Sukses

Desa Keciput, Rekomendasi Liburan 'Paket Lengkap' Bersama Anak dan Keluarga

Di Desa Keciput, Anda bisa mengajak anak untuk berwisata edukasi seperti mengunjungi penangkaran penyu, salah satunya mengikuti kegiatan konservasi penyu sisik.

Liputan6.com, Jakarta Pulau yang memesona, pantai dan bawah laut yang indah, ragam budaya dan atraksi, serta ekonomi kreatif yang memikat. Kira-kira itulah sekilas gambaran tentang Desa Wisata Keciput yang terletak di Kecamatan Sijuk, Kabupaten Belitung, tepatnya di Tanjung Kelayang, Kepulauan Bangka Belitung.

Tanjung Kelayang sendiri merupakan ikon Desa Keciput karena memiliki sebaran batuan granit berusia 65-200 juta tahun. Sementara Belitung merupakan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang ditetapkan melalui peraturan pemerintah Nomor 6 Tahun 2016. 

Ya, KEK Tanjung Kelayang mempunyai keunggulan geostrategis yaitu terletak antara Indonesia dan negara-negara ASEAN lainnya yang merupakan target captive market. KEK yang diresmikan presiden Republik Indonesia pada 14 Maret 2019 ini termasuk ke dalam 10 destinasi pariwisata prioritas. 

Nah, mari membahas soal Desa Wisata Keciput. Jadi, Desa Wisata Keciput adalah salah satu desa yang mendapat Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022 dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). 

Desa Wisata Keciput berhasil mendapat Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022 karena masyarakatnya dapat mengelola pariwisata berkelanjutan (sustainable tourism). Dengan mengembangkan pariwisata keberlanjutan, artinya Desa Keciput memperhatikan dampak lingkungan, sosial, budaya, dan ekonomi di masa depan. 

Desa wisata ini cocok untuk jadi alternatif liburan bersama anak dan keluarga, loh! Mengapa? Itu karena Desa Keciput menawarkan beraneka ragam wisata seperti wisata budaya, kuliner, olahraga, hingga belanja. 

Di Desa Keciput, Anda bisa mengajak anak untuk berwisata edukasi seperti mengunjungi penangkaran penyu, salah satunya mengikuti kegiatan konservasi penyu sisik. Kegiatan ini diikuti dengan memberi makan penyu secara langsung dan pelepasan penyu ke laut. Penyu sisik merupakan spesies yang dilindungi dan terancam punah. Maka dari itu, tidak ada salahnya mengajarkan anak-anak untuk ikut melestarikan fauna langka ini. 

Selain itu, desa wisata ini juga memiliki potensi ekonomi kreatif. Budidaya lebah nirun penghasil madu nirun salah satunya. Anda bisa mengajak anak-anak untuk belajar jadi peternak lebah nirun, mengambil madu langsung dari sarang lebah yang dikelola peternak madu Trigona. 

Menariknya, jika sudah selesai kegiatan ternak madu, Anda bisa membeli dan membawa pulang madu tersebut. Masih ada lagi nih, desa yang berjarak 21,4 km dari Kota Tanjung Pandan ini juga memiliki potensi ekonomi kreatif lainnya. 

Salah satunya adalah kerajinan batik tulis yang menjadi ciri khasnya. Para pegiat kreatif di sini membuat batik tulis dengan motif pesisir keciput yang tentunya berbeda dengan yang lain. Warna batik yang dihadirkan pun beraneka ragam, seperti merah, kuning, hijau toska, putih, merah marun, hingga batik yang ditulis di atas kain berwarna hitam. 

Di Desa Keciput, Anda dapat membeli pakaian dan selendang batik tulis sebagai cendera mata. Tentunya dengan  #BeliKreatifLokal, Anda telah membantu geliat ekonomi kreatif warga Desa Keciput. 

Lalu, untuk penginapannya, Anda dan keluarga dapat bermalam di Lorin Hotel Belitung yang sudah mengantongi sertifikat CHSE (Cleanliness, Health, Safety & Environmental Sustainability). Dari penginapan, Anda hanya butuh waktu sekitar enam menit atau menempuh jarak 3,5 km untuk menuju ke Desa Wisata Keciput. 

Berkaitan dengan Belitung yang menjadi ikon pariwisata yang sangat strategis, Menparekraf Sandiaga Uno mengatakan bahwa beberapa tahun terakhir perkembangan KEK sudah meningkat. 

"Belitung sendiri sudah memiliki fasilitas hotel bintang lima dengan 108 kamar yang sudah jadi, serta memperoleh investasi dari investor yang prospektif. Ini merupakan salah satu progress dari pengembangan KEK yang perlu kita apresiasi. Selain itu, dari segi amenitas, akses, atraksi wisata, dan produk ekonomi kreatifnya juga sudah meningkat," katanya.

Dalam setiap kesempatan, Menparekraf Sandiaga Uno juga mengatakan bahwa kebangkitan pariwisata bukan lagi pada persoalan menentukan pergi atau tidak ke destinasi pariwisata. Akan tetapi bagaimana caranya pergi ke destinasi dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin. Jadi, jangan lupa ya untuk tetap disiplin mematuhi protokol kesehatan 3M dengan memakai masker, mencuci tangan secara berkala, dan menjaga jarak, ya!

Oh ya, kamu juga bisa temukan berbagai referensi wisata #DiIndonesiaAja dengan cara follow akun Instagram @pesona.indonesia. Juga jangan sampai enggak ikutan Pesona Punya Kuis (PUKIS) yang hadir setiap dua minggu sekali. Kamu bisa dapat hadiah berupa merchandise dan hadiah jutaan rupiah dari Wonderful Indonesia. Don't miss it!

 

(*)