Sukses

Sosok Iskandar Widjaja, Musisi Indonesia yang Bakal Kolaborasikan Biola dengan Gamelan

Darah seni Iskandar Widjaja mengalir dari sang kakek yang merupakan musisi terkenal di era Presiden Soekarno.

Liputan6.com, Jakarta - Iskandar Widjaja pertama kali mengenal biola ketika berumur empat tahun. Kala itu, ia bersama sang ibu yang seorang guru piano sedang menonton konser anak-anak di Berlin. Darah seni mengalir dari sang kakek yang merupakan musisi terkenal di era Presiden Soekarno, Udin Widjaja. Namun, ketertarikannya lebih pada alat musik biola.

"Umur tujuh tahun saya sudah perform di Italia, terus saya bilang ingin jadi pemain biola," Iskandar bercerita saat ditemui Liputan6.com usai tampil di sebuah acara di Jakarta, Senin, 8 Agustus 2022.

Sejak kecil, ia memilih biola karena fantasi dan merasa bebas ketika memainkannya. Bagi Iskandar, biola seperti suaranya sendiri. Ia bahkan tak bisa memisahkan biola dari dirinya. "Seperti part of my body," katanya.

Ada banyak warna dalam suara biola. Tak hanya keras dan lembut, namun setiap bagiannya sangat sensitif, bahkan bisa menyentuh hati, menurutnya.

Hasrat akan sisi magis biola telah mengambil hatinya sejak remaja dan saat duduk di bangku kuliah sebagai mahasiswa muda di usia 11 tahun. Iskandar tercatat menimba ilmu di Universitas Musik Hanns Eisler, Berlin, Jerman.

Iskandar telah membawa pulang banyak penghargaan internasional. Ia juga telah bekerja sama dengan para pemusik terkenal dunia, seperti Zubin Mehta, Christoph Eschenbach, Rolando Villazón, David Foster, Itamar Golan, dan Fazil Say.

Tak heran, jika kini prestasi di dunia biola membuat namanya sering mejeng di ajang Internasional. Sebut saja orkestra kelas dunia, seperti Deutsches Symphonieorchester dan Konzerthausorchester Berlin, Philharmonic Muenchen, serta Symphony ke Orchestre de la Suisse Romande di Sydney. 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

Kolaborasikan Biola dengan Gamelan

Iskandar Widjaja dikenal sebagai musisi yang bisa menghubungkan berbagai macam genre musik. Dalam sebuah proyek perayaan HUT ke-77 RI yang sebentar lagi dihelat, ia bahkan membuat karya kolaborasi biola dengan musik gamelan. 

"Saya menciptakan lagu-lagu original. Saya suka lagu-lagu Indonesia seperti nanti yang akan mainkan Sepasang Mata Bola, tapi berbeda gaya, dikolaborasikan dengan gamelan," tutur pria kelahiran 1986 itu.

Menurutnya, kolaborasi biola dan gamelan memiliki kesulitan tersendiri. Sebab sistem penyetenan alat musik dari Eropa berbeda dengan alat musik dari Indonesia.

"Tapi tuning (penyetelan) di gamelan itu fix, tidak bisa berubah. Saya yang mengubah tuning (biola) itu susah sekali saya sulit menjelaskannya, namun itu bisa," katanya lagi. 

Tak hanya mengolaborasikan biola dengan gamelan, selanjutnya di Yunani Iskandar, ia juga akan tampil bersama Adie MS untuk Concert to Nusantara. Ia akan memainkan sederet lagu-lagu Indonesia, tapi dengan orkestra lokal di Athena.

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 4 halaman

Guru Biola

Iskandar mengatakan biola merupakan alat musik yang sulit. Permainan tempo cepat dan terdapat sederet teknis, seperti intonasi tangan yang bisa membuatnya tidak selaras. Berbagi passion akan dunia biola, ia juga mengajar musik.

"Saya juga mengajar. Ada tiga murid sekarang secara online. Salah satunya dari Jerman dan dua di antaranya dari San Fransisco. Karena itu juga passion saya, ingin memberikan knowledge (pengetahuan)," tutur Iskandar.

Menjadi pemain biola handal, bagi Iskandar haruslah memiliki rasa percaya diri, latihan yang banyak, terutama harus memiliki passion. Selain ketertarikannya pada biola, pria yang lahir di Jerman ini mengaku menyukai traveling di alam terbuka dan melihat satwa liar.

Bulan lalu, ia sempat mendatangi Tambling untuk melihat keberadaan macan di habitat aslinya. Tambling merupakan sebuah sebuah wilayah konservasi di Sumatra Selatan. Kawasan seluas 365 ribu hektare itu merupakan bagian dari Taman Nasional Bukit Barisan Selatan. 

 

4 dari 4 halaman

10 Juta Penonton

Dengan kesuksesannya berkarier sebagai pemain biola, ternyata hal utama dari bermain biola bukanlah jadi terkenal seantero dunia. Menurut Iskandar, kesenangannya tidak bisa diungkapkan secara lugas, ia hanya melakukannya tulus adari hati. 

"Untuk saya terkenal itu tidak penting, tapi buat saya yang penting jujur. Kalau hati jujur dan kamu menyukai apa yang kamu lakukan, yang lain tidak penting," katanya.

Adapun selama pandemi, terbuka ini tak melakukan konser. Tapi, ia fokus tetap produktif dengan membuat karya di platform digital. 

"Saya dapat 10 juta viewers di YouTube. Saya produksi setiap bulan satu single baru," ujar pria yang selalu menyempatkan diri melakukan meditasi setiap hari itu. 

Diakunya, sangat berbeda membuat karya yang direkam dengan tampil langsung memainkan biola. Saat memproduksi karyanya untuk diunggah di platform digitalm, ia mengaku bisa sangat perfeksionis. Namun, ketika tampil, Iskandar cukup menikmatinya saat itu juga.Â