Sukses

6 Mitos Seputar Gunung Rinjani yang Bakal Dibangun Kereta Gantung

6 Mitos Seputar Gunung Rinjani yang Bakal Membangun Kereta Gantung

Liputan6.com, Jakarta - Berada di urutan ketiga daftar tujuh gunung tertinggi di Indonesia, tak ayal jika Gunung Rinjani menjadi salah satu gunung yang paling diincar oleh para pendaki, baik pendaki lokal maupun internasional.

Selain karena ketinggiannya yang mencapai 3.726 mdpl, potret alam di Gunung Rinjani juga seolah punya daya tarik tersendiri. Salah satunya pemandangan unik Danau Segara Anak yang terletak di tengah-tengah kaldera Rinjani, sebuah pemandangan alam megah yang belum tentu didapat di gunung lain.

Tak heran kalau danau tersebut menjadi ikon khas Gunung Rinjani. Sepanjang perjalanan menuju Gunung Rinjani menyuguhkan keindahan alam yang membelalakkan mata seperti danau, gua, sampai sumber mata air panas.

Di sisi lain, gunung ini juga menyimpan misteri yang justru membuat keindahan alamnya penuh pesan magis. Tak mengherankan bila akhirnya lahir mitos-mitos yang menyelimuti Gunung Rinjani.

Salah satu mitos tersebut adalah Gunung Rinjani dipercaya sebagai sumber kekuatan dan inspirasi bagi masyarakat Lombok. Karena itulah mereka selalu menjaga Gunung Rinjani agar tetap lestari. Hal ini juga berlaku bagi siapa saja yang mendaki gunung tersebut, sebagai wujud rasa hormat dan menghargai alam serta kepercayaan masyarakat setempat.

Lalu, mitos-mitos yang melingkupi Gunung Rinjani? Melansir laman brilio.net dan berbagai sumber lainnya, berikut enam mitos unik gunung tertinggi kedua di Indonesia tersebut.

1. Mitos kkeindahan Danau Segara Anak

Tak hanya keindahan pemandangan di puncak, Gunung Rinjani punya Danau Segara Anak yang populer. Konon danau ini menyimpan beragam kekuatan dan misteri yang unik. Danau Segara Anak ini dipercaya bisa memberikan satu peringatan agar Anda bisa memanfaatkan waktu dengan baik.

Masyarakat setempat percaya setelah meninggalkan Danau Segara Anak, Anda bisa memiliki semangat baru. Berbagai acara adat masyarakat setempat juga sering dilaksanakan di Danau Segara Anak. Konon di danau inilah kediaman tokoh legenda atau pewayangan Dewi Anjani, ibunda kera putih Hanoman, berkuasa meliputi seluruh Gunung Rinjani.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

2. Sosok Dewi Anjani, penguasa Gunung Rinjani

Gunung Rinjani ini dipercaya punya sosok 'penguasa' yang cantik yaitu Dewi Anjani. Sosok ini dipercaya sebagai ratu jin penjaga Gunung Rinjani. Menurut masyarakat setempat, Dewi Anjani adalah seorang putri raja yang tak diizinkan ayahnya menikah dengan pria pilihannya. Karena itu, Dewi Anjani menghilang di mata air yang bernama Mandala. Setelah itu, Dewi Anjani dikenal sebagai penguasa dunia gaib Gunung Rinjani.

3. Mitos larangan berkeluh kesah dan memikirkan hal negatif

Sepanjang perjalanan, pendaki dilarang berkeluh kesah dan memikirkan hal negatif. Konon, musibah akan menimpa pendaki kalau terlalu sering berpikiran buruk. Selama di alam yang masih terjaga ini, pendaki disarankan tetap berpikiran positif dan jangan mengeluh. Oleh karena itu, selalu jaga diri dan jangan berpikiran macam-macam ketika mendaki Gunung Rinjani.

4. Aik Kalak, tempat pemandian Adipati Surabaya, Raden Mas Jayengrana

Aik Kalak dalam bahasa setempat bisa diartikan sebagai air panas. Sumber mata air panas ini cocok sekali sebagai tempat istirahat bagi pendaki. Bagi masyarakat Gumi Sasak (Lombok) tempat ini konon dipercaya sebagai tempat pemandian Adipati Surabaya, Raden Mas Jayengrana. Sosok ini merupakan salah satu tokoh utama di pewayangan Lombok.

