Sukses

Peluncuran Koleksi Dio Living Fase 2: Jelajah Nusantara di Jakarta

Jelajah Nusantara ini menceritakan keunikan dan kekayaan budaya serta alam yang ditransformasikan ke dalam setiap lekukan furnitur .

Liputan6.com, Jakarta - PT. Usaha Mebel Indonesia (Dio Living) secara resmi mengumumkan Peluncuran Koleksi Fase 2, Jelajah Nusantara pada Jumat, 12 Agustus 2022 di Sarinah Thamrin lantai 3, Jakarta Pusat.

Melansir data dan pernyataan yang disampaikan oleh Wakil Menteri Pariwisata dan EkonomiKreatif, Angela Tanoesoedibjo bahwa dari sisi ekonomi kreatif, kriya atau kerajinan di Indonesia, Indonesia merupakan 3 besar penyumbang PDB ekonomi kreatif nasional atau dikisaran 14 sampai 15 persen.

Kekuatan bahan kayu dan rotan yang Indonesia miliki, pertumbuhan ekspor mebel dan rotan yang tinggi secara global, membuka kesempatan pasar yang besar bagi setiap konsumen furnitur dan home living secara lokal maupun internasional.

“Koleksi terbaru Fase 2 ini menceritakan keunikan dan kekayaan budaya serta alam yang ditransformasikan ke dalam setiap lekukan furnitur melalui material pilihan, asli dari Indonesia, dan didesain oleh desainer muda Indonesia,” terang Hansen Partison, General Manager Dio Living.

“Inovasi dalam Peluncuran Koleksi Fase 2, Jelajah Nusantara ini dituangkan melalui inspirasi-inspirasi yang telah dieksplorasi dari ketiga asal koleksi pada setiap pembuatan furniturnya oleh Hendro Hadinata, Cynthia Budijono dan Eugenio Hendro,” tambahnya.

Koleksi Musi Banyuasin karya desainer Hendro Hadinata yang sebelumnya ditransformasikan dari inspirasi yang berasal dari Sungai Musi, kekayaan budaya, dankekayaan alam lainnya di Sumatera Selatan ke dalam bentuk furnitur, kini desainer lebih mengeksplorasi turunan pada kehidupan lokal masyarakat Sungai Musi.

Sungai Musi yang merupakan nadi kehidupan (mata pencaharian) masyarakat lokal, dimana sebagian besar penduduk merupakan nelayan yang menggunakan alat transportasi sampan untuk bekerja setiap harinya pada saat itu, dijadikan inspirasi dan ditransformasikan ke dalam bentuk furnitur Sofa. Histori festival Sungai Musi yang dihargai sejak zaman dahulu juga ditransformasikan ke dalam bentuk furnitur Meja Ruang Tamu.

Jembatan di atas sungai Musi ke dalam bentuk furnitur lemari TV. Flora di sekitar Sungai Musi juga diangkat dan ditransformasikan ke dalam bentuk lampu lantai, juga adanya penambahan warna pada koleksi furnitur Musi Banyuasin pada Koleksi Jelajah Nusantara ini.

2 dari 2 halaman

Kekayaan Budaya

Koleksi Tabanan karya Cynthia Budijono yang sebelumnya terinspirasi dari filosofi Tri Hita Karana asal Kabupaten Tabanan Bali, kini lebih menitikberatkan kepada kombinasi budayayang ada di Bali seperti bentuk bangunan tradisional Bali yaitu Bale Daja.

Indahnya lekukan dan khasnya sejarah lokal dibalik Pura Tanah Lot dan sakralnya Tradisi Mapeed, untuk memperlihatkan kekayaan budaya yang terkandung dalam keindahan kehidupan masyarakat dan budaya Tabanan Bali, juga menjadi inspirasi yang mendasari pembuatan koleksi furniture Tabanan pada Koleksi Jelajah Nusantara ini.

Koleksi Minahasa karya Eugenio Hendro, yang sebelumnya terinspirasi dari Rumah AdatWoloan, Kolintang dan keindahan laut Manado, di Fase 2 ini terinspirasi dari warna hijau dan bentuk kawah Danau Linow. Bentuk dan struktur “kasar” bebatuan Minahasa (WatuPinawetengan) sebagai wilayah kebudayaan batu besar (Megalitikum), juga ditafsirkan kedesain arsitektur koleksi furnitur Fase 2 ini.

Peluncuran Koleksi Jelajah Nusantara dilakukan sejalan dengan Visi dan Misi Dio Living yangingin terus memajukan produk Furnitur Karya Anak Bangsa melalui inovasi yang terus mengangkat kekayaan kebudayaan Indonesia.

Dalam kegiatan Peluncuran Koleksi Jelajah Nusantara yang akan berlangsung pada 12 Agustus tersebut, pengunjung dapat menjelajahi koleksi furnitur Dio Living sambil menikmati alunan musik Angklung khas Indonesia.