Sukses

Dukungan Kelly Tandiono dan Prisia Nasution di Festival Aku dan Kain Oscar Lawalata

Model Kelly Tandiono dan Prisia Nasution adalah dua nama dari banyak selebritas lainnya yang turut mendukung Festival Aku dan Kain.

Liputan6.com, Jakarta - Festival Aku dan Kain, kolaborasi Museum Nasional dengan desainer Oscar Lawalata digelar 11 Agustus--10 September 2022. Model Kelly Tandiono dan Prisia Nasution adalah dua nama dari banyak selebritas lainnya yang turut mendukung gelaran tersebut.

Dalam unggahannya di media sosial, dua aktris ini ikut menyuarakan kebanggaannya akan kain Indonesia yang penuh dengan nilai sejarah dan budaya. "Aku dan Kain ❤️ Such a beautiful collection @oscarlawalataculture preserving history and culture so proud to be Indonesian," tulis Kelly Tandiono di laman Instagram pribadinya @kelly_tandiojo.

Tampak menghadiri Festival Aku dan Kain, Kelly berfoto di beberapa sudut pameran yang menampilkan kain-kain Nusantara. Ia juga mengunggah momen bersama sang desainer, Oscar Lawalata.

Tak mau kalah dengan Kelly, Prisia Nasution yang sebelumnya sudah menjalani pemotretan ikut mengunggah dirinya bersama balutan kain Wastra. Dalam palet merah, gaun berbentuk seperti kemben dengan belahan tinggi di samping itu tampak glamor dan indah menempatkan detail motif khas Wastra Indonesia.

"aku dan kain "Unity not uniformity, there is a beauty and there is strength. Differences must be integrated, not annihilated. Unity in Diversity." tulis Prisia Nasution.

Berbalut kisah dan kreasi penuh makna yang dinarasikan melalui karya indah Festival Aku dan Kain merupakan sebuah gerakan untuk merayakan keanekaragaman budaya. Bertujuan membangun rasa nasionalisme serta mengangkat keindahan nilai-nilai pluralism bangsa Indonesia.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

Masih Berlangsung

Dengan dukungan selebritas Tanah Air untuk melestarikan kain tenun, Festival Aku dan Kain juga mengadakan pameran fotografi yang melibatkan 100 selebritas dan influencer antara lain Reza Rahadian, Marsha Timothy, Nirina Zubir, Dian Sastro, Angga Yunanda, Syifa Hadju. Termasuk mengajak Najwa Shihab, Renata Moelek dan dimeriahkan dalam perayaan fashion show oleh Refal Hady, Jovi Adhiguna, Davina Veronica, Gamaliel Tapiheru, Ayu Ghani, Sal Priadi, dan Yuki Kato menggunakan rancangan Oscar Lawalata dengan Wastra Nusantara.

Festival Aku dan Kain juga turut didukung oleh Direktorat Perfilman, Musik dan Media Ditjen Kebudayaan Kemendikbudristek Indonesia. Selain pameran kain wastra, gelaran juga menampilkan sosok anak bangsa inspiratif. 

Kolaborasi Oscar Lawalata bersama dengan Yayasan Nusantara Tunas Timurraya ini juga menyelenggarakan acara seperti workshop dan nobar. Seperti pada 13--14 Agustus 2022 lalu, ada workshop warna bersama Mama Juwita dan Nobar Charity film Marlina pada 13 Agustus 2022.

 

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 4 halaman

Agenda Acara

Berikut agenda selanjutnya yang bisa Anda ikuti:

1. Mendongeng bersama Paman Gery: Setiap Minggu; 14, 21, 28 dan 4 Agustus 2022

2. Nobar Bareng Charity: Pendekar Tongkat Emas (R) Sabtu, 20 Agustus 2022

3. Talkshow Tenun bersama penenun dari NTT dan Tapanuli Utara: Minggu, 21 Agustus 2022

4. Melukis bersama Bukuku.Club: Sabtu, 27 Agustus 2022

5. Nobar Bareng Charity: Rumah Merah Putih (SU) Minggu, 28 Agustus 2022

Untuk registrasi bisa klik tautan berikut bit.ly/JelajahBinekaVisitMuseum 

 

Sementara, Oscar Lawatata mengganti namanya jadi Asha Smara Darra. Hal tersebut bersamaan dengan trunk show perdananya bertajuk "Ikat, Suara dari Timur" di masa pandemi. Saat itu, ia memamerkan 60 koleksi ready to wear yang mengangkat kekayaan kain tenun ikat Indonesia.

"Kami mengurasi kain tenun dari para UMKM untuk jadi (koleksi) ready to wear agar secara industri bisa bangkit kembali," kata Asha pada Kamis 14 Juli 2022.

Asha berkolaborasi dengan Sarinah mengolah kain tenun ikat sebagai busana siap pakai premium. Tidak ada motif khusus yang dicarinya, namun mayoritas kain didapat dari para perajin di Nusa Tenggara Timur dan Bali. 

Desainnya juga kontemporer. Gaun, atasan, celana, dan outer dengan siluet simpel mewarnai koleksi yang dibawakan oleh Srikandi BUMN, Wanita Pecinta Kain Indonesia, dan model profesional itu. Sebagai penyeimbang, ia bermain dengan banyak detail, seperti menggunakan payet atau potongan unik yang membuat busana dari tenun terkesan lebih ringan.

4 dari 4 halaman

Giat Mempopulerkan Wastra

Festival Aku dan Tenun juga menampilkan pameran instalasi Menara Tenun Nusantara yang memamerkan 100 kain tenun Nusantara dari Oscar Lawalata Culture, serta kegiatan workshop dan talkshow. Oscar Lawalata sendiri sejak dulu memang dikenal sebagai desainer yang juga giat mempopulerkan kain Wastra Indonesia.

Oscar Lawalata yang berkiprah di dunia fashion sejak 1998, telah melahirkan sederet label dengan ciri khas paduan historis kain tradisional, antara lain Oscar Lawalata Culture, Love by Oscar Lawalata, Oscar Lawalata Uniform dan Sha House. Perancang 44 tahun tersebut eksis berkarya dan pernah meraih penghargaan internasional seperti IYCE (International Young Creative Entrepreneur) by The British Council, London dan Indonesia’s Cultural Ambassador di Paris, Monaco, Milan, Tokyo, New York, Washington, Chile.

Desainer yang kini memiliki nama baru, Asha Smara Darra itu sudah tertarik di dunia modeling dan fashion sejak masih remaja. Bahkan, usai lulus kuliah, untuk mewujudkan mimpinya sebagai fashion desainer, Oscar mengenyam pendidikan di sekolah mode Jakarta, yakni Esmod, namun tidak selesai.

Tapi ia tak pantang menyerah, Asha membuka butik di rumahnya untuk belajar menjahit dan membuat pola. Titi Dj merupakan klien pertamanya. Sejalan waktu, kariernya sebagai desainer makin diakui banyak orang. Bahkan, ia memperoleh juara dua dalam ajang Asian Young Fashion Designers Contest pada 1999. Selain membuat maha karya berupa baju, Asha juga ikut andil dalam memperkenalkan kain batik dan kebudayaan Indonesia ke ajang fashion internasional.