Liputan6.com, Jakarta - Riuh rendah tepuk tangan hadirin menggema di ballroom lokasi penyelenggaraan peragaan busana desainer Biyan Wanaatmadja. Ia baru saja mempersembahkan karya teranyar, yakni koleksi womenswear Spring/Summer 2023.
Renjana, demikian tajuk yang diusung Biyan pada koleksi yang diperagakan secara offline ini. Eksplorasi sederet busana karyanya memadukan balutan luapan rasa dan cinta kasih yang 'menggunung' selama masa pandemi melanda.
"Akhirnya bisa memulai lagi mengadakan show secara onsite. Secara virtual selama dua tahun terakhir tetap mengadakan, tapi semua sangat berbeda karena kebutuhan untuk berinteraksi satu dan lain and that's how fashion should be," kata Biyan dalam konferensi pers show di Intercontinental Jakarta Pondok Indah, Senin, 11 Juli 2022.
Advertisement
Biyan menjelaskan, ketika mendapat kesempatan kembali menggelar peragaan busana secara offline, ia membayangkan shownya terselenggara di ruangan serba tertutup dengan high ceiling. Ia juga ingin spot tersebut tak banyak ornamen yang berlebihan.
Nuansa itu pula yang sukses tercipta pada peragaan busana pada koleksi Spring/Summer 2023 ini. Kesan temaram jingga dengan pencahayaan yang terpusat pada runway melebar dan kubus-kubus berjejer memanjang di kedua sisi runway.
Selama sekitar 30 menit, hadirin disuguhi berbagai busana karya Bioyan yang membalut tubuh para model yang silih berganti memasuki runway. Koleksi kali ini menghadirkan mood dan spirit bernuansa Nusantara kontemporer, retro-ethnic, vibrant color, dan urban superimpose.
Â
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Refleksi
Masa pandemi turut menjadi momen refleksi sekaligus tetap produktif berkarya bagi Biyan. Ia menyampaikan bahwa fesyen seperti lingkaran yang selalu berputar, layaknya kehidupan.
"Ketika harus hidup di tengah segala sesuatu yang terbatas, kita dihadapkan dua pilihan, either move on atau komplain. Saya banyak sekali bekerja di library, browse buku-buku kuno yang sudah tidak diterbitkan lagi, mencoba cari referensi. Buku-buku itu sejarah tentang peradaban, kostum, tradisi, dan di situ mulai tumbuh kerinduan melihat koleksi kain saya," tambah Biyan.
Hal itu pula yang membuatnya kembali mengeksplorasi wastra Nusantara yang begitu kaya dan sekaligus menjadi inspirasinya pada koleksi musim panas 2023 ini. Suguhan ini sejalan dengan makna "Renjana" yang juga diusungnya.
"Renjana bermula dari suatu bahasa yang ada di dalam yang tidak kita sadari ada sebuah kerinduan dan perpaduan kerinduan cinta dan kasih," terangnya.
Biyan menghadirkan berbagai patterns pada koleksi ini. Ia menjahit corak tenun ikat Sumba, motif tampang Lampung, corak polkadot dan motif garis yang bersatu menjadi susunan cerita kolase wastra individual.
Advertisement
Ragam Siluet dan Elemen
Ikat Sumba menjadi salah satu dari beragam patterns yang dihadirkan Biyan pada koleksi Spring/Summer 2023 ini. Sang desainer memiliki alasan tersendiri kembali menyuguhkan sentuhan tersebut pada karyanya.
"Ketika jatuh cinta dengan sesuatu, ada saja menemukan cara, dan itu juga yang membuat saya tidak pernah bosan mengerjakan dan eksplorasi dengan apa yang dikerjakan kerajinan Sumba," terang Biyan.
Ia menjelaskan Sumba terkenal dengan tenun yang grafis dengan motif. Namun kali ini, teknik Sumba lebih solid dengan bermacam-macam ukuran yang ia terjemahkan sebagai motif sulam yang didaur ulang.
"Motif yang memberikan semangat, dimensi dan kemungkinan baru," lanjutnya.
Biyan turut menginterpretasikan rekaman memori dan imajinasinya ke ragam elemen busana, seperti blouse, cropped top, midi dress, long dress, coat, jaket, celana, rok, dan bralette. Siluetnya pun tak kalah beragam, yakni straight cut, rectangle silhoutte, a-line, oversized, relax tapered pants, wide leg pants, dan sarong inspired skirt.
Penuh Warna
Busana-busana Biyan juga disuguhkan dalam berbagai warna, bermula dari warna-warna estetika alam, nude, beige, terracotta, off-white, hijau emerald, lime green, fuchsia pink, kuning terang, bronze, dan dark navy. Warna ini lantas berpadu dengan fabric organza silk, taffeta, laces, lame, silk satin, tulle, cotton, dan linen.
"Pemilihan warna-warna itu sebuah gambaran akan sebuah optimisme dan harapan baru. Setiap warna bisa berjalan bersama, yakni earthy sampai neon color, semua ada di koleksi. Sebuah harapan baru, setiap warna mewakili setiap individu, new beginning, new hope," kata Biyan.
Biyan juga menampilkan karya tangan yang khas, detail Nusantara dengan teknik sulaman yang terik, pesona seni beadworks, kristal, dan sequin embellishment. Wastra Nusantara menjadi tema besar dari koleksi ini.
Ini adalah sebuah jahitan inspirasi budaya yang personal bagi Biyan usai dihadapkan dengan beragam lonjakan kehidupan yang tak menentu. Momen tersebut sekaligus mengingatkannya bahwa ia tengah merajut tata kehidupan seperti budaya Nusantara yang akan tetap hidup di hati masyarakat Indonesia.
Advertisement