Liputan6.com, Jakarta - Beberapa bulan sebelum Ratu Elizabeth II meninggal dunia, videonya memberi penghormatan pada Lady Diana jadi viral di media sosial. Video yang diunggah akun TikTok pendukung keluarga kerajaan itu dibagikan pada 29 Juni 2022.
Klip tersebut, seperti dirangkum NewsWeek, Jumat (9/9/2022), menunjukkan reaksi tidak terduga Ratu terhadap peti mati Diana saat dibawa melewati Istana Buckingham dalam perjalanan ke Westminster Abbey pada 6 September 1997. Pembukaan video menampilkan Diana pada hari pernikahannya dengan Pangeran Charles pada 1981.
Advertisement
Baca Juga
Di sana, Princess of Wales yang baru menghormati ibu mertua kerajaannya dengan kesopanan adat yang mendalam. Klip beralih dengan rekaman sosok Ratu Elizabeth II yang berpakaian hitam, di luar Istana Buckingham pada 1997 ketika peti mati Diana lewat dalam perjalanan ke upacara pemakaman kerajaannya.
Sebagai tanda penghormatan pada sang putri, Ratu menundukkan kepalanya saat arak-arakan melewatinya. Sikap Ratu ini dipandang sangat penting mengingat dalam hierarki keluarga kerajaan, sebagai penguasa, ia tidak diharuskan tunduk atau sopan pada siapa pun, karena ia merupakan penerima tanda penghormatan tunggal.
Tidak sedikit warganet memuji Ratu karena menunjukkan rasa hormatnya di depan umum. Penampilan spontan Ratu saat itu datang pada puncak dari minggu yang berat dalam hubungan antara monarki dan publik.
Ketika berita kematian tragis Putri Diana mencapai Inggris, Ratu tinggal di perkebunan Balmoralnya di Skotlandia. Pangeran Charles, Pangeran William, dan Pangeran Harry juga berada di sana. Tanggapan langsung Ratu adalah menjaga cucu-cucunya di Balmoral untuk pulih dari keterkejutan awal berita dan mulai berdamai dengan kesedihan atas kehilangan ibu mereka.
Namun, tumbuhnya rasa kebencian yang dibangun dari masyarakat yang merasa bahwa tempat ratu adalah memimpin duka bangsa atas kehilangan sang putri telah sangat populer. Setelah lima hari, monarki berulang kali dikritik karena menunjukkan kurangnya kasih sayang. Ratu dan anggota keluarga kerajaan akhirnya pergi ke London sebelum upacara pemakaman Diana.
Melanggar Tradisi
Ketika tiba di London, Ratu dan Pangeran Philip melanggar tradisi dengan menghentikan mobil mereka di luar gerbang Istana Buckingham untuk melihat karangan bunga yang telah ditinggalkan para pelayat. Pasangan kerajaan kemudian berbicara dengan anggota kerumunan yang berkumpul dan menyatakan simpati mereka sebelum Ratu memasuki istana untuk membuat siaran langsung televisi untuk negara.
Selama siaran ini, Yang Mulia memberikan penghormatan pribadinya pada sang putri dengan mengatakan, "Atas nama pribadi, saya ingin memberi penghormatan pada Diana. Ia adalah manusia yang luar biasa dan berbakat. Di saat-saat baik dan buruk, ia tidak pernah kehilangan kemampuannya untuk tersenyum dan tertawa, atau menginspirasi orang lain dengan kehangatan dan kebaikannya."
"Saya mengagumi dan menghormatinya, untuk energi dan komitmennya pada orang lain, dan terutama untuk pengabdiannya pada kedua putranya," tutur Ratu saat itu. "Minggu ini di Balmoral, kita semua telah berusaha membantu William dan Harry untuk menerima kehilangan yang menghancurkan mereka dan kita semua."
Advertisement
Diikuti yang Lain
Di hari pemakaman, ketika Ratu menundukkan kepalanya saat peti mati Diana melewati Istana Buckingham, anggota keluarga kerajaan lain yang berdiri bersamanya juga mengikuti gestur tersebut. Putri Margaret, satu-satunya saudara perempuan ratu, dikritik karena tampaknya tidak mengambil bagian dalam tanda penghormatan.
Sang putri dan Diana telah bertetangga di Istana Kensington dan meski awalnya mendukung tambahan "tenaga muda" untuk keluarga kerajaan, hubungan mereka dilaporkan mendingin di tahun-tahun terakhir kehidupan Diana. Kurangnya penghormatan ini telah dikomentari pengguna TikTok dengan satu menyebut sang putri "asam."
Hubungan Diana dengan Ratu sendiri disebut "rumit," menurut New York Post. Sebagai permulaan, Diana sama sekali bukan orang luar. Ratu Elizabeth II adalah ibu baptis adik Diana, Charles Spencer, dan ayah Diana, Viscount Althorp, pernah jadi Equerry (pelayan pribadi) ratu.
Sang putri tahu bagaimana menangani bangsawan, meski Andrew Morton, penulis buku tahun 1992 Diana: Her True Story, mengakui bahwa ia takut pada ibu mertuanya di hari-hari awal pernikahan. "Ia menjaga semuanya serba formal: membungkuk hormat setiap kali mereka bertemu, tapi selepas itu menjaga jarak," tulisnya.
Hubungan yang Naik Turun
Setelah pernikahan, penulis biografi kerajaan Ingrid Seward mencatat dalam bukunya The Queen and Di bahwa sang ratu lebih "memahami kesulitan Diana" dan mereka mengembangkan ikatan yang kuat. Diana bahkan pernah memberi tahu Seward bahwa "Saya memiliki ibu mertua terbaik di dunia."
Tapi, ketika hubungan Diana dan Charles memanas, begitu pula hubungannya dengan sang ratu. Seward menulis bagaimana Ratu mulai takut dengan kunjungan tidak terjadwal sang putri yang emosional. "Seorang pelayan berkata, 'Sang putri menangis tiga kali dalam setengah jam saat ia menunggu untuk melihat Anda.' Ratu menjawab, 'Saya bersamanya untuk waktu yang lama, dan ia menangis tanpa henti.'"
Ratu Elizabeth rupanya ingin membantu menantunya, tapi tidak tahu caranya. "Untuk Putri Diana, ada harapan bahwa entah bagaimana sang ratu akan campur tangan untuk membuat semuanya beres dalam pernikahan mereka," kata sekretaris pribadi Diana Patrick Jephson dalam film dokumenter Channel 5 Two Golden Queens.
"Tapi, ada masalah komunikasi antara dua generasi yang sangat berbeda. Di antara dua wanita kuat," tulis Jeffson. "Ada aliran pemikiran kerajaan tradisional tertentu bahwa Diana harus berhenti bersikap konyol."
Advertisement