Liputan6.com, Jakarta - Nama Victoria Beckham kembali menjadi sorotan. Kali ini bukan karena isu perseteruannya dengan menantunya, Nicola Peltz, melainkan lantaran merek fesyen milik Victoria dikabarkan terancam bangkrut karena mempunyai utang dengan angka yang fantastis. Istri David Beckham ini dikenal sebagai salah satu publik figur yang memiliki merek fashion kelas atas dan eksklusif.
Menurut sebuah laporan dari Mirror, perusahan milik ibu empat anak ini mempunyai utang sebesar 53,9 juta euro (sekitar Rp798 miliar). Jumlah utangnya terus bertambah selama dua tahun terakhir setelah mengalami kerugian hingga 6,6 juta euro (sekitar Rp 99 miliar) pada 2020.
"Total pendapatan untuk grup Victoria Beckham Holdings turun 6 persen. Pada 2019, pendapatan total 38,3 juta euro (sekitar Rp571 miliar), namun kini menurun jadi 36,1 juta euro (sekitar Rp541 miliar) karena efek pandemi global," kata juru bicara brand Victoria Beckham yang tidak disebutkan namanya kepada Mirror, 14 Agustus 2022.
Advertisement
Baca Juga
Meski rugi besar, Victoria Beckham Holdings mengklaim sigap mengelola dana untuk menekan angka pengeluaran di masa pandemi. Upaya ini pun sangat efektif mengurangi kerugian sampai 57 persen.
"Grup ini dengan cepat merespons dampak pandemi dengan mengendalikan dana untuk meminimalisir kerugian. Berkat efisiensi ini bisnis ini pun bisa tetap berjalan untuk jangka panjang," paparnya.
Meski begitu, kerugian tersebut tak menyebabkan keluarga Beckham bangkrut. Keluarga ini masih meraup untung dari keseluruhan bisnis mereka. Victoria Beckham Beauty, brand produk kecantikan milik ibu empat anak ini juga sukses di pasaran karena terus berinovasi untuk merilis beberapa produk baru mulai dari produk makeup sampai skincare.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
David Beckham
Bukan itu saja, gurita bisnis yang dimiliki oleh pasangan David Beckham dan Victoria Beckham juga dikabarkan meraup keuntungan dua kali lipat pada 2022 hingga menghasilkan 11,6 juta euro (sekitar Rp174 miliar). Sebagian besar keuntungan tersebut dari kerja sama David dengan perusahaan besar, seperti adidas, Tudor Watches, dan Haig.
Pada Mei 2020, Victoria Beckham dilaporkan telah merumahkan sejumlah karyawannya akibat pandemi Covid-19. Lebel fesyen itu sempat mengirimkan surat kepada 30 karyawannya bahwa mereka dirumahkan sesuai skema cuti pemerintah Inggris.
Lewat skema itu, pemerintah akan membayar gaji 80 persen dari besaran gaji karyawan. Victoria sempat dikabarkan akan membayar sisa 20 persen gaji karyawannya selama pandemi.
"Situasi ini dinamis dan dengan dukungan pemegang saham kami, kami sekarang percaya kami dapat menavigasi krisis ini tanpa mengambil skema cuti pemerintah," kata sang juru bicara.
Juru bicara itu juga mengatakan bahwa permohonannya dibuat demi kepentingan terbaik untuk melindungi karyawan. Hal itu fokus mutlak pihaknya. "Kami melakukan segala yang kami bisa untuk memastikan kami dapat mencapainya tanpa menggunakan bantuan pemerintah," imbuhnya.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Melindungi Karyawan
Namun, Victoria membalikkan keputusannnya untuk tidak lagi merumahkan karyawan di label fesyennya selama pandemi. Ia juga akan menahan gajinya sendiri saat pandemi berlanjut.
"Victoria Beckham Ltd telah bekerja keras untuk melindungi karyawannya dan sementara menyesuaikan diri dengan dampak Covid-19 dan lockdown pemerintah. Jadi, keputusan kami untuk mengurangi jumlah karyawan tampaknya merupakan pilihan yang paling tepat untuk dilakukan dengan banyak bisnis yang lain," kata juru bicara perusahaan, seperti dilansir dari Hello Magazine, Jumat, 1 Mei 2020.
Dilansir dari AOL.co.uk, Victoria Beckham mendirikan label fesyennya pada 2008 dan terkenal karena bergaya minimalis modern. Berkantor di London dan New York, toko utama di Mayfair dan toko lain di Hong Kong ini telah memenangkan penghargaan dalam industri fesyen, Best Designer Brand dan Brand of the Year di British Fashion Awards. Merek Victoria Beckham beredar lebih dari 450 toko di 50 negara di seluruh dunia.
Renggang dengan Menantu?
Selain isu perusahaannya, Victoria Beckham juga dikabarkan bermasalah dengan menantunya, Nicola Peltz. Keduanya dilaporkan Page Six 'tidak tahan dan tidak lagi berbicara satu sama lain'. Rumor tersebut memaksa bintang film 'Bates Motel' membuka alasan ia tak mengenakan gaun pengantin rancangan ibu Brooklyn Beckham di hari pentingnya.
"Aku sempat mau dan aku sangat ingin (memakainya), tetapi beberapa bulan sebelum hari H, dia menyadari bahwa para penjahitnya tidak mampu melakukannya, sehingga aku memilih gaun lain," kata Nicola kepada Variety, dikutip 11 Agustus 2022.
Pada pernikahan yang digelar April 2022, Nicola berjalan menuju altar dalam balutan gaun pengantin Valentino Haute Couture. Gaun tanpa lengan itu menampilkan siluet leher persegi dan ekor yang panjang, dipadukan dengan sarung tangan panjang berenda dan kerudung sepanjang katedral.
Tetapi, sumber kedua memberi tahu bahwa itu bukan hanya perihal hubungan Nicola dan Victoria, tetapi hubungan keluarga besar. "Victoria dan Nicola hanyalah kerusakan tambahan," kata dia.
Orangtua Nicola dikabarkan menawari anak perempuan dan menantunya untuk memodali bisnis. Pasangan itu disebut akan meluncurkan produk fesyen dan kecantikan. Namun, pasangan Beckham berpandangan bahwa Nicola dan Brooklyn semestinya merintis usaha mereka sendiri.
Advertisement