Sukses

Setelah Indonesia, Malaysia Juga Tarik Peredaran Es Krim Haagen-Dazs Rasa Vanila

Sementara itu, penarikan dua varian berbeda es krim Haagen-Dazs telah diumumkan Singapura, pekan lalu.

Liputan6.com, Jakarta - Setelah Indonesia, es krim Haagen-Dazs rasa vanila juga ditarik dari rak toko-toko di Malaysia. Tindakan ini diambil setelah produk tersebut ditemukan mengandung etilen oksida (ETO) tingkat tinggi, karsinogen yang digunakan dalam fumigasi.

Pengumuman itu disampaikan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Malaysia dalam keterangannya Jumat, 12 Agustus 2022, melansir Says, Sabtu (13/8/2022). Menurut Direktur Jenderal Kesehatan Malaysia, Tan Sri Dr Noor Hisham Abdullah, keputusan menarik produk es krim yang dimaksud datang setelah pihaknya menerima pemberitahuan dari Sistem Peringatan Cepat Uni Eropa untuk Makanan dan Pakan.

Pemberitahuan tersebut menyatakan bahwa produk es krim ditarik kembali di Prancis karena mengandung ekstrak vanila dari Madagaskar. Ekstrak ditemukan mengandung etilen oksida di atas tingkat yang diizinkan.

Noor Hisham menjelaskan bahwa ETO merupakan senyawa gas kimia yang bersifat karsinogenik. Ini sering digunakan untuk membunuh hama, seperti serangga, dalam pengasapan. Ia menyambung, zat penyebab kanker ini juga merupakan bahan aktif dalam deterjen, yang tidak boleh digunakan pada permukaan yang bersentuhan dengan makanan.

"Sejak dilaporkan dan pemberitahuan diterima Kementerian Kesehatan (Malaysia) pada Juli 2022, perusahaan pengimpor telah mengambil tindakan yang tepat dengan secara sukarela menarik produk es krim tersebut dari pasar," kata Dirjen Kesehatan negara itu. "Pemantauan juga terus dilakukan untuk memastikan bahwa produk yang terlibat tidak akan dipasarkan.”

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

Kasus di Indonesia

Sebelumnya pada 19 Juli 2022, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI menarik peredaran es krim Haagen-Dazs rasa vanila yang berasal dari Prancis, mengumumkan bahwa produk ini mengandung ETO. Informasi tersebut diterima Indonesia Rapid Alert System for Food and Feed (INRASFF) pada 8 Juli 2022, lalu dari European Union Rapid Alert System for Food and Feed (EURASFF), rangkum kanal Health Liputan6.com.

Terkait itu, CEO Haagen-Dazs Indonesia, Dita Soedarjo, mengambil langkah pertanggungjawaban dengan menawarkan penukaran produk Haagen-Dazs rasa vanila dengan varian rasa lain. "Bersama ini kami informasikan mengenai voluntary recall atau penarikan produk es krim Haagen-Dazs khusus hanya untuk varian rasa vanilla kemasan 100 ml (mini cup), 473 ml (pint), dan 9,47 liter (bulk can)," tulisnya di akun Instagram pribadi, 20 Juli 2022.

Ia menyambung, "Apabila Anda memiliki es krim Haagen-Dazs rasa vanila sesuai tanggal produksi/tanggal baik dikonsumsi yang tertera di atas, Anda dapat menukarkan produk tersebut dengan varian rasa lainnya di outlet Haagen-Dazs terdekat." Keterangan yang diunggah Dita juga dibagikan akun Instagram Haagen-Dazs Indonesia. 

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 4 halaman

Menghentikan Penjualan Sementara

Dita Soedarjo juga telah mengonfirmasi bahwa pihaknya akan menghentikan penjualan belasan produk Haagen-Dazs untuk sementara waktu. Hal tersebut diungkap sebagai upaya menjaga keamanan, kesehatan, dan kenyamanan para konsumen. Daftar es krimnya meliputi:

1. Tiramisu: Bulk Can;

2. Belgian Chocolate: Minicup, Pint, Bulk Can;

3. Caramel Biscuit & Cream: Minicup, Pint, Bulk Can;

4. Dark Chocolate Ganache & Almond: Minicup, Pint, Bulk Can;

5. Cookies & Cream: Minicup, Pint, Bulk Can, Stickbar;

6. Blueberry & Cream: Minicup, Pint;

7. Salted Caramel: Pint, Stickbar;

8. Chocolate Choc Almond: Stickbar;

9. Vanilla Caramel Almond: Stickbar;

10. Macadamia Nut Brittle: Stickbar;

11. Matcha Green Tea & Almond: Stickbar.

"Di Haagen-Dazs, kualitas dan keamanan makanan adalah prioritas utama kami. Haagen-Dazs tidak menggunakan etilen kksida dalam produknya dan mematuhi semua peraturan keamanan pangan dan standar ketat di setiap pasar tempat kami beroperasi, termasuk Indonesia," lanjut Dita.

Di kesempatan tersebut, ia juga menyampaikan permohonan maaf atas insiden tersebut. Juga, mengaku menyesali temuan ETO.

4 dari 4 halaman

Di Singapura

Pekan lalu, Badan Pangan Singapura (SFA) memerintahkan penarikan dua produk es krim Haagen-Dazs lagi karena adanya etilen oksida, pestisida yang tidak diizinkan untuk digunakan dalam makanan. Ini mengikuti penarikan dua produk es krim Haagen-Dazs lainnya bulan lalu, lapor CNA.

Produk yang dimaksud adalah Haagen-Dazs Cookies and Cream 473ml pint dengan tanggal kedaluwarsa 27 Mei 2023 dan Belgian Chocolate 100ml "mini cup" dengan tanggal kedaluwarsa 8 Juni 2023. Kedua produk yang terdampak berasal dari Prancis.

"Meski tidak ada risiko langsung untuk konsumsi makanan yang terkontaminasi dengan etilen oksida tingkat rendah, paparan jangka panjang dapat menyebabkan masalah kesehatan", kata SFA dalam keterangannya.

Badan tersebut menambahkan bahwa paparan etilen oksida "harus diminimalkan sebanyak mungkin." Penarikan produk ini dikatakan sedang berlangsung. SFA mengatakan, mereka yang telah membeli produk terdampak tidak boleh mengonsumsinya.

Badan tersebut menyarankan mereka yang telah mengonsumsi produk yang terlibat dan memiliki kekhawatiran tentang kesehatan untuk segera mencari nasihat medis.