Sukses

Pecahkan Rekor Sendiri di Bentang Jawa 2022, Ternyata Ini Rahasia Dzaki Bisa Tetap Fit!

Dzaki menuntaskan rute sepanjang 1.479,5 kilometer dengan catatan waktu 87 jam.

Liputan6.com, Jakarta Rekor terpecahkan! Ya, M. Dzaki Wardana berhasil memecahkan rekornya sendiri. Ia menjadi yang tercepat dalam Bentang Jawa 2022. Cyclist asal Tangerang tersebut berhasil mempertahankan gelarnya sebagai juara bertahan di event ini. Dzaki menuntaskan rute sepanjang 1.479,5 kilometer dengan catatan waktu 87 jam.

Bentang Jawa ini sendiri merupakan petualangan sepeda jarak jauh mandiri (unsupported ultra cycling race) dan navigasi mandiri melintasi Pulau Jawa, yang dimulai dari barat menuju timur. Pesepeda dapat bersepeda sebagai individu (solo) atau tim berdua (pair). Tahun ini, Bentang Jawa melintasi jarak 1.500 KM dengan 16.000 meter elevation gain yang hBearus ditempuh dalam waktu 156 jam.

Di Bentang Jawa tahun ini, peserta start dari Coconut Island Carita di Pandeglang, Banten dan finish di Hotel Blambangan di Banyuwangi, Jawa Timur. Di tahun ini pula, Dzaki berhasil finish dengan catatan waktu 87 jam.

Catatan hebat tersebut tak lepas dari nutrisi olahraga yang dikonsumsinya selama event berlangsung. Dengan mengkonsumsi SportGel yang mampu meningkatkan performa saat melakukan long endurance, Dzaki berhasil menjadi finisher pertama Bentang Jawa 2022.

“Saya kenal SportGel dari pak Nanang, dan juga dari teman saya yang ikut gowes Jakarta-Bali. Setelah saya coba rasanya enak, benar-benar menjadi booster untuk olahraga endurance, proven,” jelasnya.

Perjalanan Dzaki Capai Finish

Perjalanan Dzaki dalam mencapai garis finish dalam Bentang Jawa 2022 kali ini terbilang mengalami banyak tantangan dari peserta lain. Namun, tantangan tersebut membuat race tahun ini jadi cukup seru.

Sejak awal, Dzaki nyaris gagal mengikuti event ini karena ada miskomunikasi dengan panitia. Ia juga mengalami sering sakit saat latihan sebelum race, latihan yang kurang, kemudian drama kurang tidur menjelang start, kehujanan 5-6 jam saat race, semua mewarnai lika-likunya sebelum dan saat race.

“Seminggu sebelum Bentang Jawa itu tidur saya kacau. Selain itu, baru dapat bike fitting pada menit-menit terakhir. Pada hari pertama dan kedua kemarin suffering banget. Saya kurang tidur. Pada hari kedua itu saya merenung. Lalu masuk penginapan, tidur agak lama, dan bangun lebih segar," ceritanya.

Pada titik CP1, Dzaki masih memimpin klasemen dan dibayangi lawan-lawan tangguhnya #BJcap10 dan #BJcap24. Setelah CP 1, Dzaki kurang tidur, kehujanan, kaki keriput, dan butuh long sleep. 

Alhasil posisi terdepan disalip oleh lawannya #BJcap10 dan #BJcap24. Jarak semakin jauh tertinggal menjadi kurang lebih 150 KM dari posisinya. Di hari ke-2 tersebut, Dzak istirahat dan melakukan refleksi.

“Saya tidak perlu mengikuti gaya gowes orang lain, jadilah diri saya sendiri, beat myself up,” tuturnya. 

Pada hari ke-3, Dzaki nampak bugar yang difaktori oleh istirahat cukup. Ketika mau gowes, tak lupa ia konsumsi SportGel. Jarak dengan pimpinan race sebesar 150 KM, tidak menjadi beban buatnya.

Dzaki terus mengayuh pedalnya sampai melewati tanjakan dan turunan Ranupane yang sangat ekstrim. Hingga akhirnya, jarak dengan pimpinan hanya tersisa 2 KM. Dzaki memasuki garis finish pada Rabu malam sekitar pukul 20.30 WIB. Menurut catatan penyelenggara, ia menorehkan waktu 87 menit di Bentang Jawa 2022.

Secara khusus Dzaki mempersembahkan gelar keduanya di Bentang Jawa ini untuk mendiang ayahnya.

"Saya persembahkan Bentang Jawa 2022 untuk almarhum papa saya. Tahun lalu saya berangkat ke Bentang Jawa dengan diantar papa. Tahun ini sudah tidak ada. Papa, ini untuk papa," ungkapnya usai race.

Semangat, persisten, serta mental juara menjadi bahan bakar Dzaki untuk terus menjadi yang terbaik. Tak ayal, ia menamakan dirinya di Instagram dengan @Dzaki_terbaik.

“Karena nama Dzaki banyak, tapi saya ingin orang kenal saya sebagai Dzaki yang terbaik,” kelakarnya.

 

(*)