Sukses

Hari Kucing Sedunia, Penghormatan untuk Mamalia Pelari Cepat yang Rabun Jauh

Tujuan memperingati Hari Kucing Sedunia adalah untuk membantu meningkatkan kesadaran masyarakat tentang kucing, cara memelihara dan melindungi mereka.

Liputan6.com, Jakarta - Hari ini, Senin 8 Agustus 2022, diperingati sebagai Hari Kucing Sedunia atau Hari Kucing Internasional. Perayaan ini menjadi pengakuan penuh terhadap salah satu hewan yang sudah lama menjadi peliharaan manusia.

Melansir Hindustan Times, perayaan ini pertama kali dilakukan oleh International Fund for Animal Welfare (IFAW) pada 2002. Tujuannya adalah untuk membantu meningkatkan kesadaran masyarakat tentang kucing, cara memelihara dan melindungi mereka. IFAW adalah sebuah organisasi kesejahteraan hewan, salah satu yang terbesar di dunia, yang berbasis di Kanada.  

Pada 2020, perwalian Hari Kucing Sedunia diteruskan dari IFAW ke International Cat Care, badan amal di Inggris. Cat Care didirikan pada 1958 oleh pecinta kucing yang bekerja untuk menyebarkan informasi tentang kesehatan dan kesejahteraan kucing. 

"Tujuannya adalah untuk menginspirasi orang memahami kebutuhan dan perspektif individu kucing, dan untuk bertindak demi kepentingan kesejahteraan setiap kucing," tulis keterangan organisasi tersebut.

Beberapa negara merayakan Hari Kucing Nasional pada berbagai tanggal. Rusia merayakan Hari Kucing pada 1 Maret, dan Amerika Serikat merayakannya pada 29 Oktober.

Dilansir dari berbagai sumber, ada sejumlah fakta menarik seputar kucing. Salah satunya, kucing merupakan mamalia berbulu kecil karnivora dengan empat kaki, ekor, dan cakar, yang telah dijinakkan manusia sebagai hewan peliharaan sejak zaman kuno.

Catatan sejarah manusia pertama tentang kucing dapat ditemukan dalam peradaban Mesir Kuno. Masyarakat Mesir Kuno bahkan menjadikan kucing sebagai dewa. Mafdet adalah dewa kucing pertama yang dikenal dan dianggap sebagai pelindung terhadap ular, kalajengking, dan kejahatan selama Dinasti Pertama, jadi bagi mereka, kucing bukan sekadar dewa, tetapi juga pelindung. 

Usai Dinasti Mesir runtuh, kucing menjadi populer di mana-mana. Orang Yunani dan Romawi menggunakannya sebagai pengendalian hama, dan di Timur, kucing pada awalnya dimiliki oleh orang kaya dan berkuasa.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

Ikon Pop Masyarakat Modern

Selama Abad Pertengahan, di Eropa, kucing dikaitkan dengan takhayul dan dicurigai membawa penyakit selama wabah Black Death 1348. Itulah alasan mengapa banyak kucing terbunuh di era itu, dan baru pada 1600-an reputasi kucing mulai pulih.

Di Amerika, kucing adalah bagian dari kargo di kapal kolonisasi untuk meminimalkan hama dan penyakit. Kucing-kucing itu lalu pergi ke darat dan berkembang biak. Saat ini, kucing bisa dibilang termasuk salah satu ikon pop di masyarakat modern dan ada sekitar setengah miliar kucing di antara manusia.

Banyak ilmuwan selama bertahun-tahun mencoba mencari tahu misteri dan cerita dari mana hubungan kucing dan manusia berkembang. Menurut legenda, dikatakan bahwa seekor kucing liar dikuburkan di dekat mayat seseorang yang hidup selama kira-kira 9.500 tahun. Sejak itu manusia memiliki hubungan dengan hewan berkaki empat ini.

Menurut sejumlah ilmuwan, bercocok tanam atau agrikultur sudah dipraktikkan sejak zaman dahulu. Jadi, dengan pertanian, banyak hewan pengerat gandum datang, dan untuk melawan kumpulan hewan pengerat, petani mulai menjinakkan kucing liar. Selama bertahun-tahun kucing liar ini berevolusi sebagai hewan peliharaan yang sederhana.

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 4 halaman

Berlari Lebih Cepat

Masih ada beberapa fakta lainnya tentang kucing. Dilansir dari berbagai sumber, berikut enam fakta menarik seputar kucing:

1. Kucing Hanya Mengeong pada Manusia

Kucing dewasa hanya mengeong pada manusia. Anak kucing menggunakan vokalisasi untuk berkomunikasi dengan ibu mereka, tetapi kucing dewasa tidak benar-benar mengeong satu sama lain. Beberapa ilmuwan mengklaim bahwa mengeong dikembangkan untuk memanipulasi manusia.

2. Kucing Punya Lebih Banyak Tulang Dibanding Manusia

Kucing punya lebih dari 230 tulang di tubuhnya, manusia hanya memiliki 206 tulag. Tulang tambahan di tulang belakang dan ekor kucing memberi kucing fleksibilitas ekstra dan kemampuan untuk melepaskan lengkungan punggung khas mereka.

Kucing juga memiliki kemampuan untuk masuk melalui ruang kecil karena mereka tidak punya tulang selangka dan rongga dada yang kecil membantu kucing menjadi ahli melarikan diri. Namun, selama proses penuaan, beberapa tulang ini dapat menyatu. Kucing juga dapat berlari sekitar 30 mil per jam. Bandingkan dengan pelari pemegang rekor dunia Usain Bolt yang berlari rata-rata 27 mil per jam.

3. Rabun Jauh

Anda mungkin pernah bertanya-tanya kenapa kucing Anda sepertinya tidak melihat camilan tepat di depan hidungnya? Kucing memiliki penglihatan malam yang sangat baik dan dapat melihat objek yang jauh dengan jelas. Tapi, mereka dapat mengalami kesulitan untuk fokus pada objek tepat di depannya, penglihatan jarak dekat mereka diperkirakan sekitar 20/100 pada skala penglihatan manusia.

Kucing juga memiliki titik buta tepat di depan hidungnya. Tentu saja, kumis dan indra penciuman yang sangat baik menyeimbangkan kelemahan ini.

4 dari 4 halaman

4. Kecanduan Tuna

Ikan adalah makanan favorit kucing, termasuk ikan tuna. Sedikit ikan tuna adalah makanan yang tidak berbahaya, tetapi terlalu banyak ternyata bisa berdampak buruk bagi kesehatan kucing. Mereka bisa kecanduan karena rasa tuna yang kuat dan menolak untuk makan apa pun. Dampak buruknya, mereka bisa menderita kekurangan gizi.

5. Tak Punya Gigi Manis

Kucing ternyata tidak dapat tergoda oleh gula. Semua jenis kucing, dari harimau hingga kucing rumahan, tidak memiliki gen untuk mencicipi manisan atau makanan manis. Hal ini diduga karena kucing, tidak seperti manusia yang bergantung pada karbohidrat, mereka adalah karnivora sejati.

6. Merawat Diri

Kucing merawat diri mereka sendiri selama lebih dari sepertiga waktu mereka terjaga. Menurut beberapa dokter hewan seekor kucing banyak menghabiskan waktu mereka untuk membersihkan diri.

Perawatan terus menerus atau grooming punya banyak manfaat kesehatan dan evolusi. Grooming membantu kucing mengatur suhu, merangsang aliran darah, dan memberikan perlindungan terhadap pemangsa.