Gaya Ikon Citayam Fashion Week Jeje dan Bonge Saat Jadi Model Video Klip Keljo

Gaya Ikon Citayam Fashion Week Jeje dan Bonge Saat Jadi Model Klip Keljo. foto: Youtube 'Kelvin Joshua'

Liputan6.com, Jakarta - Citayam Fashion Week masih hangat dibicarakan banyak pihak dan menjadi topik utama di media sosial. Ajang yang awalnya untuk seru-seruan bagi anak-anak muda yang ingin eksis ini ternyata mulai membesar, termasuk melambungkan nama Jeje dan Bonge.

Keduanya bahkan baru-baru ini didapuk jadi model video klip. Penyanyi dan penulis lagu, Keljo alias Kelvin Joshua merilis single sekaligus video musik terbarunya berjudul Jangan Katakan Cinta pada Sabtu, 22 Juli 2022.

Keljo menggandeng dua ikon fenomena Citayam Fashion Week, yaitu Jeje dan Bonge untuk menjadi model video klip Jangan Katakan Cinta. Video klip tersebut sudah diunggah di kanal Youtube 'Keljo' pada 22 Juli 2022 dan sampai berita ini ditulis sudah ditonton lebih dari 193 ribu kali.

Di awal klip yang disutradarai sendiri oleh Keljo tersebut, Jeje terlihat sedang diwawancara tentang rasa cinta kepada kekasihnya, Roy. Dalam waktu yang bersamaan, tidak jauh dari tempat Jeje, Bonge terlihat turun dari mobilnya.

Pandangan Jeje pun dengan cepat berpindah ke Bonge. Jeje pun kemudian menghampiri Bonge dan keduanya menghabiskan waktu bersama, sebelum akhirnya Jeje mengungkapkan rasa cintanya kepada Bonge yang kemudian disambut dengan respons tak terduga.

Jeje dan Bonge terlihat mengenakan outfit bergaya street style seperti biasa mereka tampilkan di Stasiun Dukuh Atas BNI City, Sudirman, Jakarta Pusat. Jeje memakai crop top putih dan celana panjang cokelat muda.

Ia melengkapi penampilannya dengan tas punggung kecil warna abu-abu dan sneakers hitam. Sedangkan Bonge tampil dengan jaket hitam motif kotak-kotak, kaus putih, dan celana panjang gombrong wana hitam. Bonge melengkapi penampilannya dengan topi, kacamata hitam serta sneakers warna hitam putih.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Akun Twitter @TokyoFashion memuji fenomena ‘Citayam Fashion Week’ yang mewarnai kawasan Taman Dukuh Atas.

2 dari 4 halaman

Membuka Pintu Baru

Keduanya juga beberapa kali berganti outfit dalam klip tersebut. Sebagian besar lokasi syutignya juga dilakukan di kawasan Stasiun Dukuh Atas atau sering disebut SCBD (Sudirman, Citayam, Bojong Gede, Depok).

Kehadiran Jeje dan Bonge dalam video klip single terbarunya ini sangat istimewa bagi Keljo. Keljo sendiri berharap video klip ini bisa membuka pintu-pintu baru untuk keduanya.

"Big Thanks to @bonge_real @911jelicascalling yg BAGUS BANGET ACTING NYAA!! semoga kalian makin sukses dan dari JKC bisa buka kesempatan2 baru buat kalian yaaa!" tulis Keljo dalam unggahan di akun Instagramnya pada 22 Juli 2022.

Jangan Katakan Cinta merupakan single pamungkas dari konsep trilogi dari Keljo. Sebelumnya ada lagu Sesal Terlambat yang dirilis pada Oktober 2021 dan Sirna dirilis pada Maret 2022. Jangan Katakan Cinta diciptakan oleh Keljo dan gitaris bandnya Yoshua Perwirana.

Yang bikin penasaran, di akhir video klip terlihat Keljo sedang mendekati Jeje yang membelakangi kamera. Setelah itu video berakhir dengan tulisan 'To Be Continued (bersambung)'. Bisa jadi bakal ada kelanjutan dari klip tersebut dengan lagu lainnya dan kembali menampilkan ikon Citayam Fashion Week sebagai modelnya.

3 dari 4 halaman

Mendaftarkan merek Citayam Fashion Week

Fenomena Citayam Fashion Week kembali jadi sorotan karena pasangan Baim Wong dan Paula Verhoeven mendaftarkan Citayam Fashion Week ke Pangkalan Data Kekayaan Intelektual. Bukan hanya mereka, ada pula pihak lain yang mendaftarkan merek tersebut.

Dikutip dari laman resmi Pangkalan Data Kekayaan Intelektual, Senin (25/7/2022), ada dua pihak yang mendaftarkan mereka Citayam Fashion Week ke Pangkalan Data Kekayaan Intelektual. Pertama, perusahaan milik Baim Wong dan Paula Verhoeven, yakni PT. Tiger Wong Entertainment pada 20 Juli 2022 dengan nomor permohonan JID2022052181.

Pihak kedua yang mendaftarkan merek Citayam Fashion Week ke Pangkalan Data Kekayaan Intelektual adalah Indigo Aditya Nugroho pada 21 Juli 2022 dengan nomor permohonan JID2022052496. Masing-masing pendaftar mencantumkan deskripsi jenis barang atau jasa yang berbeda.

Terkait kisruh pendaftaran merek Citayam Fashion Week, Baim Wong buka suara melalui unggahan di akun Instagram pribadi pada Senin (25/7/2022). Ia pun menyertakan pesan "Selalu Sayang Kalian Semua Jangan Lelah Untuk Berbagi ❤ #CFW milik kalian."

"Citayam Fashion Week ini bukan milik saya. ini milik mereka semua, ini milik Indonesia. Saya hanyalah orang yg punya visi MENJADIKAN Citayam fashion week sbg AJANG untuk membuat trend ini menjadi wadah yg legal, dan ga musiman. Dan yg paling penting, bisa memajukan fashion Indonesia di masa dunia," tulisnya.

4 dari 4 halaman

Alasan Baim Wong

Paula Verhoeven bersama Bonge (Instagram/paula_verhoeven)

Baim Wong dalam unggahannya juga menjelaskan alasannya tergerak untuk mendaftarkan merek Citayam Fashion Week. Ia menyebut semua karena istrinya, Paula Verhoeven yang mengerti dunia fashion.

"Berawal semua ini karena istri saya. Karena dia mengerti dunia fashion, dan dia melihat Citayam fashion week ini adalah gerakan dimana org2 sudah mempedulikan fashion. Dan ternyata di Indonesia, fashion itu ga harus mahal, dan mereka bangga memakainya. Kebanggaan itu adalah achivement yg penting, dan itu harus dibudidayakan," tambah Baim.

Koordinator Humas Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kemenkumham Irma Mariana menjelaskan permohonan merek Citayam Fashion Week yang diajukan Baim Wong masih dalam tahapan formalitas. Untuk mendapatkan merek itu, prosesnya masih sangat panjang.

"Saat ini masih dalam tahapan yang harus dilewati banyak. Jadi belum tentu juga merek ini akan diberikan. Kalau merek diberikan juga tergantung dari hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh pemeriksaan DJKI," kata Irma saat dihubungi Merdeka, Minggu, 24 Juli 2022.

Irma menambahkan, jika tahapan formalitas sudah lengkap verifikasi administrasinya, baru masuk pada tahap publikasi. "Tahapan publikasi ini akan melihat apakah ada keberatan dari pihak lain terkait dengan pengajuan merek ini, jika tidak ada keberatan dari pihak lain baru masuk ke tahap pemeriksaan," lanjutnya.