat jutaan pengunjung ke Kapel Sistina selama 500 tahun terakhir.
Karya Termahsyur
Awalnya langit-langit di Kapel Sistina (Sistine Chapel) dicat biru dengan taburan bintang-bintang berwarna emas. Pada 1508, Paus Yulius II memerintahkan Michaelangelo untuk mengubah tampilannya.
Michaelangelo, yang pemahat, bukan pelukis, awalnya enggan menerima perintah itu. Namun, seniman era Renaissance tersebut tak mau kehilangan muka. Maka, ia menorehkan kuas, melukis adegan yang diambil dari Perjanjian Lama, dari gambaran Nuh di sisi pintu masuk kapel hingga Penciptaan Adam (The Creation of Adam) yang termahsyur. Lukisan tersebut dikerjakan selama empat tahun lebih.
Pada 1 November 1512, langit-langit indah itu dipertontonkan ke depan publik untuk kali pertamanya. Mata khalayak saat itu menyaksikan gambaran kisah-kisah religius dalam kitab suci. Namun, sejumlah ilmuwan era modern menangkap hal lain yang tersirat di dalam lukisan sang maestro.Â
Salah satunya, The Creation of Adam ternyata menyimpan gambaran tentang organ paling penting manusia. Organ itu beratnya hanya 1,4 kilogram, tapi mengandung lebih dari 100 juta sel syaraf. Ia mengatur gerak seluruh badan dan pemikiran kita, bahkan mampu mempengaruhi orang lain, yakni otak.
Advertisement