Sukses

Viral Warung Padang Vegan Tanpa MSG, Bisa Puas Makan Tanpa Takut Kolesterol

Sesuai namanya, Warung Padang Vegan ini sama sekali tidak menggunakan daging maupun turunannya pada hidangan yang disajikan.

Liputan6.com, Jakarta - Rumah makan Padang kerap jadi andalan untuk mengisi perut yang lapar. Porsinya relatif besar dan jenis lauk yang beragam menjadi beberapa daya tarik hingga bisa menyebar ke mana-mana.

Namun, tidak sedikit yang menghindari warung makan ini karena lekat dengan image tinggi kalori dan kolesterol. Pasalnya, mayoritas lauk menggunakan daging yang berlemak, mulai dari daging hingga otak. Seolah ingin menawarkan jalan tengah, sebuah warung Padang belakangan jadi viral. 

Cuitan akun Twitter _mardial_ menunjukkan sebuah potret Warung Padang Vegan yang berlokasi di Bali. Sesuai namanya, Warung Padang Vegan sama sekali tidak menggunakan daging maupun turunannya pada hidangan yang disajikan. Menu makanannya hampir sama dengan restoran padang pada umumnya, seperti dendeng, rendang dan gulai, tapi mereka menggunakan jamur sebagai pengganti daging sapi.

Dalam cuitan pada 11 Juni 2022 itu, terlihat piring-piring berisi lauk ditata berjajar di etalase kaca seperti di rumah makan Padang pada umumnya. Pembeli tinggal memilih lauk apa yang ingin disantap.

Warung Padang Vegan ini diketahui berlokasi di Jalan Teuku Umar Barat, Denpasar, Bali. Mereka yang memilih untuk menjadi vegan bisa makan dengan tenang karena aneka lauk tanpa daging, telur, maupun susu yang disajikan di sana.

Selain vegan, menu yang disajikan juga tak mengandung MSG. Hal ini membuat restoran tersebut jadi pilihan tepat bagi orang-orang yang menghindari penggunaan penguat rasa.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

Bikin Penasaran

Cuitan ini lantas menarik banyak perhatian pembeli. Beragam komentar memenuhi unggahan tersebut. "Nah, ini kenapa nggak ada yang protes? Kan malah nggak pakai daging," komentar seorang warganet.

"Mau Padang vegan, Padang rendang babi, tetap yang paling aneh yang makan nasi Padang pakai sendok," warganet lainnya. 

"Seumur-umur baru tahu kali ini kalau ada nasi Padang vegan. Padahal kan menu Padang penuh daging, jadi penasaran ini gimana rasanya ya?" komentar warganet lainnya penasaran. Sampai berita ini ditulis, cuitan tersebut sempat viral, sudah disukai lebih dari 18 ribu kali dan mendapatkan lebih dari 800 komentar.

Beberapa hari lalu, menu makanan bernama Nasi Padang Babi menjadi ramai diperbincangkan di media sosial. Sebuah tempat di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, yang diketahui menjual nasi Padang Babi didatangi polisi.

Banyak pihak yang keberatan dengan nama Nasi Padang Babi tersebut. Kapolsek Kelapa Gading, Kompol Voky Sagala, mengaku telah mengecek langsung ke lokasi pada Jumat (10/6/2022). Voky mengatakan, pemilik tempat usaha itu telah dimintai keterangan. Pemilik tempat mengakui sempat memanfaatkan rumahnya untuk menjual makanan yang salah satu menunya beerbahan daging babi.

"Tadi setelah kita melakukan penyelidikan kita datang ke rumah yang bersangkutan, rumah tersebut adalah rumah tinggal. Jadi bukan restoran atau toko melainkan rumah tinggal," kata Voky di Polsek Kelapa Gading, Jumat (10/6/2022), melansir kanal News Liputan6.com.

 

3 dari 4 halaman

Permohonan Maaf

Voky menekankan, lokasi yang sempat menjual Nasi Padang Babi bukanlah restoran, melainkan tempat tinggal. Saat ini, kata dia, rumah itu tidak lagi dipakai untuk menjual makanan.

"Itu memang tempat tinggal, bukan tempat usaha atau restoran. Pada saat kita datang kita lihat sudah tidak beroperasi lagi," jelasnya. Voky memaparkan, pihaknya masih mendalami terkait kemungkinan sanksi yang dijatuhkan ke penjual. Polisi masih akan memeriksa yang bersangkutan terlebih dahulu.

Polsek Kelapa Gading menindaklanjuti adanya laporan perihal adanya restoran home made atau restoran yang berjualan online yang menjual menu Nasi Padang Babi.

Secara terpisah, S selaku penjual menyampaikan permohonan maaf atas kegaduhan yang terjadi. S menegaskan sama sekali tak memiliki niat melecehkan suku tertentu.

"Saya pribadi mewakili brand sebelumnya yang disebut Babiambo yang pernah beroperasi selama berapa bulan, ingin meminta maaf yang sebesar-besarnya buat teman-teman yang mungkin merasa tersinggung. Ini pure hanya saya mencoba usaha. Jadi, bukan maksud saya buat menghina siapapun," ujar S.

 

4 dari 4 halaman

Trik Marketing

Dia mengakui pernah menjual olahan babi pada awal 2020. S memang menawarkan menu seperti masakan Padang, namun ada yang menggunakan olahan babi. Itu dijual secara online. S berdalih usaha hanya berjalan sekitar tiga bulan.

Sebelumnya, Pengasuh Pondok Pesantren Baitul Qur'an Assa'adah Depok Hilmi Firdausi merespons soal adanya restoran Padang Babiambo yang menghidangkan makanan non-halal berbahan babi.

Hilmi Firdausi dikenal sebagai sosok ustaz yang aktif menggunakan media sosial, baik Twitter maupun Instagram. Ia termasuk sosok ustaz yang kritis dan merespons berbagai persoalan, termasuk soal restoran Padang.

"Menurut saya ini sudah melampau batas. Warga Minang teguh dengan prinsip ADAT BASANDI SYARAK, SYARAK BASANDI KITABULLAH," kicau Hilmi lewat akun Twitter-nya @hilmi28, Jumat (10/6/2022). Hilmi menambahkan, masakan Padang terkenal di dunia karena citrasa, kelezatan, dan kehalalannya.

Ia meminta hal tersebut agar tidak dirusak. "Kalaupun trick marketing, ini sdh kelewatan. Smg sgra diambil tindakan," harap Hilmi. Dalam unggahan itu, warganet ramai mengomentari cuitan Hilmi tersebut. Unggahan Hilmi Firdausi mendapat banyak komentar. Mereka menilai tak ada masakan Padang yang non-halal, melainkan semuanya halal.