Sukses

Dari Tradisi Jadi Usaha, Yammi Pudding Hadirkan Menu Manis Tanpa Pewarna Makanan

Tradisi dan kebiasaan Charlenne Wiranta membuat puding di rumah nenek maupun ibunya ternyata menjadi awal mula lahirnya peluang usaha kuliner.

Liputan6.com, Bandung Punya kebiasaan atau tradisi yang dijalankan dalam keluarga? Bagi beberapa orang, kegiatan ini mungkin dianggap biasa. Tapi siapa sangka, tradisi Charlenne Wiranta membuat puding di rumah nenek maupun ibunya ini bisa dijadikan peluang usaha. Berbagi cerita dengan tim ManisdanSedap.com, begini perjalanannya merintis Yammi Pudding.

Bentuk Menjaga Hubungan Kekerabatan 

Pandemi yang datang di tahun 2020 membawa berbagai dampak, termasuk cara menjaga kekerabatan. Kalau biasanya leluasa bertatap muka, saat itu terpaksa terpisah jarak dan kesulitan bersilaturahmi.

“Saat itu, keluarga kami jadi lebih sering membuat pudding dan membagi-bagikannya ke keluarga dan teman dekat. Walaupun terpisah jarak, saling mengirimkan makanan menjadi form menjaga hubungan dan sedikit penghiburan,” kenangnya.

Mendapat respons yang bagus dari penerima puding-puding buatannya, tak sedikit yang mendorongnya untuk mulai berjualan. Ia pun memilih nama Yammi Pudding yang gampang diingat dan berhubungan dengan makanan. Harapannya, nama untuk usaha yang dibuka pada 20 Mei 2020 ini dapat menarik masyarakat, disukai pembeli, dan menjadi berkat.

Puding Bebas Pewarna dan Pengawet Makanan

Beragam menu pudding tersedia di Yammi Pudding, cukup dengan melakukan pemesanan sehari sebelumnya. Selain Puding Lumut, Puding Cendol, Puding Marie, Fruit Pudding, dan Durian Medan Pudding, Charlenne juga menawarkan premium edition seperti Oreo Blueberry, Lotus, dan Merry Berry Pudding.

Puding Lumut, Fruit Pudding, dan Oreo Blueberry menjadi best seller, namun semua produk dibuat tanpa pewarna makanan buatan maupun pengawet.

“Pudding kami menggunakan bahan premium tanpa pewarna atau pengawet makanan, even kami juga menanam pohon pandan sendiri untuk based pudding lumut kami,” jelasnya. 

Mimpi yang Ingin Direalisasikan

Beragam tantangan pun sempat mewarnai perjalanan Charlenne dalam mengembangkan Yammi Pudding. Awalnya kesulitan memperkenalkan produk dari brand baru, juga dari segi entrepreneur apalagi womenpreneur adalah keberanian membuka bisnis dan keraguan produknya akan disukai masyarakat.

Menjawab masalah dengan mencoba keluar dari comfort zone, ia pun memulai perjalanan baru.

“Bukan berarti tantangan tidak ada, jangan takut untuk mencoba dan berdoa karena pasti nanti akan ada jalan-jalan yang terbuka,” jawabnya. Tak lupa, ia menyebutkan harapannya untuk bisa membuka toko offline pertama di Bandung, bahkan membuka cabang di beberapa kota untuk menjangkau masyarakat Indonesia yang lebih luas.

Impian Charlenne dan seller lainnya ini wajib didukung, salah satunya dengan memesan menu pre-order di ManisdanSedap.com. Platform yang merupakan bagian dari KLY (KapanLagi Youniverse) sebagai Digital Media Network ini bukan hanya memudahkan siapa saja untuk menemukan dan memesan beragam menu di seluruh Nusantara secara pre-order

Tapi juga mendukung pemilik UMKM dengan menampilkan jualan mereka, sekaligus menambahkan fitur yang memudahkan pembeli dan penjual untuk saling berinteraksi. Bisa memasarkan produk lebih luas tanpa dipungut biaya, yuk daftarkan usaha kulinermu ke ManisdanSedap.com.

Yuk PO Sekarang di ManisdanSedap!

Video Terkini