Liputan6.com, Jakarta - Setelah jeda dua tahun akibat pandemi COVID-19, Franchise & License (FLEI) Expo kembali terselengga untuk ke-18 kali. Dilangsungkan secara offline, FLEI Expo tahun ini akan berlangsung pada 3--5 Juni 2022 di Jakarta Convention Center (JCC).
Presiden Direktur PT. Pameran Masa Kini (Panorama Media), Royanto Handaya, mengatakan bahwa acara ini terselenggara berkat kerja sama pihaknya dengan Perhimpunan Waralaba dan Lisensi Indonesia (WALI), serta Kamar Dagang dan Industri (KADIN).
"Juga, di-endorse Kementerian Perdagangan, Kementerian Koperasi dan UKM, dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif," ia mengatakan dalam jumpa pers hybrid, Rabu, 25 Mei 2022.
Advertisement
Baca Juga
Pameran ini telah berlangsung sejak 2002. Seperti tahun-tahun sebelumnya, FLEI Expo dimaksudkan sebagai one-stop solution bagi mereka yang ingin mencari peluang bisnis, tutur Royanto. Hanya saja, tahun ini tenant-nya akan lebih didominasi bisnis lokal.
Ia mengatakan, "Ada 200 brand yang hadir dan di antaranya adalah bisnis kekinian, seperti kopi, bakso, Raja Se'i, dan cloud kitchen yang akan jadi highlight."
Di samping variasi peserta, Royanto menambahkan, FLEI Expo 2022 juga akan dilengkapi konferensi dengan empat tema: inspirasi, edukasi, solusi, dan perspektif. "Inspirasi" akan berupa penjelasan kiat bertahan di tengah persaingan bisnis, serta cerita sukses para pebisnis wanita.
Kemudian, "Edukasi," yakni menciptakan bisnis model supaya bisa jadi warabala, kemudian bagaimana mengelola dan mengevaluasinya. Juga, akan ada bahasan tentang hak kekayaan intelektual (HKI).
Â
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Protokol Kesehatan
Disambung, "Solusi." "(Tema solusi akan membahas) dampak pandemi dan peluang baru yang muncul, juga pendanaan dan investasi melalui donasi," Royanto mengutarakan.
Terakhir, "Perspektif," yakni bagaimana peran waralaba memajukan bisnis retail dalam skala regional dan memberi pandangan tentang bisnis waralaba setelah pandemi. "Akan ada dua pembicara internasional yang mengisi tema ini," ia mengatakan.
Konferensi ini diadakan dengan harapan bisa membawa wawasan baru bagi komunitas, sekaligus memperbaharui informasi tentang dunia waralaba supaya bisa menumbuhkan jumlah pelaku bisnis di Indonesia.
Royanti menjanjikan penyelenggaraan pameran akan patuh pada protokol kesehatan yang berlaku mengingat saat ini pandemi belum usai. Karena itu, Royanto mengatakan akan ada registrasi lebih dulu sebelum datang bagi para pengunjung. Ini bisa dilakukan melalui situs web mereka.
"Di lokasi, kami juga akan sediakan barcode sebagai antisipasi pengunjung yang langsung datang. Tapi, semua harus registrasi online dulu," ia menjelaskan prosedur masuk lokasi pameran bagi pengunjung.
Advertisement
3 Kunci Bisnis Waralaba
Burang Riyadi selaku konsultan resmi FLEI Expo 2022 mengatakan bahwa baginya, bisnis waralaba punya tiga kunci. Mereka adalah sukses, tahan lama, dan berkembang.
Selain kuliner, di masa pandemi COVID-19, bisnis jasa juga berkembang sebagai waralaba. "(Selama pandemi) banyak yang beralih dari pegawai ke pengusaha. Karena itu, mereka memilih bisnis yang tidak butuh banyak uang dan sedikit pegawai," ia mengatakan di kesempatan yang sama.
Burang menambahkan, "Bisnis jasa itu soal punya keterampilan, tapi investasinya tidak besar, marginnya besar atau untungnya banyak, dan dianggap lebih mudah dikerjakan."
Di sisi lain, Ketua Perhimpunan WALI, Tri Rahardjo, mengatakan bahwa pihaknya telah mengawal bisnis waralaba dengan solusi di tengah kesulitan pandemi COVID-19. Setelah sempat melandai, tahun ini dianggapnya sebagai momen bisnis waralaba dan lisensi untuk bangkit.
"Kekuatan franchise itu brand-nya relatif sudah dikenal, jadi tidak memulai dari nol. Secara sistem juga sudah teruji. Lalu, secara produk sudah diterima pasar. Belum lagi ada dukungan sebelum dan setelah outlet dibuka," katanya soal kelebihan bisnis waralaba.
Â
Tren Bisnis Waralaba
Menyonsong endemi yang diperkirakan hampir ada di depan mata, Tri mengatakan, kebiasan pelanggan akan belum banyak berubah dari pandemi COVID-19. Karena itu, inovasi produk dan layanan masih terus diutamakan.
"Tren (bisnis waralaba ke depan) akan terpengaruh teknologi. Ini akan berdampak pada adaptasi perubahan baru, termasuk dalam hal pemasaran. Selama pandemi, misalnya, sudah dilakukan bisnis kuliner dengan bekerja sama dengan platform pesan antar makanan. Kemudian, retail membuat aplikasi yang bahkan sudah diunduh sebanyak satu juta (pengguna)," ia memaparkan.
Kemudian dari konsumen, Tri menjelaskan, ada yang 100 persen sudah datang ke gerai, ada yang masih 60 atau 80 persen. Karena itu, harus difasilitasi bagi mereka yang masih enggan datang langsung. "Sekarang proses training juga bisa dilakukan secara online," ujarnya.
Ketua Komite Tetap Bidang Waralaba KADIN Indonesia, Levita Ginting Supit, mengatakan bahwa bersama WALI melalui FLEI Expo 2022, pihaknya ingin menumbuhkan semangat kewirausahaan di antara kalangan muda, salah satunya melalui bisnis waralaba. "Saya harap FLEI Expo 2022 bisa mendatangkan minimal 15 ribu pengunjung," tutupnya.
Advertisement