Liputan6.com, Jakarta - Kematian Nida Patcharaveerapong alias Tangmo Nida masih menjadi misteri hingga jenazahnya dikremasi di Gereja Metodis Rangsit, Provinsi Pathum Thani, Thailand, Selasa, 24 Mei 2022. Lika-liku kasus ini telah menyita perhatian publik di berbagai negara.
Nida dikabarkan jatuh dan hilang di Sungai Chao Phraya pada Kamis, 24 Februari 2022. Menurut Thai PBS, Rabu (25/5/2022), ia bersama beberapa temannya naik speedboat meninggalkan Jembatan Thon Buri Sekitar pukul 21.30 waktu setempat menuju Nonthaburi. Saat itu, bagaimana ia bisa jatuh ke sungai masih belum jelas.
Advertisement
Baca Juga
Tim penyelamat, termasuk penyelam dari Yayasan Ruamkatanyu, bergegas ke dermaga di Nonthaburi. Beberapa perahu cepat dan jet ski, termasuk yang berasal dari Departemen Kelautan Thailand, bergabung dalam pencarian, menggunakan lampu sorot. Mereka menjelajahi sungai untuk mencari aktris yang hilang tersebut.
Selama 38 jam setelah jatuh dari perahu, tim penyelamat menemukan tubuh Nida mengambang di sungai sekitar 300 meter dari Dermaga Pibulsongkram di Provinsi Nonthaburi, 26 Februari 2022. Kakak Nida adalah yang pertama melihat sesuatu yang mengambang di sungai dan memberi tahu tim penyelamat, yang tiba di lokasi dan mengambil jasad Nida dari air.
Ia mengenali tubuh itu sebagai milik saudara perempuannya dari pakaian yang dikenakan. "Saya datang untuk membawanya pulang," kata dia, seraya menambahkan bahwa ia akan menyerahkan kasus itu untuk ditangani polisi.
Saat itu, Mayjen Pol Paisarn Wongwatcharamongkol, inspektur Polisi Nonthaburi, mengatakan pemilik dan nakhoda perahu cepat, di mana Nida bepergian dengan beberapa orang temannya, mungkin menghadapi tuduhan menyebabkan kematian karena kelalaian.
Polisi Nonthaburi juga memanggil lima teman mendiang Tangmo Nida untuk pemeriksaan lebih lanjut dan pemeriksaan pendeteksi kebohongan. Hal itu dilakukan dalam upaya untuk menjernihkan beberapa keraguan tentang apa yang sebenarnya terjadi sampai Nida diduga jatuh ke Sungai Chao Phraya.
Â
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Lima Teman
Sementara itu, video klip yang diambil dari sistem CCTV menunjukkan lima teman Tangmo Nida tiba di galangan kapal sekitar pukul 01.00 Jumat dini hari, waktu setempat, sekitar 2,5Â jam setelah kecelakaan. Namun, tak satu pun dari mereka berada di Dermaga Pibulsongkram, yang merupakan titik pendaratan terdekat dengan tempat kecelakaan itu terjadi. Petugas penyelamat dari Yayasan Ruamkatanyu tiba untuk memulai pencarian aktris yang saat itu hilang.
Pemeriksaan forensik telah mengonfirmasi bahwa mendiang Nida meninggal karena tenggelam, kata Letjen Pol Jirapat Phumichit, komisaris Kepolisian Daerah 1 Provinsi. Menurut Jirapat, Nida mengalami luka dalam di kaki kirinya, kemungkinan disebabkan baling-baling kapal, tetapi forensik belum mengindikasi apakah aktris itu jatuh atau didorong dari kapal.
Ia juga mengungkap, polisi tidak percaya dengan pernyataan kelima temannya yang berada di kapal yang sama dengan Nida. Sejauh ini, mereka telah menyerahkan pakaian yang dikenakan pada malam nahas tersebut, sudah menjalani pemeriksaan, fisik dan memberikan sampel DNA untuk analisis forensik, katanya.
Pada 8 Maret 2022 diberitakan bahwa bukti yang diperoleh polisi dari berbagai sumber, termasuk keterangan saksi, tidak memberikan indikasi bahwa kematian mendiang Nida melibatkan "permainan curang," kata juru bicara Kepolisian Kerajaan Thailand, Mayor Jenderal Pol. Yingyos Thepjumnong.
Advertisement
77 Saksi, 60 Kamera, 20 Klip Video
Sementara itu, Mayjen Pol Udorn mengatakan polisi sejauh ini telah memeriksa 77 saksi, rekaman dari 60 kamera pengintai, dan 20 klip video tambahan yang dikirim. Polisi juga menggeledah rumah salah satu teman Nida yang berada di kapal, dan mengambil beberapa botol anggur dan minuman keras dari rumah itu untuk diperiksa. Namun, tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa zat terlarang digunakan di speedboat pada malam Nida jatuh ke Sungai Chao Phraya.
Pada akhir Maret 2022, autopsi kedua yang dilakukan pada jenazah Nida telah mengonfirmasi adanya 22 luka di kakinya. Namun, mereka tidak menemukan gigi yang patah, tulang patah, maupun luka di wajah atau kepalanya.
Pada 26 April 2022, setelah dua bulan penyelidikan ekstensif, di bawah sorotan pengawasan publik, polisi mengumumkan bahwa mereka telah menyimpulkan bahwa Nida meninggal karena mati lemas akibat tenggelam dan ia tidak sengaja jatuh ke Sungai Chao Phraya, tapi ia jatuh karena kelalaian orang lain. Polisi juga bersikeras bahwa kematian Nida bukanlah pembunuhan, karena tidak ada bukti yang menunjukkan kecurangan dan tidak ada motif.
6 Tersangka
Ada enam tersangka didakwa polisi sehubungan dengan kematian Tangmo Nida. Polisi menyerahkan laporan atas kasus tersebut, yang sepanjang lebih dari dua ribu halaman, pada jaksa, dengan rekomendasi bahwa keenam tersangka didakwa dengan berbagai tuduhan.
Ini termasuk kelalaian yang menyebabkan kematian orang lain, memberi pernyataan palsu hingga polisi, pemusnahan barang bukti pengoperasian kapal tanpa izin, membuang sampah sembarangan, dan menggunakan kapal dengan izin habis masa berlakunya.
Juru bicara Kejaksaan Agung Itthiporn Kaewthip mengatakan bahwa enam tersangka harus melapor ke kantor kejaksaan Nonthaburi pada 27 Mei 2022 untuk mendengar keputusan mereka tentang kasus tersebut. Lima orang yang diduga berada di atas speedboat bersama Nida adalah Wisapat Manomairat, pemilik kapal Thanupat Lerttaweewit, juru mudi Paibul Trikanchananan, Nitas Kiratisoothisathorn, dan Idsarin Juthasuksawat, manajer Nida. Orang keenam, yang tidak berada di atas kapal pada malam yang bersangkutan, hanya diidentifikasi sebagai "M" atau "Peem."
Advertisement