Sukses

Kemenparekraf Optimis Pasang Target Kunjungan Wisman Naik Dua Kali Lipat Tahun 2023

Kenaikan jumlah wisman juga bisa dilihat dari tingkat hunian hotel yang sudah mencapai 50 persen lebih pada Juni 2022.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno optimistis, kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) atau turis asing bisa mencapai 1,8 juta hingga 3,6 juta pada tahun ini. Bagi pemangku kepentingan dan pelaku bisnis di sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, tentunya menjadi angin segar setelah sekian lama mengalami keterpurukan akibat pandemi Covid-19.

"Saya optimis akan mencapai 1,8 juta sampai dengan 3,6 juta wisatawan mancanegara sampai akhir tahun 2022 ini. Dari Januari sampai dengan Juni 2022 sudah ada lebih dari 750 ribu turis asing yang datang, jadi kita optimis target bisa dicapai," kata Sandiaga Uno dalam Weekly Press Briefing yang digelar secara hybrid, Senin (22/8/2022).

Sandiaga menambahkan, jumlah 750 ribu wisman itu berarti ada kenaikan 1.000 persen dibandingkan tahun lalu dalam periode waktu yang sama.  Kenaikan itu juga bisa dilihat dari tingkat hunian hotel yang sudah mencapai 50 persen lebih pada Juni 2022 yang berarti naik 11,7 persen dibandingkan Juni 2021.

"Bukan hanya dari segi jumlahnya yang meningkat tapi juga kualitasnya. Mereka sekarang banyak yang tinggal lebih lama dan belanja lebih bamyak. Wisatawan nusantara (wisnus) juga naik jumlahnya dan makin banyak yang melakukan remote work atau work from Bali," terang pria yang akrab disapa Sandi ini.

Dengan situasi yang semakin membaik, Kemenparekraf optimis jumlah wisman akan lebih meningkat lagi di tahun 2023 dan menaikkan target kunjungan wisman menjadi dua kali lipat

"Kita pasang target dari 3,5 sampai 7,4 juta kunjungan wisman di tahun depan. Fokus utama kita memang masih wisnus tapi dengan kebijakan visa yang lebih baik, konektivitas penerbangan langsung yang makin meningkat, kita optimis target ini bisa tercapai di tahun depan," sambungnya.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Kendala yang Dihadapi

Kendati demikian, ia menyadari sangat banyak tantangan atau kendala yang dihadapi, termasuk untuk membuka rute baru dan menambah jadwal penerbangan. Misalnya terbatasnya jumlah pesawat.

Walaupun permintaan meningkat, namun jumlah pesawat masih sangat terbatas karena imbas pandemi yang membuat pesawat-pesawat tersebut dirumahkan. Selain itu, harga tiket pesawat belakangan ini semakin menanjak yang tentunya bisa berpengaruh pada jumlah wisman maupun wisnus.

"Tentu masih ada sejumlah hambatan yang masih harus kita perbaiki. Tapi yang pasti kita akan akan terus menjaga dan merawat momentum kebangkitan kita, kunjungan wisatawan yang semakin meningkat ini kita harapkan bisa terus membaik di tahun-tahun mendatang," harap Sandi.

Beragam upaya terus digencarkan guna membangkitkan gairah pariwisata, termasuk kunjungan wisman ke Bali. Salah satunya dengan visa digital nomad yang saat ini usulannya telah memasuki tahap akhir pembahasan.

Pada Juni lalu, Sandiaga mengungkapkan visa digital nomad jadi satu inovasi baru dalam merespons arus digitalisasi. Langkah ini juga menanggapi pola perilaku karyawan yang diperbolehkan bekerja jarak jauh.

 

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 4 halaman

Visa Digital Nomad

 

"Visa digital nomad ini sudah memasuki tahap akhir pembahasan dan akan terus kami koordinasikan dengan teman-teman kita di kementerian dan lembaga terkait," kata Sandiaga.

Ia berharap cara ini dapat menjadi terobosan dari regulasi. Hal ini dikarenakan salah satu poin travel and tourism development index Indonesia yang sangat membaik, yakni koordinasi antara kementerian atau lembaga.

Fenomena bekerja dari mana saja tak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga seantero dunia. Dari hasil survei digital nomad ini, Sandiaga menjelaskan tercatat sebanyak 95 persen menunjukkan Indonesia khususnya Bali menjadi tujuan pertama bagi penikmat remote worker.

Sandiaga Uno menjelaskan kebijakan visa digital nomad juga selaras dalam mendukung tercapainya target 1,5 juta wisatawan mancanegara atau wisman untuk berwisata di Bali.

Menparekraf Sandiaga mengungkapkan pengeluaran yang dilakukan wisman selama berada di Indonesia. Detailnya terdiri atas akomodasi sebesar 40 persen, makan dan minum 27,5 persen, belanja 7,89 persen, dan kesehatan 4,9 persen.

4 dari 4 halaman

Event Internasional

 

Sementara, lima negara dengan penyumbang wisman ke Bali paling tinggi adalah Australia, Singapura, Inggris, Amerika Serikat, dan Prancis. "Kami akan terus melakukan orkestrasi dan sinkronisasi agar rencana promosi ke depan Bali menjadi top of mind dari wisatawan mancanegara," katanya.

Sandiaga Uno menambahkan, "Kami juga akan terus menggelar event internasional serta mendukung Bali sebagai kawasan workcation bagi para digital nomad dengan length of stay yang panjang dan berkualitas dengan kemudahan-kemudahan yang kami berikan."

Sandiaga menjelaskan, ada beberapa pendekatan untuk mencapai target tersebut, yakni menyelenggarakan berbagai event berkelas internasional. Pihaknya menggapai hal tersebut dengan beragam pendekatan yang menjadi program kita seperti sports tourism, MICE, dan event-event internasional dan desa wisata.

Sandiaga menyebut event KTT G20 di Bali juga diharapkan akan menambah lama tinggal bagi delegasi dan berdampak bagi para pelaku UMKM yang menerima manfaat langsung. Kemenparkeraf mengoordinasikan sekitar 400 UMKM di 40 hotel selama perhelatan KTT G20.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.