Liputan6.com, Jakarta - Kuala Lumpur Fashion Week (KLFW) 2022 baru saja berakhir, tapi topik perbincangan tentang pekan mode itu masih berlanjut. Salah satunya, desainer Malaysia Kel Wen telah mendapatkan banyak cacian dari komunitas Melayu online.
Direktur kreatif pakaian tradisional modern Malaysia Behati ini menghadiri peragaan busana dan mempresentasikan mereknya pada Minggu, 21 Agustus 2022, melansir Hybe Malaysia, Kamis (25/8/2022). Kel Wen mengunggah foto dirinya mengenakan jaket kebesaran hanya dengan sampin songket di bawahnya.
Advertisement
Baca Juga
Yang memicu amarah warganet adalah ia tampil "setengah telanjang," tapi memakai sejenis peci yang disebut songkok. Atas tuduhan yang disasarkan padanya, Kel merespons tuduhan tersebut di Instagram.
Ia menyebut, "tidak berniat mengejek agama apa pun dengan pilihan modenya." Ia menulis bahwa tumbuh di kalangan Muslim di Malaysia memengaruhi seni dan gayanya. "Saya bukan seorang Muslim, tapi memakai 'songkok' menandakan bahwa saya menerima dan mempelajari agama dalam gaya hidup pribadi saya sendiri," katanya.
Kel juga menjelaskan melalui unggahannya tentang pengamatannya mengenai peci tersebut dan bagaimana tutup kepala tidak hanya digunakan untuk salat, tapi juga tutup kepala budaya formal. Ia menambahkan, “Menunjukkan lutut saya saat mengenakan 'songkok’ adalah konsep yang sama dengan seorang Hijabi yang mengenakan jilbab dengan leher terbuka.”
Songkok adalah topi tanpa pinggiran yang pas dengan bagian atas datar dan sisi lurus yang biasanya terbuat dari sutra, kain kempa, atau beludru. Di Asia Tenggara, pria Muslim memakainya selama acara keagamaan formal atau salat.
Dituduh Merampas Budaya
Atas keputusan Kel memakai padanan busana tersebut, warga jagat maya menuduhnya tidak menghormati, melecehkan Islam, dan "merampas" budaya Melayu. "Apakah kamu menganggapnya gaya untuk bertelanjang dada, hanya dengan celana pendek sambil mengenakan 'songkok?'” salah satunya berkomentar.
Yang lain menulis, "Berhenti menggunakan 'songkok' sebagai penyangga Anda."
Masih seputar fesyen, namun dengan tendensi berbeda, Alexis Sue-Ann Seow, Miss World Malaysia 2019, sempat mengunggah deretan sesi catwalk di zebra cross bak personel Citayam Fashion Week (CFW) ke akun TikTok-nya. Rentetan rekaman ini menuai pujian publik.
Video pertama yang memperlihatkannya "catwalk" di antara orang menyeberang pertama kali dibagikan pada 8 Mei 2022. Sebagaimana diketahui, CFW merupakan "pekan mode jalanan" yang memanfaatkan zebra cross di kawasan Dukuh Atas, Jakarta Pusat sebagai catwalk.
Dalam rangkaian video yang sekarang viral, Seow terlihat berjalan di area penyebrangan di Bukit Bintang, Kuala Lumpur, Malaysia. Berbicara secara eksklusif dengan Says, Seow menyebutkan kecintaannya pada fesyen dan bereksperimen dengan suasana hatinya sehari-hari melalui pakaian. Sebagian besar video TikTok memiliki kerangka kerja yang sama.
Advertisement
Konsep Video
Tampak di sana Seow melintasi zebra cross di luar Pavilion KL, sementara seorang anggota timnya merekam video dari ujung jalan yang lain. Menguraikan di mana ia mendapat ide untuk membuat video TikTok ini, Seow mengatakan, "Saya berada di area Pavilion suatu hari untuk mengambil beberapa gambar dan video untuk klien mode (yang) menginginkan tampilan kehidupan kota luar ruangan."
"Setelah menyelesaikan apa yang perlu diambil, saya melihat zebra cross di depan saya dan random mengatakan pada tim saya untuk merekam video seluler sederhana, memperlihatkan saya melintasinya, karena saya pikir warna pakaian saya mencolok dan akan menonjol di antara orang banyak," ia menyambung.
Di salah satunya, Miss Malaysia 2019 ini bahkan mengunggah versi terbaru dari "catwalk zebra cross" itu di London. Menanggapi respons video pertama yang diunggah, Seow mengatakan, "Saya meninggalkan ponsel selama setengah jam dan kembali untuk mendapati 400 ribu tampilan! Itu benar-benar aneh bagi saya karena itu hanya tampak seperti seorang gadis random berjalan di jalanan."
Kontroversi Sebelumnya
Sebelumnya, warga Malaysia didesak melapor ke otoritas agama setempat jika menemukan orang-orang yang mengikuti tren TikTok mendandani kipas angin mereka dengan telekung alias mukena. Menteri di Departemen Perdana Menteri (Urusan Agama) Datuk Idris Ahmad membuat pengumuman setelah melihat tren yang tampaknya populer di kalangan anak muda, lapor Bernama, seperti dikutip dari Says.
Ia mengatakan, ini mengacu pada semakin banyak video di TikTok yang menampilkan pria dan wanita Muslim yang salat di samping kipas angin yang dipakaikan mukena seolah itu adalah pasangan mereka.
Sederet video menunjukkan mereka melakukan salam, seiring gerakan kipas memutar yang membuatnya seolah orang salat yang juga sedang salam. Beberapa rekaman bahkan menunjukkan mainan mewah yang dilekatkan pada kipas hingga menyerupai seseorang.
Idris menekankan bahwa tindakan itu tidak boleh terjadi karena merupakan penghinaan terhadap Islam. "Saya menyarankan mereka untuk memperkaya diri dengan ilmu agama, mencari bantuan ustaz, atau mengikuti pengajian di masjid atau surau," kata Idris.
Ia menambahkan, "Jangan menghina Islam dan mengikuti secara membabi buta apa yang ditampilkan di YouTube atau sumber tidak dikenal lainnya. Praktik tidak masuk akal ini harus dilaporkan ke kantor agama agar dapat diambil tindakan."
Advertisement