Sukses

Arisara Karbdecho, Influencer Thailand yang Meninggal Dunia Akibat Tersedak Makanan

Influencer asal Thailand, Arisara Karbdecho sempat koma sebelum meninggal dunia karena tersedak makanan.

Liputan6.com, Jakarta - Influencer Thailand Arisara Karbdecho meninggal dunia pada Senin, 6 Juni 2022. Perempuan berusia 27 tahun itu sebelumnya koma setelah pingsan akibat tersedak saat makan daging babi tusuk dengan ketan.

Dilansir dari laman AsiaOne, Rabu, 8 Juni 2022, berita kematian Arisara pertama kali disampaikan oleh temannya di sebuah unggahan Facebook pada hari kematiannya. Pengumuman dan rincian pemakaman kemudian diunggah di halaman Facebook Arisara.

Sebuah komentar di unggahan tersebut menunjukkan bahwa Arisara atau "Alice" tersedak makanan saat menyantap moo ping dan ketan. Arisara sempat dilarikan ke rumah sakit "tetapi sudah terlambat" karena dia tetap dalam kondisi vegetatif selama tiga bulan sebelum kematiannya pada 6 Juni pukul 12.50 waktu setempat.

"Terima kasih karena selalu mendukungnya," tulis unggahan tersebut. Ibu Arisara mengatakan putrinya selalu bekerja dan tidak punya banyak waktu untuk beristirahat, menurut publikasi online Thailand Sanook.

Dia menambahkan bahwa pada hari kejadian, Arisara memakan makanannya dengan tergesa-gesa. Hal itu yang mengakibatkan makanan tersangkut di tenggorokannya.

Dia dilarikan ke rumah sakit setelah pingsan di rumah. Namun, dokter kemudian memberi tahu ibu Arisara bahwa dia datang "terlambat sembilan menit", sehingga menyebabkan otaknya kekurangan oksigen.

Berbicara kepada wartawan, ibu Arisara memperingatkan kaum muda untuk menjaga kesehatan mereka, makan tepat waktu, dan cukup istirahat.

Arisara, yang dikenal secara online sebagai Alicebambam, dilaporkan sebagai salah satu idola internet pertama Thailand yang menjadi terkenal setelah berpose dalam pakaian cosplay seksi, lapor media setempat.  Ia pernah mendapat peringkat di antara "10 wanita cantik terpanas teratas Thailand".

Dia juga mendapat perhatian media karena mampu menurunkan berat badannya sebanyak tujuh kilogram dalam 22 hari. Hal itu ia lakukan setelah dikritik oleh warganet karena berat badannya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

Pemakaman

Arisara, yang memiliki lebih dari 1,5 juta pengikut di Instagram dan hampir 680.000 pengikut Facebook, terakhir mengunggah ke halaman media sosialnya pada 3 Maret 2022. Meninggalnya Arisara telah mengejutkan teman-teman dan penggemar dari seluruh dunia yang mengungkapkan kesedihan mereka di media sosial.

Kakak perempuan Karbdecho dilaporkan mengkonfirmasi kematiannya dan jenazahnya dibawa ke kuil Wat Bua Khwan untuk kerabat dan teman-temannya untuk memberi penghormatan. Menurut unggahan di Facebook yang dibagikan oleh seorang teman Karbdecho, pemakaman Arisara akan dilakukan pada 11 Juni 2022, dilansir dari Says.

Dikenal oleh penggemarnya sebagai Alice, dia menjadi viral di Internet pada 2016 karena mengenakan kaus Pokemon. Sejak saat itu, ia telah menjadi cosplayer banyak karakter anime dan video game.

Pada 2015, dia ditantang oleh Shane Thana, pemilik perusahaan suplemen dan makanan fungsional Amado Thailand, untuk menurunkan 10 kg dalam tiga minggu dan menerima 1 juta baht atau Rp420 juta. Coconuts Bangkok melaporkan bahwa tantangan itu didorong oleh pria yang merasa tertipu setelah menyadari bahwa ukuran tubuhnya lebih besar dari yang mereka kira.

3 dari 4 halaman

Tersedak Hot Dog

Kasus kematian akibat tersedak makanan bukan kali pertama terjadi. Pada 2021 lalu, seorang mahasiswa Universitas Tufts berusia 20 tahun meninggal dunia akibat tersedak setelah berpartisipasi dalam kontes makan hot dog untuk acara amal, seperti dilansir dari Newsweek.

Madelyn "Madie" Nicpon berpartisipasi dalam acara kesadaran kanker payudara "Play for Pink" di kediaman Sommerville, Massachusetts. Nicpon dilaporkan dibawa ke Rumah Sakit Gunung Auburn di Cambridge sebelum dipindahkan ke Massachusetts General di Boston dan kemudian meninggal dunia.

Kantor Presiden Universitas Tufts merilis pernyataan tentang kejadian itu. Sekitar 3.000 mahasiswa, fakultas dan staf berkumpul untuk menyalakan lilin untuk menghormatinya.

"Jumlah anggota komunitas yang ternyata memberikan dukungan satu sama lain, kepada teman-teman Madie, dan kepada keluarganya adalah bukti betapa banyak hal yang dilakukan Madie selama berada di Tufts."

4 dari 4 halaman

Galang Sumbangan

Nicpon, yang berasal dari Suffern, New York, memiliki rencana untuk masuk ke dunia kedokteran, menurut The Journal News. Mahasiswi yang juga atlet itu dicintai oleh rekan setimnya di lacrosse, yang kabarnya menjulukinya "Scooter."

"Madie akan dikenang sebagai cahaya terang, kupu-kupu sosial, rekan satu tim yang luar biasa, orang yang baik dan murah hati, saudara perempuan dan anak perempuan yang luar biasa yang bisa kita semua tiru," tulis tim Tufts Lacrosse di akun Instagram mereka. "Dia akan dirindukan setiap hari."

Halaman GoFundMe telah dibuat atas nama keluarga Nicpon untuk membantu biaya pemakaman dan pengobatan. Pada saat penulisan, penggalangan dana telah menerima sumbangan hampir mencapai 175 ribu dolar atau Rp2,5 miliar. 

"Madie Nicpon adalah putri, cucu, saudara perempuan, dan teman yang cantik dan brilian," tulis penyelenggara penggalangan dana. "Senyum dan tawanya yang menular menerangi setiap ruangan. Kedermawanan dan kebaikannya telah meninggalkan dampak abadi pada orang-orang di sekitarnya."