Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Baparekraf) Sandiaga Salahuddin mengatakan Banyuwangi memiliki banyak sekali destinasi wisata. Salah satu destinasi wisata yang menjadi sorotan dunia adalah G-Land yang terletak di Taman Nasional Alas Purwo dan Geopark Ijen.
"Di mana Pantai Plengkungnya menjadi destinasi dan ajang perhelatan dari G-Land Pro WSL di mana ini menjadi puncaknya kegiatan berselancar. Mungkin boleh dibilang G-Land menjadi surganya para peselancar. Di Banyuwangi ini boleh dibilang jadi salah satu tempat yang harus dikunjungi para peselancar," ujar Sandiaga Uno dalam Weekly Press Briefing, Senin, 6 Juni 2022.
Advertisement
Baca Juga
Geopark Ijen sedang dipersiapkan untuk menyambut asesor geopark dari UNESCO yang akan berkunjung. Sandiaga Uno optimistis Geopark Ijen yang berada di Banyuwangi, Jawa Timur, bisa ditingkatkan statusnya menjadi UNESCO Global Geopark (UGG).
"Kami mendorong Banyuwangi menjadi destinasi pariwisata melalui peningkatan nilai tambah pariwisata dan juga meningkatkan lama kunjungan dan pengeluaran wisatawan yang lebih tinggi dengan ditetapkannya Ijen sebagai UGG," kata Menparekraf Sandiaga.
Menparekraf Sandiaga juga menjelaskan pengembangan Pariwisata Banyuwangi secara khusus bertumpu pada empat daya tarik wisata unggulan, yaitu Kawasan Taman Wisata Alam Ijen, Taman Nasional Alas Purwo, Taman Nasional Meru Betiri, dan Taman Nasional Baluran.
Jika Geopark Ijen ditetapkan sebagai UGG, Indonesia akan memiliki tujuh UGG. Tercatat ada enam geopark di Indonesia yang masuk dalam UGG, yakni Geopark Batur pada 2012, Geopark Gunung Sewu pada 2015, Geopark Ciletuh pada 2018, Geopark Rinjani pada 2018, Geopark Kaldera Toba pada 2020, dan Geopark Belitung pada 2020.
Â
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Dukung Ijen sebagai Taman Bumi Dunia
"Saya harapkan semua pihak mendukung untuk ditetapkannya Ijen sebagai taman bumi dunia. Karena selain Ijen, tahun ini akan ada Geopark yang akan ditingkatkan statusnya seperti Geopark Maros Pangkep di Sulawesi Selatan, Raja Ampat, dan Merangin Jambi," Sandiaga menuturkan.
Seperti diketahui, kriteria penilaian geopark menjadi UNESCO Global Geopark antara lain 35 persen geologi dan lanskap (teritorial, geo-konservasi, warisan alam, dan budaya), 25 persen struktur pengelolaan atau manajemen, 15 persen pendidikan interpretasi dan lingkungan, 15 persen geowisata, dan 10 persen pembangunan ekonomi wilayah yang berkelanjutan.
"Harapan saya, kita semua dapat bersinergi untuk mengembangan Geopark Ijen dan bersama-sama dapat mewujudkan pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan, khususnya di Kabupaten Banyuwangi," ujar Sandi.
Sementara, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menyampaikan pemda telah melakukan berbagai hal, seperti mengedukasi pentingnya geopark pada masyarakat, pembangunan infrastruktur pendukung, serta menggelar berbagai event untuk mempromosikan Geopark Ijen.Â
"Semua ini bertujuan untuk semakin memperkuat promosi positif pariwisata Banyuwangi di dunia yang ujungnya nanti dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat," katanya.
Advertisement
Blue Fire
Ipuk juga berharap penetapan Geopark Ijen dalam jajaran UNESCO Global Geopark itu nantinya bisa turut serta melestarikan alam di Semenanjung Blambangan. "Sehingga anak cucu kita masih bisa menikmati keindahan alam yang telah Tuhan anugerahkan," katanya.
Kawah Ijen berada di perbatasan Kabupaten Bondowoso dan Kabupaten Banyuwangi. Kawah Ijen terletak di ketinggian 2.638 meter dari permukaan laut (mdpl). Kawah ini memiliki kaldera yang terluas di Pulau Jawa.
Fenomena unik yang dapat ditemukan di Kawah Ijen adalah blue fire. Konon fenomena langka ini hanya ada dua di dunia, di Islandia dan di Kawah Ijen, Indonesia.
Wisatawan akan terpesona dengan pemandangan sunrise di Kawah Ijen. Selain itu, menyambangi aktivitas belerang juga bisa menjadi pilihan menarik selama berwisata di Kawah Ijen.
Kawah Ijen cocok menjadi tempat liburan kamu berikutnya, apalagi yang doyan berpetualang. Berwisata ke tempat ini bisa menambah koleksi foto-foto liburanmu di alam.
Selain blue fire yang langka, wisata Kawah Ijen juga ternyata memiliki sisi unik lainnya. Suhu di kawah ini bisa mencapai dua derajat celcius. Kabut di sekitar kawah bak menyelimuti.
Danau Air Asam
Kawah Ijen juga termasuk danau air asam yang terbesar di dunia. Tingkat keasamannya bisa mendekati titik nol. Jangan heran kalau memasukkan benda ke kawah, akan langsung larut dengan cepat.
Karena itu, wisatawan yang berkunjung ke Kawah Ijen harus berhati-hati dan tetap waspada. Jangan terlalu dekat dengan kawahnya. Ikuti aturan yang telah ditetapkan oleh pengelola wisata.
Di kawasan Kawah Ijen, Anda akan melihat pemandangan yang indah. Beberapa tanaman yang hanya tumbuh di dataran tinggi seperti edelwies dan cemara juga akan terlihat dari dekat. Tidak sedikit wisatawan yang mengabadikan momen di kawah ini.
Dikutip dari kanal Jatim Liputan6.com, pendakian di Taman Wisata Alam (TWA)Â Kawah Ijen, Banyuwangi Jawa Timur dibuka lebih awal. Waktu pendakian di TWA Kawah Ijen akan dimulai pukul 02.00 hingga 12.00 WIB. Perubahan jam pendakian itu berlaku mulai 30 April 2022.
Perubahan jam pendakian TWA Kawah Ijen dikarenakan banyaknya masukan dari masyarakat dan aspek teknis lainnya. Kegiatan pendakian wajib mengikuti ketentuan SOP pendakian yang berlaku. Antara lain mempersiapkan peralatan keamanan pendakian dasar (senter, masker, pakaian anti dingin) serta mengikuti protokol kesehatan.
Tiket masuk wisatawan lokal di hari biasa Rp5.000, sedangkan hari libur Rp7.500. Bagi wisatawan mancanegara dikenakan biaya tiket masuk Rp100.000 jika hari biasa dan Rp150.000 hari libur.
Advertisement