Liputan6.com, Jakarta - Perhiasan ternyata tidak dikecualikan dalam gagasan fesyen etis. Adalah Baby Febriana, seorang recycling artist yang secara konsisten membuat koleksi perhiasan berbahan emas dan perak daur ulang.
Saat ditemui di area ekshibisi "Barang Lama Bersemi Kembali" di bilangan Jakarta Selatan, 17 Juni 2022, ia menyebut pada Liputan6.com, "Urgensi (penggunaan bahan daur ulang pada perhiasan) sudah lumayan, karena ini juga tentang mengurangi emisi karbon."
Advertisement
Baca Juga
Baby mengatakan, bahan baku koleksi perhiasannya didapat dari sebuah toko emas. "(Toko emasnya) ada di pasar gitu. Mereka membeli emas dari pelanggan, kemudian di-refine lagi, dilebur lagi. Emas perhiasan biasanya 18 karat atau 22 karat, itu (terdapat sekian) persen emasnya."
"Misalnya, 22 karat, emasnya 90 persen, sisanya campuran," Baby menyambung, "Saat di-refine, itu dijadikan (emas) murni lagi menggunakan bahan kimia. Direbus, dipanaskan, hingga akhirnya tersisa emasnya saja. Emas murni itu yang kubeli jadi bahan koleksi perhiasanku."
Kendati proses pembuatan perhiasan dengan emas virgin lebih mudah, Baby tetap memilih bahan daur ulang yang "tidak (berasal) dari tambang." Tapi, ia menegaskan tidak ada batasan proses dalam membuat perhiasan bermaterial daur ulang.
"Semua main kreativitas. Secara pengolahan (emas virgin) lebih lembut, tapi bedanya tipis banget. (Bedanya) hanya dari cara pengerjaan. Secara pemakaian, tidak berpengaruh sama sekali," kata perempuan yang sudah menekuni bisnis perhiasan daur ulang sejak 2014 tersebut.
Â
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Lebih Mudah daripada Busana
Baby mengatakan, daur ulang perhiasan justru lebih mudah daripada busana. "Baju kan harus dihancurkan dulu dan segala macam, tapi kalau perhiasan, cukup dengan bermain api. Dipanaskan, terus bisa dibentuk baru lagi," tuturnya.
Karena itu, selain menyediakan koleksi perhiasan siap pakai, ia juga menerima jasa daur ulang. Ia berkata, "Misalnya, aksesori yang sudah jadi warisan atau sekadar mau ganti desain, itu bisa di-remake."
Ia mengatakan, sebagian besar proyeknya adalah produk custom. "Custom cincin nikah," ia berujar. "Kalaupun ready-to-wear collection, setiap item-nya berbeda. Masing-masingnya tidak akan ada yang sama, karena semuanya dikerjakan dengan tangan."
Soal harga, koleksi siap pakainya dibanderol mulai dari Rp385 ribu, sementara produk custom dihargai mulai dari Rp1,5 juta. "Aku ada workshop membuat cincin kawin. Jadi, calon pengantin bisa membuat sendiri cincin pernikahan mereka, ngeleburin bareng," ia menambahkan.
Desain perhiasan karya Baby disebutnya lebih mendekati nuansa "classic with a twist." Selain cincin, koleksi siap pakai yang diboyongnya ke ekshibisi "Barang Lama Bersemi Kembali" juga berupa sepasang anting, gelang, dan tusuk konde.
Advertisement
Barang Lama Bersemi Kembali
Baby juga merupakan workshop fasilitator di Setali, social enterprise yang telah secara konsisten menyoroti upaya mengurangi limbah pakaian. Sebagai perpanjangan ide tersebut, mereka sedang melangsungkan ekshibisi "Barang Lama Bersemi Kembali" yang masih akan hadir sampai 26 Juni 2022 di ASHTA District 8, Jakarta Selatan.
Di sana, publik akan melihat langsung bagaimana daur ulang bisa memperpanjang usia pakaian bekas, bahkan memberi nilai pada barang yang semula sudah dianggap sebagai sampah. Di salah satu sudut ekshibisinya tertulis, "Melalui 'Barang Lama Bersemi Kembali,' Setali mengajak teman-teman menelusuri cerita sehelai pakaian agar paham bahwa memperpanjang usia pakaian akan memberi nyawa baru pada pakaian lama bersemi kembali."
Pengunjung ekshibisi juga akan melihat beragam informasi dalam bentuk infografis, dan memahami pentingnya menghargai praktik mode lambat untuk melindungi ibu Bumi. Daur ulang dan mode lambat kemudian jadi prinsip utama yang dibawa Setali dalam menghasilkan setiap kreasinya.
Selain mengolah limbah pakaian, pihaknya juga berupaya meningkatkan mata pencaharian orang-orang yang turut membantu produksi dan pengolahan limbah pakaian tersebut.
Produk Daur Ulang
Anda akan mendapati berbagai busana, seperti kebaya lama yang terlihat baru karena dipadukan dengan bahan fur, juga tumpang tindih kain perca yang memberi kesan one of a kind di produk-produk denim.
Bahkan, Anda bisa menemukan berbagai furnitur berbahan daur ulang dengan desain tidak biasa. Jadi, sambil belajar prinsip mode lambat dan daur ulang, Anda bisa ikut berperan aktif dengan memberi produk-produk daur ulang tersebut.
Pemilihan lokasi ekshibisi juga sejalan dengan prinsip lingkungan dan upaya berkelanjutan yang dipegang ASHTA District 8. Bersama-sama, ekshibisi ini menunjukkan tiga pilar Setali: Setali Goods (produksi barang daur ulang), Setali Collaboration (projek kolaborasi untuk membesarkan dampak), dan Setali Education (pelaksanaan lokakarya untuk edukasi masyarakat).
Agenda lain selama ekshibisi adalah kegiatan-kegiatan upcycling workshop, live upcycling, serta jasa permak berharga mulai dari Rp350 ribu. Sebagai bentuk realisasi pilar Setali Collaboration, terdapat juga pilihan produk hasil kolaborasi Setali dengan beberapa merek fesyen, tekstil, dan furnitur.
Advertisement