Liputan6.com, Jakarta - Indonesia Wellness Tourism International Festival atau IWTIF kembali hadir di tahun ini. Festival wellness kedua itu dilaksanakan mulai 1--30 September 2022 secara virtual dan bisa diakses melalui situs resmi, iwtif.com.
Ketua Panitia IWTIF Agnes Lourda Hutagalung menyampaikan IWTIF 2022 akan menggelar sekitar 70 seminar dari multidisiplin wellness yang ada di Indonesia. Selain virtual, yang berbeda dari gelaran tahun ini adalah dua kegiatan yang dilaksanakan secara luring.
"Tahun ini kami akan menambahkan dua kegiatan offline dulu secara sederhana di Jakarta dan Bali dalam bentuk silaturahmi terbatas antara DPD Wellness and Healthcare Entrepreneur Association, Indonesia Wellness Spa Professional Association, Indonesia Wellness Master Association dan dinas-dinas terkait," kata Lourda dalam konferensi pers daring pembukaan IWTIF 2022, Kamis, 1 September 2022.
Advertisement
Baca Juga
Lourda menambahkan IWTIF 2022 diikuti oleh 347 UKM dan berbagai asosiasi terkait wellness. Tahun ini, panitia IWTIF berfokus mengembangkan pasar dalam negeri dengan sekitar 10 persen saja untuk kegiatan berskala internasional.
"Pertama, kami lebih kepada mengupayakan modus operandi proporsi wellness Indonesia tak berbiaya oleh 68 KBRI di seluruh dunia. Kedua, awareness akan adanya teknik khusus Ethno wellness Spa Indonesia, serta ketiga, destinasi wellness yang sedang akan dibangun," jelasnya.
Pihaknya juga bersinergi dengan beragam lini, sebut saja bersama Majelis Adat Kerajaan Nusantara. Wellness and Healthcare Entrepreneur Association berharap bahwa revitalisasi kerajaan-kerajaan Indonesia yang lulus seleksi dapat mengangkat kejayaan budaya kesehatan Indonesia sambil menyejahterakan masyarakat sekitar.
Manuskrip Kerajaan
"Bersama Asosiasi Pengusaha Desa Indonesia, kami menggerakkan pertanian dan pengolahannya, bersama Majelis Adat Kerajaan Nusantara kami mengolah manuskrip kerajaan agar dapat menjadi kegiatan ekonomi wellness," terang Lourda.
Pihaknya juga meluncurkan kompetisi design wellness destination Indonesia bersama Arsitek Muda Indonesia. Bersama Asosiasi Pengusaha Indonesia di Belanda dan pengusaha di negara lainnya, pihaknya membuka pasar bagi produk-produk Indonesia.
"Bersama Indonesia Wellness Academy, kami menjual teknik Ethno wellness Indonesia ke luar negeri. Kami mengajarkan ONI (Olah Napas Indonesia) pada KBRI-KBRI agar mereka dapat melakukan kegiatan ini di taman-taman dekat KBRI setiap akhir pekan sebagai kegiatan promosi sosialisasi Ethno wellness Indonesia yang berulang secara teratur," kata Lourda.
Sinergi juga dilakukan bersama GP Jamu untuk memopulerkan wedang Indonesia. Sementara dengan Dewan Jamu, pihaknya mencoba mengajak pemerintah untuk lebih serius mendukung upaya menjadikan budaya kesehatan Indonesia sebagai andalan wellness tourism Indonesia.
"Kemudian bersama APINDO, kami melakukan training rutin UKM wellness, dan bersama KADIN, kami menggiatkan pendidikan vokasi wellness sebagai supply tenaga kerja kompeten," jelasnya.
Advertisement
5 Bahasa
Sebagian acara tertentu yang relevan, dikatakan Lourda, akan disiarkan dalam lima bahasa, yakni bahasa Prancis, Italia, Belanda, Spanyol dan Jerman. Melalui platform IWTIF, pihaknya juga akan terus berusaha menjangkau lebih banyak potensi pasar.
"Dan menggaet anak muda untuk kesadaran peningkatan antibodi dan imunitas mereka, peningkatan wellbeing kita semua, dan meningkatkan kegiatan ekonomi riil di bidang wellness," kata Lourda. "Untuk kegiatan ekonomi riil, representatif kami di beberapa negara sedang mengupayakan data dan legalitas yang dibutuhkan untuk kegiatan perdagangan yang sustain."
Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI, Muhammad Neil El Himam menyampaikan bahwa gaya hidup sehat menjadi tren bagian dari keseharian masyarakat dunia saat ini. Tak sedikit pula yang tersadar bahwa praktik wellness ini merupakan salah satu upaya transformatif dari kondisi tidak berkualitas atau unwell menjadi hidup yang berkualitas atau wellbeing life.
Â
Kontribusi Nyata
"Indonesia bisa dibilang memiliki potensi besar dalam aspek tumbuh-tumbuhan yang dapat menjadi obat dan dari 40 ribu tanaman obat di seluruh dunia mayoritas dapat ditemukan di Indonesia dengan 1.600 jenis tanaman obat yang berpotensi sebagai produk ramuan," jelas Neil.
Berdasarkan data Kementerian Perindustrian pada 2020, tercatat penjualan jamu di dalam negeri mencapai Rp20 triliun dan dibawa ke luar negeri mencatata Rp16 triliun. Hal tersebut dikatakan Neil, berkontribusi terhadap dua persen konsumsi herbal di dunia.
"Indonesia juga menjadi destinasi spa yang menduduki peringkat 17 dunia dalam Top 20 Market pendapatan spa di 2020 mencapai 1 miliar dolar AS. Kondisi ini menjadi peluang sekaligus momentum yang penting bagi Kemenparekraf untuk mendorong pariwisata yang berkualitas," tambahnya.
Wisata wellness menurut Global Wellness Institute dapat dijelaskan sebagai perjalanan yang terkait dengan menjaga atau meningkatkan kondisi terbaik dari diri seseorang. "Wisata wellness diharapkan menjadi salah satu terobosan untuk berkontribusi secara nyata dalam mewujudkan pariwisata yang berkualitas tadi," terang Neil.
Â
Advertisement