5. Goa Susu sebagai tempat menyempurnakan ilmu spiritual

Tak hanya danau dan sumber mata air, Gunung Rinjani juga mempunyai goa yang punya mitos unik. Di Goa Susu, konon hanya orang tertentu dengan hati bersih yang bisa bertapa di tempat ini. Jika ingin menggunakan ilmu spiritual untuk kepentingan jahat, orang tersebut bisa langsung mati di dalam goa. Keunikan di goa ini adalah masyarakat setempat menggantungkan kain-kain putih untuk menjaga keasrian Goa Susu.

6. Mitos larangan menginjakkan kaki di daerah tertentu

Gunung Rinjani memiliki beberapa tempat yang terkenal mistis dan penuh misteri. Konon, pendaki tidak boleh mengunjungi tempat-tempat tersebut. Hilang dan tewasnya pendaki sering dikaitkan oleh penduduk setempat karena mereka berusaha mengunjungi area terlarang tersebut. Jadi, sebelum mendaki, Anda harus mempelajari dulu area terlarang dari masyarakat setempat.

 

3 dari 4 halaman

Kuota Kunjungan

Saat pandemi Covid-19 mulai melandai, Kuota kunjungan wisata di Taman Nasional Gunung Rinjani naik jadi 75 persen dari kuota kunjungan normal pada destinasi wisata alam pendakian maupun non pendakian. Kabar ini tertuang dalam surat pengumuman nomor: PG.14/T.39/TU/KSA/4/2022.

Surat pengumuman tersebut tentang "Peningkatan Kuota 75% Kunjungan Wisata Alam dan Penambahan Durasi Pendakian Gunung Rinjani". Balai Taman Nasional Gunung Rinjani akan menerapkan kuota kunjungan 75 persen dan durasi kunjungan wisata untuk kegiatan pendakian selama 4 hari 3 malam mulai Rabu, 4 Mei 2022.

Jam kunjungan atau pelayanan pada destinasi wisata alam non pendakian Senin--Minggu mulai pukul 09.00--15.00 WITA. Sedangkan untuk destinasi wisata alam pendakian, jam kunjungan Senin--Minggu, yakni cek in 07.00--15.00 WITA dan cek out 07.00--17.00 WITA atau kondirmasi khusus dengan petugas.

Registrasi atau booking online kunjungan wisata alam pendakian dilakukan melalui aplikasi eRinjani mulai 05.00--20.00 WITA. Aplikasi ini dapat diunduh melalui Playstore.

Kabar terbaru dari Gunung Rinjani adalah pembangunan kereta gantung yang berada di Desa Lantan, Lombok Tengah, NTB, segera terealisasi. Kepala Dinas Penanaman Modal dan Layanan Terpadu Satu Pintu Provinsi NTB Muhammad Roem menyebut, proyek tersebut rencananya akan didanai investor Tiongkok senilai Rp600 miliar.

4 dari 4 halaman

Geopark UNESCO

Roem menyebutkan, dana itu akan digelontorkan melalui duta besar Tiongkok yang ada di Indonesia. Saat ini Pemda NTB Bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan masih terus mengkaji soal anasilis dampak lingkungan (AMDAL) terhadap pembangunan tersebut.

Melansir kanal Regional Liputan6.com, pihak investor juga tengah melengkapi data dan dokumen master plan terkait pembangunan kereta gantung disebut-sebut sepanjang 11 kilometer di Gunung Rinjani itu. Roem memastikan pembangunan kereta gantung tersebut berada di luar Taman Nasional Gunung Rinjani, sehingga tidak akan merusak habitat hutan yang ada di kawasan tersebut.

Terkait rencang pembangunan itu, Wahana Lingkungan Hidup (WALHI) NTB meminta pemerintah daerah untuk mengkaji lebih dalam soal dampak lingkungan yang akan terjadi jika kereta gantung tersebut benar-benar terealisasi, mengingat kawasan tersebut adalah geopark yang telah masuk UNESCO. Dewan Nasional WALHI Dwi Sudarsono mengatakan, pemda harus lebih hati-hati dalam mengkaji AMDALnya dan harus lebih ketat.

"Coba lihat kereta gantung di Swiss misalnya, mereka bersalju gunungnya lebih keras, kita yang ada di Rinjani berbeda, ini kawasan hutan akan susah nanti membangun lokasi tur kereta. Nantinya tower akan dipasangkan di tengah hutan, tentu akan ada pembongkaran, ada potensi akan ada semen untuk mengeraskannya," katanya.

Walhi mewanti-wanti pihak investor dan pemda harus punya klausul jika ada kerusakan hutan yang terjadi akibat pembangunan kereta gantung di Gunung Rinjani.