Liputan6.com, Jakarta - Situasi pandemi Covid-19 masih terkendali berdampak positif pada kebangkitan berbagai bidang usaha, termasuk usaha kuliner. Gojek melalui unit usaha, GoFood, baru saja mengeluarkan data kuliner terfavorit yang dipesan pembeli secara online.
Hasilnya, makanan Indonesia masih tetap yang teratas. Posisinya disusul oleh fusion food alias makanan kekinian yang banyak diminati.
"Untuk fusion food yang banyak digemari itu cheese burger, nasi ayam katsu, dan mie bucin. Kalau mie bucin ini, ada level pedasnya sampai level 10 yang paling pedas," ungkap VP Corporate Affairs, Food & Groceries Gojek, Rosel Lavina, dalam webinar Dukungan Ekosistem Digital dalam Pemulihan Ekonomi Nasional, Jakarta, Kamis, 4 Agustus 2022.
Advertisement
Dari kategori minuman, Rosel menyebut minuman yang paling banyak dipesan adalah minuman dingin, terutama teh. Sekarang ini banyak UMKM yang menjual teh dengan berbagai varian rasa terutama rasa buah. Minuman yang berbahan gula aren dan cokelat juga masih banyak digemari.
Untuk kategori jajanan, bolu lapis kukus sekarang sedang banyak dipesan lantaran punya beragam pilihan rasa. Berikutnya adalah croffle dan martabak telur.
"Kalau croffle katanya banyak disukai penggemar drama Korea karena memang hits banget di sana. Kalau martabak, terutama martabak telur, memang selalu jadi favorit dan sudah jadi makanan wajib buat dibawa ke rumah calon mertua," tutur Rosel.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Comfort Food
Berdasarkan data tersebut, GoFood menyimpulkan bahwa tren kuliner saat ini didominasi oleh comfort food yang erat dengan memori masa kecil dan kenyamanan. Rosel menyebut, nasi olahan ayam diperkirakan bakal tetap menjadi menu makanan terlaris.
Indikasinya diperkuat dari data dua tahun terakhir. Menu itu tidak bisa digoyahkan bersama dengan kopi susu dan siomay. Karena faktor psikologis pula, bubur ayam, nasi goreng, es jeruk, dan es teh tetap jadi favorit pengguna GoFood.
Berdasarkan data internal, jumlah pemesanan GoFood di tiga hari besar seperti perayaan Natal, Tahun Baru, Imlek dan Ramadan meningkat secara signifikan. Pada 2021, jumlah pemesanan saat perayaan Natal dan Tahun Baru melesat 22 persen dibanding hari biasa.
Hal ini didorong permintaan pelanggan yang mengandalkan GoFood untuk pesan hampers tanpa ribet dalam bersilaturahmi dengan orang tersayang. Pemesanan juga meningkat drastis di beberapa momen populer, seperti pertandingan olahraga dan penayangan drama Korea Squid Games.
Dari sisi pendapatan, hasil riset menunjukkan 66 persen mitra UMKM GoFood mengalami peningkatan pendapatan selama 2021. Capaian tersebut jauh lebih baik dibandingkan pendapatan yang didapat dari tahun 2020, ketika tahun pertama terjadinya pandemi. Dia menambahkan, kontribusi ekosistem Gojek terhadap perekonomian nasional pada 2020 telah mencapai Rp249 triliun. Angka tersebut setara dengan 1,6 persen PDB pada tahun itu.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Sama-Sama Untung
Sepanjang Juli 2020-Juli 2021 tercatat 14 juta pesanan sudah dikirimkan ke lebih dari 200 kota di Indonesia. Per Juli 2022, tercatat ada 2,6 juta mitra pengemudi dan lebih dari 1 juta mitra usaha GoFood. Dengan kata lain, peningkatan pemesanan itu juga berbanding lurus dengan peningkatan pendapatan para sopir.
Hasil riset dari Lembaga Demografi Universitas Indonesia (LDUI) menunjukkan selama masa pandemi 2021, pendapatan para mitra pengemudi Gojek telah mengalami peningkatan. Pendapatan mitra pengemudi ojek motor pada 2021 meningkat hingga 24 persen dibandingkan pada 2020.
Begitu juga dengan mitra pengemudi Go-Car mengalami kenaikan 18 persen di periode yang sama. Riset tersebut berdasarkan 2,6 juta mitra driver Gojek dan GoCar pada 2021.
"Pendapatan driver Gojek pada 2021 ini alami pertumbuhan 24 persen dan 18 persen untuk mitra drier GoCar," ucap Wakil Kepala Lembaga Demografi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, Paksi Walandouw.
Menurut Paksi, para mitra UMKM menyatakan aplikasi Gojek telah mendorong pendapatan mereka selama pandemi berlangsung, khhususnya pada fitur GoFood yang merupakan layanan pemesanan makanan. "Empat dari lima mitra UMKM percata GoFood mendorong pertumbuhan usaha," ungkapnya.
Berangsur Naik
Pada riset yang sama menunjukkan satu dari tiga mitra GoFood ini merupakan pengusaha pemula yang langsung menjual produknya lewat aplikasi. Paksi menilai pertumbuhannya yang mencapai 3 persen ini angka yang cukup besar dari total 1 juta merchant UMKM.
"Tiga persen ini cukup besar buat kami, apalagi mereka bertumbuh dengan pandemi," jelas Peksi.
Dengan mobilitas masyarakat yang berangsur normal, permintaan layanan pun kembali meningkat dibandingkan 2021. "Tren mobilitas 2022 telah bertambah 48 persen ke gedung perkantoran, 61 persen ke pusat perbelanjaan, dan 77 persen ke transportasi publik jika dibandingkan dengan 2021," terang Rubi W. Purnomo, SVP Corporate Affairs, Operations Transport & Logistics Gojek.
Penggunaan Gosend oleh UMKM juga diklaim telah meningkat dua kali lipat dibandingkan sebelum pandemi. "Dan permintaan layanan Gosend instan juga naik hingga 40 persen," imbuh dia.
Gojek menekankan, pihaknya akan terus berinovasi dalam rangka memudahkan masyarakat baik dari segi konsumen, maupun mitra driver. "Pertama inovasi dan layanan yang memudahkan masyarakat, gimana caranya kami Gojek bisa bantu konsumen agar tetap produktif, kedua, mendukung mitra merchant dan driver," ujar Audrey P. Petriny, Deputy Chief of Coorporate Affairs Gojek.
Advertisement