Ternate - Objek wisata Danau Tolire di Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara (Malut) ditutup sementara, menyusul laporan seorang remaja bernama Farjan menghilang setelah diserang buaya liar. Kapolres Ternate AKBP Andik Purnomo Sigit di Ternate, Rabu, 3 Agustus 2022, menyatakan penutupan akses dilakukan untuk memudahkan proses pencarian dan evakuasi korban.
Sejumlah peringatan juga akan dipasang di lokasi Danau Tolire dan wisata lain. Melansir Antara, Rabu, 3 Agustus 2022, Koordinator Regional Malut Vertikal Rescue Indonesia Abdul Kadir Arif mengimbau kepada seluruh wisatawan yang datang ke objek wisata Danau Tolire harus mengetahui zona aman suatu lokasi wisata.
Advertisement
Baca Juga
Hal tersebut, kata dia, dilakukan untuk menghindari kejadian-kejadian yang membahayakan nyawa. Ia juga berharap pengelola selanjutnya lebih siap menekan risiko berbahaya di lokasi wisata.
Danau Tolire berjarak sekitar 10 kilometer dari pusat kota Ternate. Lokasinya berada di bawah kaki Gunung Gamalama, gunung api tertinggi di Maluku Utara.
Danau Tolire selama ini dikenal sebagai tempat wisata yang unik dan menyimpan banyak cerita. Pulau Ternate adalah pulau yang tidak hanya kaya akan rempah-rempah, namun juga cerita rakyat serta tradisi yang diwariskan secara turun-temurun.
Salah satu kisah rakyat Ternate yang menjadi legenda dan dikenang hingga masa kini adalah cerita asal-usul terjadinya Danau Tolire. Nuansa mistis bercampur haru mewarnai kisah klasik rakyat Ternate ini. Seperti apa detailnya? Berikut enam fakta dan legenda seputar danau dikutip dari laman Indonesia Kaya dan beragam sumber lainnya.
Â
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
1. Dua Danau
Danau Tolire terdiri dari dua buah danau, yaitu Danau Tolire Besar dan Danau Tolire Kecil. Berdasarkan sejarah geologi, terbentuknya Danau Tolire adalah akibat dari letusan freatik yang pernah terjadi daerah ini. Dari kedua danau ini, Danau Tolire Besar punya keunikan.
Danau ini menyerupai loyang raksasa, dari pinggir atas hingga ke permukaan air danau dengan kedalaman sekitar 50 meter dan luas sekitar 5 hektare. Sementara, kedalaman danau itu hingga kini tidak diketahui karena belum ada yang berhasil mengukur kedalamannya. Padahal, tak sedikit peneliti yang mencoba mengukur kedalaman Danau Tolire.
2. Tempat Tinggal Beragam Ikan
Air tawar di Danau Tolire Besar merupakan tempat tinggal bagi berbagai macam ikan. Namun, warga masyarakat setempat tidak ada yang berani menangkap ikan atau mandi di danau itu. Mereka meyakini bahwa danau yang airnya berwarna cokelat kekuning-kuningan itu dihuni oleh banyak buaya siluman.
Â
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
3. Legenda Hubungan Terlarang
Terbentuknya Dana Tolire Besar dan Kecil tak lepas dari legenda masyarakat setempat. Konon dulu di sebuah desa di kaki Gunung Gamalama terjadi hubungan terlarang (inses) antara seorang ayah yang adalah kepala desa dengan putri kandungnya hingga mengandung. Karena malu, mereka hendak melarikan diri. Tapi belum sempat pergi, tanah tempat mereka berdiri anjlok.
Desa itu pun tenggelam dan menjadi sebuah danau yang kini dikenal sebagai Danau Tolire Besar. Makanya, Danau Tolire Besar disebut juga Tolire Gam Jaha yang berarti Lubang Kampung Tenggelam.
Putrinya masih sempat melarikan diri hingga ke pantai. Namun, tanah tempat si putri berdiri anjlok juga. Terbentuklah danau lainnya yang lebih kecil yang dikenal sebagai Danau Tolire Kecil. Jarak antara kedua danau ini jika ditarik garis lurus sekiatr 200-300 meter. Tapi kalau mengikuti jalanan, jaraknya 900 meter, ditempuh dengan berkendara tiga menit saja.
4. Melempar Batu
Keunikan lain dari danau ini adalah kalau melempar sesuatu ke danau. Sekuat apapun lemparan dengan menggunakan batu atau benda lain, misalnya, tidak akan pernah menyentuh air danau. Padahal saat melempar dari pinggir atas danau, air danau terlihat berada di bawah kaki si pelempar.
Mereka yang pertama kali berkunjung ke danau itu mungkin tidak akan percaya dengan fakta itu. Mereka boleh mencoba melemparnya setelah membeli batu yang banyak dijual di pinggir danau seharga Rp1.000 untuk lima biji batu. Sejauh ini tidak seorang pun mampu melemparkan batu-batu itu hingga menyentuh permukaan air danau.
Menurut warga setempat, banyak harta karun tersimpan di dasar Danau Tolire Besar. Harta karun ini milik masyarakat Kesultanan Ternate saat Portugis menjajah Ternate di abad ke-15.
Masyarakat Ternate saat itu banyak membuang hartanya yang berharga ke dalam danau agar tak dirampas tentara Portugis. Sejauh ini, belum ada instansi atau pihak tertentu yang menyelidiki secara khusus atas kebenaran pengakuan masyarakat itu.
5. Tolire dan Laguna
Beberapa website memunculkan foto Danau Ngade atau Danau Laguna yang ikonik dengan latar laut beserta Pulau Maitara dan Pulau Tidore di dalam artikel tentang Danau Tolire dan memberi keterangan itu Danau Tolire. Informasi itu ternyata tidak tepat karena dua danau ini lokasinya berbeda. Tolire berada di barat laut, sedangkan Ngade di bagian selatan Pulau Ternate.
6. Objek Wisata di Tolire
Saat mengunjungi Danau Tolire Besar, banyak objek wisata lainnya yang bisa dinikmati, seperti keindahan panorama puncak Gunung Gamalama, sejumlah benteng peninggalan Portugis dan makan Sultan Baabullah, Sultan Ternate yang paling terkenal.
Wisatawan dapat pula menikmati keindahan pasir putih Pantai Sulamadaha, yang terletak hanya sekitar tiga kilometer dari Danau Tolire Besar. Dari sini, pengunjung juga bisa menyewa perahu untuk memancing ikan atau pergi menyelam menyaksikan keindahan panaroma bawah laut di sekitar pantai itu.
Kabar terakhir, belum diberlakukan tiket masuk ke danau ini, hanya diminta membayar parkir kendaraan. Dari tempat parkir ke lokasi tepi danaunya hanya perlu jalan kaki sedikit saja. Di Danau Tolire Besar maupun Kecil sudah ada fasilitas toilet maupun warung makan.
Advertisement