Sukses

3 Fakta Menarik Laksmi Shari De Neefe Suardana, Finalis Puteri Indonesia 2022 Asal Bali

Finalis Puteri Indonesia 2022 asal Bali, Laksmi Shari De Neefe Suardana, didukung warganet dengan tagar #LaksMissUniverse.

Liputan6.com, Jakarta - Hitung mundur malam final Puteri Indonesia 2022 hampir mendekati akhir. Di unggahan Instagram resminya, Senin (23/5/2022), pihaknya menulis, "Saksikan malam Grand Final Puteri Indonesia 2022 pada tanggal 27 Mei 2022 di siarkan langsung dari Jakarta Convention Center live di @sctv."

"Tetap dukung Puteri Indonesia Favorit kalian dengan cara vote di vote.puteri-indonesia.com agar Puteri pilihan kalian langsung melaju ke Top 11," mereka menambahkan.

Di unggahan Instagram itu, tidak sedikit warganet yang kemudian menunjukkan dukungan mereka, termasuk untuk Laksmi Shari De Neefe Suardana. Finalis Puteri Indonesia 2022 asal Bali ini didukung dengan tagar #LaksMissUniverse.

Sebelum melihat aksi Laksmi di atas pangggung final Puteri Indonesia tahun ini, Anda mungkin ingin berkenalan lebih jauh dengannya. Mengutip situs web Puteri Indonesia, setidaknya ada tiga fakta menarik yang ditulis dara berusia 26 tahun tersebut.

Pertama, "Saya menyukai produk favorit Mustika Ratu Rose Mawar Body Butter," tulisnya. Kemudian, Laksmi menyebut dirinya sebagai dirinya sebagai figur yang "inspired, driven, dan resilient." Terakhir, ia menuliskan, "Saya sangat menyukai buku dan kegiatan sosial."

Lebih lanjut dijelaskan bahwa Laksmi memegang gelar akademik Bachelor of Fashion Business dari Polimoda, sebuah sekolah fesyen di Florence, Italia. Setelah lulus, ia bekerja sebagai marketing manager Casa Luna Bali Group.

Laksmi adalah anak ketiga dari empat bersaudara. Namanya diambil dari Dewi Laksmi, yang dikenal memiliki kekuatan untuk mengubah mimpi jadi kenyataan.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

Profil Laksmi Shari De Neefe Suardana

Laksmi Shari De Neefe Suardana dibesarkan di Ubud, sebuah desa kecil di tengah Pulau Bali. Ia menyukai segala sesuatu yang berkaitan dengan keindahan, desain, dan alam. Ia juga senang melakukan hal-hal sederhana, seperti jalan-jalan menelusuri desa dan memiliki hobi membaca, memasak, bermain tenis, berkuda, berkebun, dan mendaki.

Ia meraih prestasi akademik Polimoda Bachelor of Fashion Business cum laude 2020, dan aktif dalam berbagai aktivitas, seperti jadi host Instagram Live Book Club untuk Ubud Writers & Readers Festival sejak 2020, Klub Buku Narasi Bookshelf Tour 2021, moderator untuk peluncuran buku di Ubud Writers & Readers Festival 2021, dan sebagai Puteri Indonesia Bali 2022.

Laksmi juga jadi sukarelawan mengajar bahasa Inggris untuk Hope for Bali, Yayasan Begawan, dan mengunjungi Lembaga Pembinaan Khusus Anak IIB di Karangasem, Bali. Dari pengalamannya tersebut, ia menjumpai langsung bahwa literasi, minat baca anak-anak di Bali, bahkan Indonesia masih perlu untuk ditingkatkan kembali.

 

3 dari 4 halaman

Pentingnya Sastra dan Literasi

Berdasarkan Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) dan Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2020, jumlah penduduk buta aksara di Indonesia mencapai 1,71 persen atau 2.961.060 orang dari total jumlah penduduk. Memperbaiki angka tersebut, Laksmi Shari De Neefe Suardana tidak dapat melakukannya sendiri.

Melalui Puteri Indonesia 2022, ia akan berjuang bersama dukungan masyarakat di seluruh Indonesia dalam meningkatkan kesadaran akan pentingnya sastra dan literasi. Laksmi percaya bahwa kita perlu terus mendorong sastra dan literasi demi membawa kemajuan bangsa yang lebih unggul. 

"Tityang nunas dukungan para semeton sareng sami," tutupnya.

Pemilihan Puteri Indonesia ke-25 tahun ini terselenggara dengan mengusung tema kekayaan budaya dan keindahan Borobudur.  Hal ini sesuai komitmen Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menjadikan Borobudur sebagai salah satu dari lima destinasi pariwisata super prioritas.

Selain Laksmi, ada 43 finalis Puteri Indonesia 2022 dengan berbagai profesi mahasiswi, dokter, model, pengacara, figur publik, karyawati, serta pengusaha siap berkompetisi untuk memperebutkan mahkota Puteri Indonesia.

4 dari 4 halaman

Cinta Kebudayaan Lokal

Penasehat Utama Yayasan Puteri Indonesia, Putri Kuswisnuwardhani, mengatakan bahwa melalui ajang pemilihan Puteri Indonesia 2022, pihaknya berharap bisa menumbuhkan kecintaan di kalangan remaja putri Indonesia terhadap potensi kekayaan budaya dan keindahan alam Tanah Air. Ini khususnya di bidang pariwisata untuk memperkuat kebhinekaan bangsa bagi generasi muda.

Mereka ingin mendorong para remaja putri Indonesia untuk mengembangkan potensi melalui kreativitas dan potensi yang beragam. Dalam wawancara pada 13 Januari 2022, Putri menjelaskan, dalam implementasi rangkaian jadwal kontes kecantikan itu akan menggunakan visual warna yang menyoroti keagungan Borobudur. Ini termasuk aspek pemilihan mode, hingga visual secara keseluruhan, katanya.

"Kita tidak boleh kalah dengan pandemi. Bagaimana mulai belajar hidup berdampingan dengan menaati protokol kesehatan. Untuk finalis, wajib sudah vaksin (COVID-19) dua dosis," ia menjelaskan.

Soal kriteria pemilihan Puteri Indonesia, Putri menyebut tetap pada prinsip 3B: beauty, brain, dan behavior. Poin-poin ini nantinya akan dikembangkan sesuai kebutuhan dari masing-masing kontes kecantikan yang diikuti Yayasan Puteri Indonesia.

"Misalnya, Miss Universe lebih pada uniquely beautiful. Tidak ada kriteria baku memang, tapi kurang lebih menonjolkan bahwa cantik itu bisa dalam beragam bentuk, dan bagaimana bisa bermanfaat bagi komunitas," urainya.

Kemudian, Miss International lebih menyoroti keragaman budaya dan bagaimana menjembatani perbedaan budaya di dunia. Sementara, Miss Supranational adalah tentang hiburan.

"Jadi, lebih pada bagaimana perempuan punya kelebihan dari segi itu (hiburan), punya passion ke sana, karena penyelenggaaannya juga bekerja sama dengan stasiun TV besar di Eropa dan Amerika Serikat," ujar Putri.