Inovasi Gerai Kopi Berbasis Tenaga Matahari Jelang Hari Lingkungan Hidup Sedunia

Liputan6.com, Jakarta - Inovasi tiada henti terus digencarkan berbagai pihak untuk menciptakan ekosistem bisnis yang lebih ramah lingkungan. Salah satunya dilakoni Kopi Kenangan dengan menghadirkan gerai bertenaga matahari pertama yang menggunakan energi terbarukan dalam proses produksi kopinya.

Berdasarkan keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Kopi Kenangan bersinergi dengan Grab dan SUNterra dalam membangun gerai solar panel pertama untuk menghadirkan setiap gelas kopi yang dibuat dari sumber listrik bertenaga surya. Kolaborasi ini juga untuk menyambut Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang jatuh pada 5 Juni 2022.

Gerai solar panel ini berlokasi di Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Dengan adanya sinergi ketiga perusahaan ini diharapkan dapat menjadi gerakan transisi menuju green energy dengan proses produksi yang lebih ramah lingkungan.

Gerai tersebut telah beroperasi pada 21 April 2022. Gerai solar panel ini menggunakan 18 modul solar panel seberat 540 kilogram dan dapat mengubah tenaga matahari menjadi arus listrik yang digunakan mesin kopi.

Maka itu, setiap gelas yang disuguhkan kepada pelanggan dihasilkan oleh energi terbarukan yang ramah lingkungan. CEO dan CO-Founder Kopi Kenangan Edward Tirtanata menyampaikan pembukaan gerai ini adalah inovasi dan kolaborasi tiga perusahaan demi mendukung kegiatan industriyang lebih ramah lingkungan.

"Hadirnya gerai terbaru Kopi Kenangan RC Veteran adalah bentuk kolaborasi kami dengan Grab dan SUNterra untuk mendukung proses industri di Indonesia yang lebih ramah lingkungan," kata Edward Tirtanata.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Kopi Kenangan umumkan statusnya sebagai unicorn setelah mendapat pendanaan seri C. Kopi Kenangan menjadi unicorn F&B pertama dari kawasan Asia Tenggara.

2 dari 4 halaman

Misi Ramah Lingkungan

Kopi Kenangan Hadirkan Gerai Berbasis Tenaga Matahari — Kopi Kenangan menghadirkan gerai bertenaga matahari pertama yang gunakan energi terbarukan dalam proses produksi kopinya. (dok. Kopi Kenangan)

Edward Tirtanata berharap inovasi tersebut dapat memotivasi pihaknya dan juga pelaku industri lainnya untuk terus berkontribusi memaksimalkan pemanfaatan energi alternatif. Salah satunya energi matahari yang melimpah di Indonesia sebagai negara di khatulistiwa.

Pernyataan itu turut didukung oleh SUNterra, perusahaan pengembang proyek solar panel berbasis digital. Perusahaan yang melayani sektor residensial, sosial, dan komersial itu membawa misi peningkatan akses pemanfaatan energi matahari yang seluas-luasnya bagi setiap orang.

"Penggunaan energi matahari sebagai sumber energi listrik dalam proses produksi merupakan bentuk kontribusi nyata yang menjadi salah satu solusi pengurangan dampak perubahan iklim," kata Fanda Soesilo, Chief Executive Officer SUNterra.

Dia berharap instalasi solar panel di gerai Kopi Kenangan RC Veteran dapat menginspirasi perusahaan lainnya untuk segera beralih memanfaatkan energi bersih yang berkelanjutan. Sementara, Grab turut berkontribusi dalam menghadirkan gerai RC Veteran dan berkolaborasi bersama Kopi Kenangan dan SUNterra dalam misi mempromosikan gaya hidup yang lebih ramah lingkungan bagi para konsumen.

3 dari 4 halaman

Gerai Drive Through pertama Kopi Kenangan

Melalui komitmen #LangkahHijau yang diusung sejak 2019, Grab telah menjalankan berbagai inisiatif dan tindakan nyata untuk mendukung gaya hidup yang lebih berkelanjutan. Aksi tersebut antara lain seperti pengurangan emisi CO2 sekaligus menjadi operator kendaraan listrik Ride-Hailing terbesar di Indonesia dengan 8.500 armada GrabElectric di delapan provinsi.

"Grab percaya bahwa perusahaan teknologi dapat berkontribusi untuk memberikan dampak berkelanjutan dalam bidang ekonomi dan lingkungan. Oleh karena itu Grab sangat bersemangat dapat mendukung proyek ini bersama dengan Kopi Kenangan dan SUNterra untuk menjangkau lebih banyak konsumen dan mengajak mereka untuk ikut dalam gaya hidup yang lebih ramah lingkungan," ungkap Iki Sari Dewi, Director of Jabodetabek, Grab Indonesia.

Selain memanfaatkan tenaga matahari untuk setiap gelas kopi yang disuguhkan, gerai ini juga merupakan gerai drive through (lantatur) pertama Kopi Kenangan di Jabodetabek. Gerai tersebut juga mengusung konsep stand alone building untuk memudahkan konsumen memesan kopi.

4 dari 4 halaman

Kopi Kenangan Jadi Unicorn Baru Indonesia

Founder Kopi Kenangan, dari kiri Cynthia Chaerunnisa (CoFounder & CMO), Edward Tirtanata (CoFounder & CEO) dan James Prananto (CoFounder & COO). (dok. Kopi Kenangan, Cynthia Chaerunnisa/Adhita Diansyavira)

Sebelumnya, Kopi Kenangan berhasil menjadi perusahaan F&B Unicorn pertama di Asia Tenggara, sekaligus menambah daftar perusahaan Unicorn Indonesia yang sebelumnya berjumlah tujuh perusahaan.

"Merupakan suatu kehormatan bagi kami dapat mengumumkan pendanaan yang menempatkan Kopi Kenangan sebagai perusahaan New Retail F&B Unicorn pertama di Asia Tenggara," kata Edward Tirtanata, CEO dan Co-Founder Kopi Kenangan, dalam rilis yang diterima Liputan6.com, Senin, 27 Desember 2021.

Capaian itu diraih setelah perusahaan mengumumkan mendapatkan Pendanaan Seri C Tahap I senilai 96 juta dolar AS atau sekitar Rp1,3 triliun. Pendanaan Seri C dipimpin oleh Tybourne Capital Management, dan diikuti sejumlah investor dari seri sebelumnya, seperti Horizons Ventures, Kunlun dan B Capital, serta investor baru, yaitu Falcon Edge Capital.

Melalui pendanaan ini, valuasi perusahaan kini menembus 1 miliar dolar AS. Dengan pendanaan baru ini, Kopi Kenangan berencana untuk mempercepat ekspansi Cerita Roti, Chigo serta Kenangan Manis ke seluruh Indonesia.

Kopi Kenangan mendapatkan pendanaan itu setelah mengukuhkan posisinya sebagai brand dengan permintaan domestik yang tinggi, termasuk dari beberapa portfolio barunya, seperti brand roti Cerita Roti, ayam goreng Chigo, dan soft-cookies Kenangan Manis. Ia menyatakan pertumbuhan pendapatan Kopi Kenangan Group tercatat baik selama 12 bulan terakhir, dengan angka penjualan lebih dari dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini dilakukan dengan menjaga tingkat profitabilitas yang sehat pada setiap gerai, sekaligus memangkas periode balik modal setiap gerai menjadi lebih singkat.