Sukses

Gelombang Panas Hantam Spanyol, Harga Minyak Zaitun Bakal Naik hingga 25 Persen

Gelombang panas di Spanyol diperkirakan berimbas pada kenaikan harga minyak zaitun di seluruh dunia.

Liputan6.com, Jakarta - Ada kabar buruk bagi konsumen minyak zaitun di seluruh dunia. Gelombang panas di Spanyol diprediksi membawa pengaruh besar pada kenaikan harga minyak yang terutama bermanfaat bagi kecantikan dan kesehatan tubuh tersebut.

Acesur, salah satu pemasok supermarket terbesar di Inggris, mengatakan bahwa hal ini akan mempengaruhi harga di toko-toko dalam tiga sampai empat bulan ke depan ketika perusahaan memperbarui kontrak mereka. "Konsumen akan merasakan kenaikan harga 20--25 persen," kata Manajer Ekspor perusahaan, Miguel Colmenero, dikutip dari BBC, Rabu (10/8/2022).

Diketahui Spanyol memproduksi hampir setengah dari minyak zaitun dunia. Sisanya, negara lain di Eropa barat yang memproduksi minyak zaitun, termasuk Italia dan Portugal, telah mengalami suhu ekstrem dan kurangnya hujan dalam beberapa pekan terakhir.

Acesur diketahui terlibat dalam produksi lebih dari 200 ribu ton minyak zaitun per tahun, dari sekitar 1,4 juta ton yang diproduksi di Spanyol setiap tahun. Mereka menjual produknya di lebih dari 100 negara, sekitar 20 ribu ton per tahun di Inggris.

Perusahaan ini mengemas merek-merek berlabel sendiri, seperti Sainsbury's, Tesco, Waitrose, Morrisons, dan Asda. Supermarket juga menyediakan merek La Espanola, yang merupakan terbesar ketiga di Inggris.

Sebagian besar buah zaitun dalam produknya ditanam di Andalusia, Spanyol selatan, di mana negara ini memiliki curah hujan sangat sedikit dalam beberapa pekan terakhir.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

Berdampak Drastis

Kondisi iklim sangat memengaruhi produksi minyak zaitun. Tahun lalu, Spanyol memproduksi sekitar 1,4 juta ton minyak zaitun, tapi para pejabat negara itu memperkirakan hanya satu juta ton untuk musim ini. "Dampak gelombang panas pada produksi (minyak zaitun) begitu drastis," kata Colmenero.

Ia menambahkan bahwa cuaca kering juga dapat memengaruhi panen musim depan. Terlebih, jika pohon zaitun tidak dapat menumbuhkan cabang baru karena kekurangan air.

Berimbas pada harga global, Juli lalu, harga patokan Mintec untuk minyak zaitun ekstra virgin naik ke level tertinggi sepanjang tahun ini. Mengalami kenaikan 7,3 persen pada bulan sebelumnya dan 14,2 persen pada tahun sebelumnya, menurut kelompok riset pasar.

Merek minyak zaitun terbesar Inggris lainnya, termasuk Filippo Berio dan Napolina, tidak memberi tanggapan terkait kondisi ini. Namun, harga rata-rata minyak zaitun berlabel sendiri di empat jaringan supermarket terbesar di Inggris naik 50,2 persen pada awal Agustus dibandingkan tahun lalu, menurut perusahaan riset ritel Assosia. Dari Juni hingga Juli, harga rata-rata meningkat 28,5 persen. 

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 4 halaman

Dampak Berlanjut

Jika cuaca kering terus berlanjut, Roxanne Nikoro, analis pasar Mintec, mengatakan harga minyak zaitun bisa lebih naik lagi. Namun, ia menambahkan, jika koridor gandum yang disepakati dari Ukraina menyebabkan lebih banyak pasokan minyak bunga matahari keluar dari negara itu, hal ini dapat "memberikan sedikit kelegaan."

Sebab, gangguan pasokan minyak bunga matahari dari Ukraina juga berkontribusi terhadap kenaikan harga secara drastis, karena orang beralih ke minyak zaitun sebagai alternatif dan menyebabkan permintaan meningkat. Ukraina sebelumnya merupakan pengekspor minyak bunga matahari terbesar di dunia.

Bagian lain Eropa barat yang memproduksi minyak zaitun juga mengalami rekor suhu tinggi dan akan mengurangi produksi di negara lain. Bulan lalu, Italia mengumumkan keadaan darurat di lima wilayah utara sekitar Sungai Po, karena mengalami kekeringan terburuk dalam 70 tahun terakhir.

4 dari 4 halaman

Kurangi Risiko Penyakit

Menggunakan minyak zaitun sebagai pengganti margarin, mentega, atau lemak jenuh lain akan melindungi diri dari kematian akibat penyakit kanker, penyakit kardiovaskular, pernapasan, demensia, dan kondisi lainnya.

"Ini merupakan kombinasi dari keduanya, yaitu mengurangi jumlah lemak jenuh, pada saat yang sama meningkatkan lemak tak jenuh tunggal yang ditemukan dalam minyak zaitun," ujar salah satu kepala editor medis dari Harvard Health Publishing Howard LeWine melansir CNN.

"Intinya, (disarankan) menggunakan minyak zaitun setiap kali Anda bisa sebagai pengganti lemak jenuh saat memasak atau dalam saus salad," LeWine melanjutkan.

Studi yang dilakukan tim peneliti ini bertujuan membandingkan antara diet dengan catatan penyakit, serta kematian dari waktu ke waktu. Para pria dan wanita yang mengganti lebih dari 2 sendok teh (10 gram) margarin, mentega, mayones, atau lemak susu dengan minyak zaitun dalam jumlah yang sama memiliki risiko kematian lebih rendah, sampai 34 persen.

"Hasil kami menyarankan untuk mengganti lemak jenuh dan lemak hewani dengan minyak nabati tak jenuh, seperti minyak zaitun, untuk pencegahan kematian dini," kata penulis studi sekaligus peneliti senior di Harvard TH Chan School of Public Health, Marta Guasch-Ferre.

Â