Liputan6.com, Jakarta - Elon Musk mengungkap selama akhir pekan lalu telah menjalani puasa intermiten. Hal itu terjadi beberapa minggu setelah miliarder tersebut banjir komentar online negatif mengenai foto-fotonya yang sedang bersantai tanpa baju di kapal pesiar dekat Mykonos.
Pria berusia 50 tahun itu berkicau di akun Twitter-nya, Minggu, 28 Agustus 2022, bahwa "berat badannya turun lebih dari 20 lbs (sekitar sembilan kilogram) dari berat puncak (tidak sehat) saya." Musk menyebut, puasa sesekali telah berkontribusi pada kesuksesan dietnya baru-baru ini.
"Atas saran seorang teman baik, saya berpuasa secara berkala dan merasa lebih sehat," cuitnya.
Advertisement
Baca Juga
Musk merujuk penggunaan aplikasi kebugaran "Zero" dan menggambarkannya sebagai "cukup bagus." Aplikasi ini menyebut dirinya sebagai sumber daya bagi pengguna untuk "membuka kekuatan puasa intermiten demi menurunkan berat badan dan meningkatkan kesehatan metabolisme Anda."
Dalam tweet ke pengikut lain, Musk mengatakan bahwa ia juga "sedikit" berolahraga angkat beban. Seperti telah disinggung, Musk menyebabkan kegemparan di media sosial, bulan lalu, setelah Page Six secara eksklusif memperoleh foto-foto bos Tesla yang "tampak pucat," melansir New York Post, Selasa, 30 Agustus 2022.
Orang terkaya di dunia itu bahkan mengolok-olok dirinya sendiri di Twitter ketika gambar-gambar itu mulai muncul dalam meme. "Haha sial, mungkin saya harus lebih sering melepas baju saya… bebaskan puting itu!! (sudah kembali bekerja btw)," cuit Musk saat itu.
Â
Mulai Berolahraga
Musk berkomentar lebih lanjut pada Juli 2022 menanggapi unggahan akun @WholeMarsBlog, yang mengkritik orang-orang karena mengejek fisik miliarder itu. "Menurut pedoman baru CDC (Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS), siapa pun yang mengunggah foto telanjang @elonmusk untuk mengolok-oloknya juga harus membagikan foto diri mereka yang bertelanjang dada sebagai perbandingan," kata akun tersebut.
"Sejujurnya, itu motivasi yang bagus untuk berolahraga, makan lebih sehat, dan mungkin melepas baju saya di luar (ruangan) lebih dari setahun sekali haha," canda Musk sebagai tanggapan.
Musk juga mendapat kritik dari ayahnya, insinyur Afrika Selatan Errol Musk, yang mengatakan putranya "makan dengan buruk" dan menyarankan agar ia minum pil diet untuk mengatasi berat badannya. Menanggapi hal itu, Elon mengaku ingin mulai lebih sering berolahraga.
"Saya harus berolahraga dan berada dalam kondisi yang lebih baik," kata Musk. "Saya sebenarnya tidak terlalu suka berolahraga, tapi saya harus melakukannya."
Advertisement
Apa Itu Puasa Intermiten?
Melansir Times of India, Rabu, 3 Maret 2021, puasa intermiten umumnya menggunakan interval diet 5:2, diet 16:8, serta makan dengan batasan waktu. Berbagai jenis diet puasa intermiten diklaim telah berhasil menurunkan berat badan sebagian pelakunya, kendati metode ini tidak selalu cocok untuk semua orang.
Saat mengikuti puasa intermiten, seseorang harus menjalani waktu yang lama tanpa makan. Periode ini terkadang 14 jam, namun sewaktu-waktu bisa 16 jam, tergantung pada rencana Anda. Bila diperbolehkan makan, Anda boleh makan apa pun yang Anda suka. Tapi, mesti membatasi konsumsi makanan cepat saji dan makanan manis.
Salah satu jenis puasa intermiten adalah diet Eat Stop Eat. Menurut penemunya, Brad Pilion, jenis diet ini mencakup puasa selama 24 jam dua kali seminggu. Kemudian, makan dengan penuh kesadaran selama lima hari berikutnya.
Dalam lima hari ini, Anda tidak harus diet. Anda bisa makan tiga kali, empat kali, bahkan berapa pun makanan yang Anda inginkan dalam sehari.
Diet ini bekerja seperti versi diet puasa intermiten lain. Hal itu membantu mengurangi jumlah kalori keseluruhan yang Anda konsumsi. Nyatanya, sangat sulit untuk memasukkan jumlah kalori yang biasanya Anda makan dalam seminggu ketika hanya punya waktu lima hari.
Caranya Menurunkan Berat Badan?
Saat mulai berpuasa selama 24 jam dua kali seminggu, akan sedikit sulit bagi Anda untuk makan berlebihan. Pasalnya, perut Anda menyusut setelah berpuasa. Saat menambah masa puasa, tubuh Anda harus menggunakan simpanan glikogen dari karbohidrat dan lemak sebagai bahan bakar.
Ketika tubuh menggunakan glukosa dan glikogen yang tersimpan, ia beralih ke keadaan ketogenik dan membakar lemak untuk bahan bakar. Inilah sebabnya puasa berjam-jam diklaim lebih baik dalam hal penurunan berat badan.
Karena mengonsumsi lebih sedikit kalori dari biasanya, Anda kemungkinan besar akan menurunkan berat badan. Tapi, diet Eat Stop Eat tidak selalu lebih baik atau lebih buruk dari versi puasa intermiten lainnya.
Diet intermiten sulit diikuti jika Anda memiliki kebiasaan makan banyak dalam sehari. Diet ini tidak berbahaya, tapi mungkin juga tidak mengarah pada penurunan berat badan dalam jangka panjang.
Jika merasa dapat menjalani hidup tanpa makanan selama 24 jam, Anda dapat mencoba diet tersebut. Jika tidak, Anda bisa mencari versi alternatif diet yang lebih mudah diikuti. Jangan lupa untuk tetap berkonsultasi dengan ahli gizi untuk mengidentifiksi apakah pola makan ini aman untuk tubuh Anda.
Advertisement