Sukses

Dukung Vaksinasi Covid-19 di Indonesia, Coca-Cola Gelontorkan Rp7,9 Miliar

Coca-Cola Foundation menyalurkan dana untuk mengatasi penyebaran Covid-19 di Indonesia lewat dua yayasan.

Liputan6.com, Jakarta - Melandainya kasus Covid-19 di Indonesia bukan hanya hasil kerja satu pihak. Salah satu yang terlibat aktif adalah pihak swasta. The Coca-Cola Foundation, lembaga filantropi internasional The Coca-Cola Company, masuk dalam gerbong itu dengan memberikan pendanaan sebesar Rp7,9 miliar.

Pendanaan yang dimaksudkan untuk mendukung program vaksinasi Covid-19 agar tepat sasaran itu disalurkan kepada dua pihak, yakni Yayasan Benih Baik dan Save The Children. "Kami menyadari bahwa krisis global COVID-19 masih belum berakhir," kata Saadia Mdsbjerg, Presiden Coca-Cola Foundation, dalam rilis yang diterima Liputan6.com, beberapa waktu lalu.

Ia menyatakan pihaknya menyadari bahwa pandemi berdampak luas pada masyarakat Indonesia. Untuk itulah, inisiatif Stop the Spread digagas.

Dana yang disalurkan The Coca-Cola Foundation digunakan untuk memfasilitasi distribusi vaksin dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan efektivitas vaksin. Dari total dana yang diberikan, sebanyak Rp6,5 miliar disumbangkan kepada Yayasan Benih Baik, sedangkan Rp1,4 miliar disalurkan melalui Save The Children.

CEO Yayasan Benih Baik, Andy F. Noya menyebut program vaksinasi sudah dilaksanakan pihaknya sejak awal 2021 dengan membuka Sentra Vaksinasi Benih Baik. Program vaksinasi itu sudah menjangkau 35.165 orang, terdiri dari masyarakat dan pekerja informal, seperti pemulung.

Total ada 27 lokasi sentra vaksinasi yang tersebar di tujuh kota, yakni Surabaya, Semarang, Bandung, Lampung, Medan, Subang, dan Maros. 

"Sebagai salah satu upaya percepatan vaksinasi, kami sangat berterima kasih dan mengapresiasi dukungan dari The Coca-Cola Foundation untuk mewujudkan komitmen kami dalam menyukseskan program vaksinasi di Indonesia melalui pembukaan Sentra Vaksinasi COVID-19 yang tersebar di tujuhkota di seluruh Indonesia," kata Andy.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

Keluarga Rentan

Sementara itu, Save The Children mulai menjalankan program vaksinasi pada Mei 2022. Mereka meluncurkan Mobile Vaccination yang menargetkan lebih dari 7.500 penerima manfaat. Langkah itu diikuti dengan program Psychosocial Support Before/AfterVaccination yang diselenggarakan di wilayah Jabodetabek dan Bandung Raya.

Dewi Sri Sumanah, Acting Chief of Advocacy, Campaign, Communication, and Media Save the Children Indonesia mengatakan melalui program ini, Save the Children berupaya untuk menggerakkan keluarga di Indonesia, terutama para lansia dan orang dewasa dari kelompok rentan, untuk mendapatkan vaksinasi.

"Sasaran utama program ini adalah keluarga rentan yang kesulitan mendapatkan akses vaksinasi, seperti misalnya penyandang disabilitas dan keluarganya, masyarakat perkotaan berpenghasilan rendah, pemulung, dan masyarakat pedesaan yang belum memiliki Kartu Tanda Penduduk," ia menjelaskan.

Selain dua organisasi itu, Coca-Cola juga menyalurkan bantuan senilai Rp10 miliar kepada Palang Merah Indonesia pada April 2020. Bantuan yang berasal dari cabang perusahaan di Indonesia itu untuk mendukung mitigasi penyebaran Covid-19.

 

3 dari 4 halaman

Pujian dari PBB

Upaya Indonesia menggencarkan program vaksinasi Covid-19 di dalam negeri diapresiasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Deputi Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Amina Jane Mohammed menyebut pelaksanaan vaksinasi di negara berpopulasi 270 juta jiwa ini sebagai sebuah prestasi yang membanggakan.

"Memvaksinasi populasi (Indonesia) 270 juta adalah prestasi besar. Kami memuji kepemimpinan Indonesia atas program vaksinnya untuk menjaga semua orang aman," ucap Amina dalam sambutan acara The 7th Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) 2022 di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Kabupaten Badung, Provinsi Bali pada Rabu, 25 Mei 2022, dikutip dari kanal Health Liputan6.com.

Sejumlah langkah dan kebijakan yang diambil Pemerintah Indonesia dalam penanganan pandemi COVID-19, termasuk vaksinasi COVID-19 di Tanah Air membuat konferensi GPDRR 2022 dapat digelar secara tatap muka dan aman. Senada dengan Amina, Presiden Majelis Umum PBB Abdulla Shahid ikut mengapresiasi penanganan pandemi COVID-19 di Indonesia.

"Kami semua sangat senang melihat Bali, berkumpul acara tatap muka hari ini dalam skala besar. Saya telah diberitahu bahwa sekitar 7.000 peserta telah mendaftar untuk pertemuan hari ini," ujarnya.

"Ini merupakan bukti komitmen kuat dan upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan Yang Mulia Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk memerangi COVID-19 dan mengembalikan negara ke jalur pemulihan."

 

4 dari 4 halaman

Gas dan Rem

Sementara, Jokowi di hadapan delegasi GPDRR yang hadir menekankan bahwa pemerintah menerapkan kebijakan dinamis sesuai situasi COVID-19 terkini untuk menjaga keseimbangan sisi kesehatan dan sisi ekonomi.

"Pemerintah Indonesia menerapkan kebijakan dinamis sesuai situasi terkini, menjalankan kebijakan 'gas dan rem' untuk menjaga keseimbangan sisi kesehatan dan ekonomi dan terbukti telah memberikan dampak baik," ungkap Jokowi.

Tak hanya itu saja, Jokowi menyampaikan, Indonesia yang terdiri dari 17.000 pulau lebih, telah berhasil menyuntikkan sedikitnya 411,5 juta dosis vaksin COVID-19. Upaya ini berdampak pada penurunan kasus harian COVID-19 tajam sehingga pertumbuhan ekonomi dapat terjaga baik.

"Kasus harian turun tajam dari 64,7 ribu saat puncak menjadi 345 kasus. Pertumbuhan ekonomi terjaga 5,01 persen dan inflasi di level aman 3,5 persen," bebernya.

Hingga Rabu, 25 Mei 2022 pukul 18.00 WIB, capaian vaksinasi dosis pertama di angka 96,05 persen atau lebih dari 200 juta yang disuntik. Vaksinasi dosis kedua di angka 80.24 persen atau 167,11 juta orang yang disuntik.

Pada vaksinasi dosis ketiga atau booster di angka 21,50 persen atau 44,7 juta orang yang baru disuntik booster. Sasaran vaksinasi COVID-19 di Indonesia berjumlah 208,2 juta orang dari 270 juta penduduk.

Video Terkini