Liputan6.com, Jakarta - Hidup sehat dan panjang umur kerap didambakan oleh banyak orang. Baru-baru ini, sebuah studi yang diterbitkan di jurnal JAMA Open Network mengungkapkan jenis aktivitas yang dapat menurunkan risiko kematian dini.
Melansir CNN, Jumat, 26 Agustus 2022, National Cancer Institute menganalisis 272 ribu orang berusia antara 59 sampai 82 tahun sebagai responden. Mereka diminta mengisi kuesioner tentang aktivitas di waktu senggang mereka.
Advertisement
Baca Juga
Data mereka menjadi bagian dari National Institutes of Health-AARP Diet and Health Study, sebuah studi longitudinal (penelitian yang sumber datanya diambil dalam rentang waktu yang panjang atau secara berkala) tentang hubungan antara pola makan dan kesehatan. Para peneliti studi mengamati peserta selama belasan tahun, kemudian menganalisis catatan kesehatan untuk kematian akibat kanker, penyakit jantung, dan penyebab lainnya.
Pedoman aktivitas fisik di Amerika Serikat merekomendasikan agar orang dewasa Amerika melakukan 2,5 hingga 5 jam aktivitas fisik aerobik intensitas sedang. Pilihan lain yaitu 1,25 hingga 2,5 jam aktivitas aerobik intensitas kuat setiap minggu.
Para peneliti menemukan, kombinasi aktivitas berbasis aerobik apapun yang dilakukan untuk jumlah waktu yang disarankan per minggu itu dapat dikaitkan dengan risiko kematian 13 persen lebih rendah dari penyebab kematian lainnya jika dibandingkan dengan tidak melakukan aktivitas apapun.Â
Dari hasil penelitian itu setidaknya terdapat tiga macam olahraga yang bermanfaat untuk kesehatan dan dapat menurunkan risiko kematian dini. Apa saja? Simak rangkumannya berikut ini.
1. Senam Aerobik
Mengutip kanal Bola Liputan6.com, senam aerobik adalah rangkaian gerakan yang mengaktifkan otot-otot tubuh. Jika dilakukan secara teratur dan konsisten, aktivitas ini memberi banyak manfaat tidak hanya untuk kesehatan fisik, tetapi juga untuk mental.Â
Manfaat senam aerobik yang paling utama tentunya untuk kesehatan jantung. Tubuh akan merespon gerakan senam aerobik dengan membuat kita lebih mudah untuk bernapas lebih panjang dan dalam. Hal itu akan meningkatkan kadar oksigen dalam darah, otot, dan jantung.
Peningkatan ini akan membuat pembuluh darah melebar dan tubuh lebih untuk mengeluarkan gas buangan, seperti karbondioksida dan asam laktat. Jantung juga akan berdetak lebih cepat sehingga mampu memompa darah ke otot dan kembali ke paru-paru dengan lebih baik.
Senam aerobik juga dapat menguatkan jantung dan paru-paru dengan cara meningkatkan aliran darah pada kedua organ tersebut. Selain itu, manfaat senam aerobik juga baik untuk sirkulasi darah.Â
Advertisement
2. Bermain dengan Raket
Berolahraga dengan menggunakan raket memberi keuntungan tertinggi untuk masalah kardiovaskular. Studi menemukan ada penurunan 27 persen risiko kematian akibat penyakit jantung dan penurunan 16 persen pada kematian dini dengan rutin melakukannya.
Banyak pilihan olahraga yang menggunakan raket, seperti tenis, badminton, dan squash. Salah satu yang terpopuler di Indonesia adalah badminton.Â
Mengutip kanal Health Liputan6.com, olahraga badminton dapat berdampak positif bagi kesehatan jantung. Dengan rutin bermain badminton, otot-otot jantung diperkuat, bahkan bagi yang memiliki kondisi kesehatan tertentu.
Badminton juga dapat melatih kinerja otak, khususnya dalam masalah refleks, kecerdasan, dan produktivitas. Permainan badminton dapat membuat tubuh semakin gesit dan lincah.
Olahraga ini disebut bisa membantu Anda terhindar dari risiko penyakit Alzheimer di hari tua. Hal ini lantaran aktif bermain badminton bisa membantu mengasah koordinasi tangan dan juga mata. Keseimbangan tubuh meningkat karena tubuh Anda terus bergerak.
Anda yang bermasalah dengan berat badan berlebih, bermain badminton juga bisa jadi solusi. Bermain badminton satu jam saja dapat menghilangkan 480 kalori dalam tubuh. Minimal dalam satu bulan berat tubuh Anda akan berkurang 4 kilogram. Tetapi, perhatikan kondisi lutut sebelum melakukannya ya!
3. Berjalan Kaki
Berjalan menjadi olahraga paling sederhana yang juga bermanfaat untuk menurunkan risiko kematian dini, setelah olahraga raket dan lari. Meskipun terdengar sederhana, rutin berjalan kaki memiliki banyak manfaat.
Mengutip dari kanal Regional Liputan6.com, dengan berjalan kaki kita dapat merasakan perubahan positif. Hal itu termasuk untuk kesehatan mental.
Berjalan kaki dengan menghirup udara segar dapat membantu menenangkan pikiran. Hal tersebut akan membantu mencegah stres dan menjaga kesehatan mental.
Selain itu, berjalan kaki selama 20-30 menit di luar ruangan akan meningkatkan vitalitas dan energi. Bahkan, hal itu akan memberikan lebih banyak energi daripada meminum secangkir kopi.
Dalam jurnal tersebut, semua kegiatan yang dipelajari dikaitkan dengan beberapa risiko kematian yang lebih rendah. Studi ini hanya bisa menunjukkan hubungan, bukan sebab dan akibat penuh.
"Partisipasi dalam salah satu kegiatan dikaitkan dengan kematian yang lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang tidak berpartisipasi dalam setiap kegiatan, termasuk kegiatan intensitas sedang," tulis penulis studi Eleanor Watts, seorang rekan postdoctoral dalam epidemiologi di National Cancer Institute, bagian dari Institut Kesehatan Nasional.
Advertisement