Sukses

Cara Membuat Pembasmi Hama Tanaman dari Air Cucian Beras

Air cucian beras ternyata dapat dimanfaatkan membuat cairan pembasmi hama tanaman.

Liputan6.com, Jakarta - Bagi Anda yang suka menanam atau berkebun dalam skala kecil, aspek perawatan tanaman menjadi hal yang diutamakan. Salah satunya adalah melindungi tanaman dari serangan hama. 

Namun tahukah bahwa Anda bisa menyiapkan sendiri cairan pembasmi hama organik yang lebih aman. Seperti yang dibagikan oleh seorang perempuan bernama Tieok Eng melalui akun Facebook Berkebun di Laman Rumah.

Anda hanya membutuhkan dua bahan, yakni nasi dan air cucian beras. Lantas, seperti apa cara membuat pembasmi hama organik? Yuk, simak rangkuman selengkapnya seperti dikutip dari laman mStar, Minggu, 7 Agustus 2022 berikut ini.

1. Hanya perlu tiga sendok nasi, lalu remas-remas.

2. Masukkan nasi yang sudah diremas ke dalam botol plastik.

3. Ambil air cucian beras pertama dan letakkan di wadah berisi perasan nasi. Hati-hati, jangan tuang air sampai penuh, sekitar 3/4 dari wadah.

4. Fermentasi selama seminggu.

5. Pindahkan campuran ke dalam wadah semprot agar lebih mudah digunakan.

6. Cairan pembasmi serangga organik siap digunakan.

Menurut Tieok Eng, pohon cabai tumbuh lebih subur dan berbuah melimpah bila disemprot cairan organik buatan sendiri. Padahal, menurutnya, cairan organik ini tidak hanya digunakan untuk tanaman sayuran, tetapi juga cocok untuk bunga.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

Merawat Tanaman Lidah Mertua

Tanaman lidah mertua jadi salah satu tanaman hias indoor yang banyak dicari. Snake plant, demikian nama lain tanaman lidah mertua ini adalah tanaman gurun yang hidup di area bercuaca panas dan lembap.

Lantas, bagaimana cara merawat tanaman lidah mertua di rumah? Yuk, simak rangkuman selengkapnya seperti dilansir dari laman PinkVilla, Selasa, 16 Februari 2021, di bawah ini.

1. Simpan di tempat panas

Jangan simpan tanaman lidah mertua di tempat yang dingin dan dekat aliran udara dingin. Sebaliknya, letakkan tanaman ini di tempat yang panas dan lembap. Jika ditaruh di balkon, bawalah ke dalam ruangan, saat suhu turun.

2. Ganti tanah saat dibutuhkan

Tanaman lidah mertua biasanya tak membutuhkan pupuk karena termasuk tanaman yang kuat dan tangguh. Anda dapat mengganti tanah setiap 8--10 bulan untuk melindungi akar atau jika daunnya layu.

3. Simpan di bawah cahaya tidak langsung

Walau termasuk tanaman gunun, tanaman lidah mertua tak membutuhkan sinar matahari langsung. Tanaman ini juga cenderung tak tumbuh subur di lingkungan yang kurang cahaya.

Anda lebih baik meletakkannya di dekat jendela untuk memberi sinar matahari tidak langsung. Cara ini dilakukan juga untuk menghindari daun terbakar dari sinar matahari langsung.

4. Jangan banyak disiram

Tanaman lidah mertua adalah tanaman gurun yang tak membutuhkan banyak penyiraman. Otomatis, tanaman ini juga tidak menyukai kondisi yang basah pada daunnya.

Jadi saat menyiramnya, jangan mengenai daun tanaman lidah mertua. Anda sebaiknya hanya menyiram tanah dengan air tak berlebihan.

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 4 halaman

Merawat Lidah Buaya

Lidah buaya adalah salah satu tanaman yang dianjurkan untuk ditanam di rumah masing-masing. Manfaatnya pun banyak. Selain sebagai tanaman has, gel lidah buaya bisa mengatasi kemerahan untuk luka bakar ringan, ataupun dijadikan masker untuk menyuburkan rambut maupun menghidrasi kulit wajah.

Lidah buaya juga cocok untuk Anda yang ingin simpel dan praktis. Pasalnya, cara perawatannya tidak terlalu rumit. Dikutip dari laman Good Housekeeping, Rabu, 5 Mei 2021, berikut ini.

Perhatikan Cara Perawatannya

Anda yang ingin menanamnya di area dalam rumah, bisa menggunakan pot terakota. Pot jenis ini lebih cepat kering dibandingkan jenis pot lainnya. Tempatkan lidah buaya Anda di tempat yang cerah. Jika tidak, ia menjadi tidak aktif dan berhenti tumbuh.

Sirami tanaman setiap dua minggu sekali, kemudian tunggu sampai tanah mengering sepenuhnya. Karena lidah buaya termasuk spesies gurun, membiarkan tanahnya terlalu lembap akan menyebabkan akarnya membusuk. Daun yang layu atau berubah warna menjadi coklat juga menandakan bahwa anda telah memberikan air secara berlebihan.

Bila anda ingin menanamnya di pekarangan rumah, carilah tempat dengan drainase yang baik. Anda tidak perlu sering-sering menyiram lidah buaya kecuali pada musim kemarau. Jika sudah berbulan-bulan tidak turun hujan, siramlah dan biarkan tanah mengering kembali seperti tadi.

 

4 dari 4 halaman

Cara Membudidayakan Lidah Buaya

Lidah buaya juga akan menghasilkan bunga bertangkai kecil yang akan makin panjang dari waktu ke waktu. Setelah bunganya tak lagi mekar, Anda bisa memotong batangnya melalui pangkalnya. Lidah buaya juga menghasilkan lidah buaya lainnya yang lebih kecil. Jika Anda melihatnya, segera singkirkan akarnya dari tanaman lainnya, kemudian tanam kembali dalam pot terpisah.

Jika Anda ingin membudidayakannya, Anda dapat memotong daunnya sekitar 8 cm dari ujung daun, kemudian taruh potongan ujungnya ke dalam pot. Tunggu sampai tanaman lidah buaya baru ini tumbuh beberapa sentimeter sebelum dipindahkan ke pot lain lagi.

Cara Memanen Lidah Buaya

Saat ingin memanennya, Anda dapat memotong daun lidah buaya sedekat mungkin dengan batangnya. Menurut Mayo Clinic, zat bening dalam lidah buaya dapat mempersingkat penyembuhan luka bakar tingkat satu dan dua. Mengoleskan gel lidah buaya ke kulit juga dapat membantu mengurangi jerawat dan kemerahan yang disebabkan oleh psoriasis ringan hingga sedang.

Namun, Mayo Clinic tidak menganjurkan mengonsumsi lidah buaya terlalu banyak karena dapat menyebabkan kerusakan ginjal. Beberapa orang juga suka menggunakan gel lidah buaya sebagai kondisioner rambut. Anda tinggal mengeluarkan isinya dengan sendok dan mengoleskannya ke akar rambut.Â