Sukses

Tiara Putri Diana Bakal Dipamerkan Jelang Peringatan Platinum Jubilee Ratu Elizabeth II

Tiara Putri Diana menjadi salah satu koleksi mahkota Kerajaan Inggris yang paling ikonis.

Liputan6.com, Jakarta - Selama berabad-abad, tiara menjadi simbol dari sebuah posisi di dalam monarki. Erat kaitannya dengan cerita putri negeri dongeng, tiara juga kerap jadi perlambang kemudaan dan feminitas.

Pada musim panas ini, rumah lelang Sotheby's berencana memajang sejumlah tiara paling berpengaruh sepanjang sejarah. Beberapa bahkan tidak pernah terlihat di publik selama beberapa dekade. Pameran itu berjudul 'Kekuatan dan Citra: Tiara-Tiara Kerajaan dan Bangsawan'.

Acara itu akan berlangsung di London mulai 28 Mei 2022. Sekitar 50 tiara akan dipamerkan, dipersembahkan untuk peringatan Platinum Jubilee Ratu Elizabeth II, menandai 70 tahun sang ratu berkuasa sejak menduduki singgasana pada 1952.

Dikutip dari laman CNN, Senin (23/5/2022), salah satu tiara yang akan dipajang adalah Tiara Spencer yang pernah dikenakan Putri Diana saat menikah dengan Pangeran Charles di Katedral St. Paul. Pernikahan kerajaan itu menarik perhatian dunia dengan 750 pasang mata dari 74 negara menyaksikan prosesi bersejarah mereka.

Tiara bergaya karangan bunga itu memiliki bagian tengah berbentuk hati dan bertahtakan berlian. Benda itu dipinjamkan ke Sotheby's London oleh Lord Spencer, adik Diana, dan akan dipamerkan untuk pertama kalinya sejak 1960-an, menurut pelelangan. rumah. Itu adalah aksesori utama Diana, yang dilaporkan mengenakannya tujuh kali antara pernikahannya pada 1981 hingga kematiannya pada 1997.

Tiara itu kemungkinan diturunkan ke Putri Diana oleh neneknya, Lady Cynthia Hamilton. Ia menerima tiara itu sebagai hadiah pernikahannya pada 1919. Pusaka keluarga itu diperkirakan pertama kali ditempa pada 1767, yang mungkin terlihat berbeda dengan versi yang dikenakan oleh Diana di hari pernikahannya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

Tak Ternilai

Sotheby's memperkirakan aksesori itu telah ditambahkan dan diubah antara kurun waktu 1919 hingga 1930, meskipun tidak ada catatan resmi perihal itu. Menurut rumah lelang tersebut, banyak tiara yang mirip dengan yang dimiliki keluarga Spencer bermula sebagai bros atau ikat kepala sederhana.

Selama puluhan tahun, perhiasan itu ditambahkan lebih banyak batu permata dan beragam potongan. Karena itu, menurut Kristian Spofforth, Kepala Perhiasan di Sotheby's London, harganya tidak terhingga.

"Itu salah satu (item) yang tidak mungkin untuk dinilai," katanya dalam sebuah wawancara telepon. "Mengingat minat publik terhadap Diana, sama sekali tidak mungkin kita bisa menempatkan angka di atasnya. Itu salah satu dari sedikit objek yang bisa Anda katakan tidak ternilai harganya."

Kate Middleton bahkan tak pernah mengenakan Tiara Spencer saat pernikahannya dengan Pangeran William digelar pada 2011. Saat itu, ibu tiga anak tersebut memilih tiara Cartier Scroll yang dipinjamnya dari Ratu Elizabeth II. Tiara itu diberikan kepada Ratu sebagai hadiah ulang tahunnya ke-18. Desainnya lebih sederhana daripada tiara milik Putri Diana dengan satu berlian besar di tengah.

 

3 dari 4 halaman

Favorit Ratu Victoria

Bersama dengan Tiara Spencer, pameran itu juga akan menampilkan item favorit Ratu Victoria. Wujudnya adalah mahkota bermata batu zamrud dan berlian yang dihadiahkan kepadanya oleh Pangeran Albert saat ia berusia 26 tahun.

Mahkota itu bergaya Kebangkitan Gothic. Terdapat 19 batu zamrud ditata dengan apik di mahkota dengan total mencapai 15 karat.

"Perayaan Jubilee Ratu telah memberi kami kesempatan sempurna untuk menampilkan kepada publik pilihan tiara yang luar biasa dari asal bangsawan dan kerajaan," kata Spofforth dalam pernyataan pers.

"Ini juga merupakan momen yang luar biasa bagi kami untuk menyoroti keahlian memukau yang dihasilkan oleh generasi pembuat perhiasan yang sebagian besar berbasis di Inggris selama beberapa abad pembuatan tiara," imbuh dia.

Perayaan Platinum Jubilee Ratu Elizabeth II sudah dimulai sejak 12 Mei 2022. Ratu Inggris terlihat menghadiri malam terakhir dengan pertunjukan ekstravaganza berkuda. Kerumunan bersorak ketika Ratu Elizabeth II yang tersenyum tiba dan berjalan ke tempat duduk, ditemani oleh Earl of Wessex.

Mengutip BBC, Sabtu (16/5), Ratu Elizabeth II yang sudah berusia 96 tahun itu disambut dengan tepuk tangan meriah saat dia tiba di arena kastil di Royal Windsor Horse Show. Selebritas termasuk Tom Cruise, Helen Mirren, dan Katherine Jenkins, dilaporkan muncul di perayaan terbuka tersebut.

 

4 dari 4 halaman

Momen Bersejarah

Platinum Jubilee akan menjadi yang pertama dirayakan di Kerajaan Inggris. Selama ini, tak ada raja yang bisa menempati takhta hingga 70 tahun lamanya.

Pada perayaan ini, seluruh warga Inggris akan menikmati hari libur bersama selama empat hari, pada tanggal 2 hingga 5 Juni. Selama waktu tersebut, Istana Buckingham dikabarkan menjadi tuan rumah berbagai acara publik yang akan dihadiri oleh kerabat dan keluarga kerajaan.

Saking pentingnya, perusahaan pembuat mainan Mattel sengaja membuat figur boneka Barbie mirip Ratu Inggris itu. Boneka Barbie itu tersedia mulai Kamis, 21 April 2022, yang merupakan ulang tahun ke-96 Ratu Elizabeth II. Akan ada serangkaian boneka Ratu Elizabeth II yang merupakan bagian dari Koleksi Tribut Barbie, yang khusus dibuat untuk menghormati tokoh-tokoh terkenal dan sejarah.

Barbie Ratu Elizabeth II akan dihiasi dengan salah satu pakaian paling ikonik kerajaan Inggris: replika tiara Ratu Mary yang dia kenakan selama pernikahannya dengan mendiang Pangeran Philip, serta medali yang terinspirasi oleh Royal Family Orders. Pita merah muda dan biru juga akan menampilkan potret miniatur ayahnya Raja George VI dan kakek George V.

Royal Barbie ini akan dibungkus dalam sebuah kotak yang terinspirasi oleh ruang tahta Istana Buckingham, dan juga akan menampilkan logo dan lencana berbentuk lambang untuk memperingati hari jadi Ratu naik takhta. Sang ratu naik takhta setelah kematian ayahnya, Raja George VI, pada 6 Februari 1952. George VI adalah raja yang paling lama berkuasa dalam sejarah Inggris.