Sukses

Denny Sumargo Berkaca-kaca Dengar Ritual Sebelum Tidur Luna Maya

Denny Sumargo mendengarkan pengakuan Luna Maya terhadap berbagai hal, termasuk ritualnya jelang tidur.

Liputan6.com, Jakarta - Denny Sumargo berkaca-kaca mendengar penuturan Luna Maya tentang kebiasaannya menjelang tidur. Hal tersebut diungkap Denny dalam vlog-nya bersama Luna.

"Ah, gue jadi berkaca-kaca Luna. Apa yang barusan lu lakukan adalah seuatu yang paling indah yang dilakukan seorang manusia dalam hidupnya sendiri. Ada banyak orang di luar sana yang lupa bahwa mereka hidup dengan hati dan dirinya," kata Denny di video kanal YouTube-nya, Selasa (31/5/2022).

Kata Denny, mereka membahagiakan orang lain, tapi lupa membahagiakan dirinya. "Gue meneteskan air mata, lho," ucap Denny. "Masa sih lu nangis?" ucap Luna penasaran.

Dalam video tersebut, Luna mengatakan bahwa sebelum tidur, ia memeluk tubuhnya. Salah satunya, ia menepuk-nepuk bahunya, kemudian mengucapkan terima kasih.

"Thank you, you did a very good job today," kata Luna Maya. "Thank you buat sehat. Thank you kamu sudah bisa sabar hari ini, thank you sudah bikin kehidupan kita sama-sama nyaman," ujar Luna.

"Thank you for work your ass off so, kita bisa makan enak, lumayan nyaman," terang Luna dengan wajah semringah kepada Denny.

Dalam kesempatan itu, Luna Maya mengungkap berbagai hal lain tentang perjuangannya, sehingga ia bisa kembali bangkit. Salah satu hal yang diceritakan Luna pada Denny Sumargo adalah tentang post power syndrom.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

Post Power Syndrom

Denny Sumargo tampak penasaran dengan apa yang dimaksud dengan istilah post power syndrom yang dikatakan Luna Maya. "Apa itu post power syndrom versi lu?" tanya Denny.

"Post power syndrom itu lu punya power tiba-tiba lu nggak ada (kekuatan/kekuasaan), tapi lu merasa, gue seseorang tadinya. Sekarang no body," ucap Luna. "Itu struggling banget. Itu mental illness juga."

Menurut Luna, ada orang-orang yang awalnya memuja, kemudian tiba-tiba menghujatnya. "Kan lu bingung," kata Luna.

Seiring waktu berjalan, Luna mendapat kesempatan lagi untuk tampil di layar kaca. Ia pun tak menyia-nyiakan kesempatan tersebut.

"Yang dulu harganya 10, sekarang ditawar jadi lima. Ya, sudah gua terima, mungkin gua udah tercoreng. Sebagai image juga sudah rusak," ungkap Luna.

3 dari 4 halaman

Tabungan Mulai Menipis

Luna Luna mengatakan, ia menerima karena tabungannya sudah mulai menipis saat itu. "Masa gua enggak ngapa-ngapain. Ya udah gua jadi pedagang aja sampai ke Eropa," ungkap Luna.

Tak hanya itu, dari hasil dagang tas, Luna mengatakan ia sempat membeli sebuah mobil mewah. Ia melakukan itu, karena sempat berpikir tidak akan eksis di dunia hiburan lagi. "Ini terakhir, udah selesai," asumsi Luna.

Ia mengatakan, dari bisnis tas, ia kemudian diberi kesempatan untuk tampil kembali di dunia hiburan. Ia menganggap semua itu sebagai kesempatan kedua yang harus disyukurinya.

"Alhamdulillah, gua enggak nyangka sampai seperti ini. Gua seperti diberikan kesempatan kedua," ungkap Luna lagi. "Dulu itu gua masih anak-anak. Banyak yang enggak paham. Contohnya, gua itu sering banget digosipin oleh infotainment."

4 dari 4 halaman

Sebagai Publikasi

"Kalau sekarang digosipin, gua senang-senang aja. Gua ketawa-ketawa aja. Anggap aja itu sebagai publicity," ucap Luna Maya.

Kepada Denny, Luna mengatakan proses penerimaannya soal itu cukup lama. "Bahkan sampai sekarang pun masih ada, seperti dinomorduakan, sedangkan dulu itu selalu dinomorsatukan. Itu kan proses. Ternyata, setelah gua pikir-pikir, mau nomor satu atau nomor dua, okay aja," kata Luna.

Mengenai persoalan yang pernah dihadapainya, Luna mengatakan ia selalu mengobservasi dirinya, termasuk pendapat dari teman. "Hidup ini siklus aja. Kalau gua sakit, misalnya, gua istirahat, gua makan yang baik, gua minum obat. Setelah gua rasakan badan udah baik lagi. Gua jaga dong, dengan olahraga," kata Luna.

Begitu juga ketika hatinya sakit, Luna berusaha tetap tersenyum dan bangkit. Ia mengatakan, hidup itu hanya ada dua pilihan: mau mengikuti keterpurukan atau bangkit.