Liputan6.com, Jakarta - Seorang kakek asal Australia kehilangan kemampuan untuk berjalan setelah mengonsumsi 70 kali dosis harian vitamin B6 yang direkomendasikan. Menurut putrinya Alison Taylor, pria berusia 86 tahun itu telah hidup mandiri ketika tes darah mengungkapkan bahwa dia kekurangan vitamin B6, sehingga dokternya meresepkan suplemen 50 miligram.
Dikutip dari New York Post, Kamis, 10 Agustus 2022, Taylor mengatakan kepada radio ABC di Melbourne bahwa ayahnya mulai mati rasa di kakinya. Ia dirawat di rumah sakit setelah kehilangan kemampuan untuk berjalan. Dia kemudian didiagnosis dengan keracunan vitamin B6.
Advertisement
Menurut Mayo Clinic, vitamin B6 penting untuk membantu tubuh menyerap nutrisi dari makanan. Vitamin ini juga penting untuk perkembangan otak yang normal dan untuk menjaga sistem saraf dan sistem kekebalan tubuh tetap sehat. Ini ditemukan pada ikan, pisang, dan kentang.
Namun, dosis harian untuk vitamin B6 adalah 1,7 miligram untuk pria di atas 50 tahun. Dosis 50 miligramnya ditambah dengan dia juga mengonsumsi suplemen magnesium -yang mengandung 50 miligram B6- dan makan sereal sarapan yang diperkaya dengan B6, mengakibatkan dia mengonsumsi 70 miligram kali lebih banyak dari dosis yang dianjurkan.
Menurut Mount Sinai, dosis vitamin B6 yang lebih tinggi dari 200 miligram dapat menyebabkan gangguan saraf, termasuk hilangnya rasa pada kaki akibat kerusakan saraf.
Â
Â
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Toksisitas Vitamin
Situs web Mount Sinai menyatakan telah "menghentikan dosis tinggi biasanya mengarah pada pemulihan total dalam 6 bulan," tetapi masih terlalu dini untuk mengatakan apakah itu akan terjadi pada kakek itu. Keracunan vitamin B6 jarang terjadi karena kelebihan vitamin B umumnya dikeluarkan oleh tubuh melalui buang air kecil. Keracunan dapat terjadi bila mengonsumsi vitamin dalam jumlah tinggi dalam jangka panjang.
Taylor mengatakan kepada ABC bahwa masih belum jelas apakah ayahnya akan sembuh total tetapi berharap terapi fisik akan membantunya bergerak tanpa menggunakan kursi rodanya sebanyak mungkin. Overdosis pada vitamin dapat memiliki konsekuensi serius.
Pada Juli 2022, seorang pria Inggris dirawat di rumah sakit karena overdosis vitamin D yang membuatnya tidak sehat selama berbulan-bulan, termasuk muntah, diare, sakit perut, mulut kering, telinga berdenging, dan kram kaki. Pria itu dilaporkan mulai mengonsumsi lebih dari 20 suplemen yang dijual bebas setelah bertemu dengan ahli gizi swasta, yang lebih dari 200 kali jumlah yang direkomendasikan di AS.
Â
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Tentang Vitamin B6
Dikutip dari Mayo Clinic, vitamin B6 dapat dikonsumsi sebagai suplemen, biasanya sebagai kapsul oral, tablet atau cairan. Orang yang memiliki penyakit ginjal atau kondisi yang mencegah usus kecil menyerap nutrisi dari makanan (sindrom malabsorpsi), lebih cenderung kekurangan vitamin B6.
Gangguan autoimun tertentu, beberapa obat epilepsi dan ketergantungan alkohol juga dapat menyebabkan kekurangan vitamin B6. Hal ini dapat menyebabkan suatu kondisi di mana Anda tidak memiliki cukup sel darah merah yang sehat untuk membawa oksigen yang cukup ke jaringan tubuh Anda (anemia), kebingungan, depresi, dan sistem kekebalan yang melemah.
Kekurangan vitamin B6 biasanya dibarengi dengan kekurangan vitamin B lainnya, seperti asam folat (vitamin B-9) dan vitamin B12. Jumlah harian yang direkomendasikan vitamin B6 untuk orang dewasa 50 miligram dan lebih muda adalah 1,3 miligram. Setelah usia 50, jumlah harian yang disarankan adalah 1,5 miligram untuk perempuan dan 1,7 miligram untuk pria.
Mengonsumsi vitamin B6 melalui makanan tampaknya aman, bahkan dalam jumlah berlebihan. Ketika digunakan sebagai suplemen dalam dosis yang tepat, vitamin B6 kemungkinan aman.
Keamanan dan Efek Samping
Namun, mengonsumsi terlalu banyak vitamin B-6 dari suplemen dapat menyebabkan:
- Kurangnya kontrol otot atau koordinasi gerakan sukarela (ataksia).
- Lesi kulit yang menyakitkan dan menodai.
- Mulas dan mual.
- Kepekaan terhadap sinar matahari (fotosensitivitas).
- Mati rasa.
- Berkurangnya kemampuan untuk merasakan rasa sakit atau suhu yang ekstrem.
Interaksi obat
Tanyakan kepada dokter Anda sebelum mengonsumsi vitamin B6 jika Anda menggunakan obat apa pun. Kemungkinan interaksi obat meliputi:
Altretamin. Mengonsumsi vitamin B6 dengan obat kemoterapi ini dapat mengurangi efektivitasnya, terutama bila juga dikombinasikan dengan obat kemoterapi cisplatin.
Barbiturat. Meminum vitamin B6 dengan obat yang bertindak sebagai depresan sistem saraf pusat (barbiturat) dapat menurunkan durasi dan intensitas obat.
Antikonvulsan. Mengonsumsi vitamin B6 dengan fosfenitoin (Cerebyx, Sesquient) atau fenitoin (Dilantin, Phenytek) dapat menurunkan durasi dan intensitas obat.
Levodopa. Hindari mengonsumsi vitamin B6 dengan obat ini yang digunakan untuk mengobati penyakit Parkinson. Vitamin B6 dapat mengurangi efektivitas obat.
Advertisement