Top 3 Berita Hari Ini: Ratu Elizabeth II Meninggal Dunia, Sederet Anggota Kerajaan Inggris Terima Gelar Baru

Ratu Elizabeth II wafat pada 8 September 2022. Kepulangannya menandai era baru untuk Dinasti Windsor. Seiring Pangeran Charles naik takhta menjadi Raja Inggris Raya dan Persemakmuran, anggota Kerajaan Inggris lainnya juga menerima gelar baru.

Sejumlah pengamat kerajaan sempat berspekulasi bahwa Charles akan memilih menghapus nama depannya karena berkonotasi negatif di keluarga kerajaan. Raja Charles I merupakan penguasa yang sangat tidak populer, dan pemerintahannya penuh kontroversi, seperti perang saudara. Pemerintahannya berahir tragis ketika dia dipenggal pada 1649.

Sementara, Charles II bernasib lebih baik dan dikenal sebagai Merry Monarch karena kerap berpesta liar. Dia mengakui setidaknya 12 anak di luar nikah dari berbagai gundik, namun tidak memiliki anak sah untuk menggantikannya. 

Pangeran William dan Kate Middleton sudah lama menyandang gelar Duke dan Duchess of Cambridge. Setelah kepergian sang nenek, mereka kini mendapat tambahan gelar. Melalui akun media sosial resminya, William dan Kate menambahkan gelar Duke dan Duchess of Cornwall. Mereka juga otomatis menjadi Pangeran dan Putri Wales, gelar yang disandang oleh Charles dan almarhum ibunya, Diana.

Pada Kamis, 8 September 2022, keempat anak Ratu Elizabeth, bersama anggota keluarga kerajaan lainnya, datang ke Kastil Balmoral di Skotlandia di tengah kekhawatiran dokter akan kesehatannya. Tak lama setelah itu, Istana Buckingham mengumumkan pernyataan resmi bahwa Ratu Elizabeth meninggal di usia 96 tahun.

Setelah Ratu Elizabeth II wafat, posisinya otomatis digantikan putra sulungnya, Charles, yang kini akan menjadi raja. Raja Charles III merilis pernyataan tak lama setelah wafatnya sang ibu. Lantas, siapa saja anak Ratu Elizabeth dan bagaimana profilnya?

1. Raja Charles III

Lahir di Istana Buckingham pada 14 November 1948, Raja Charles III adalah putra tertua Ratu dan Pangeran Philip dan dinobatkan sebagai pewaris takhta Inggris setelah kelahirannya. Ketika berusia 9 tahun, dia bergelar Prince of Wales dan Earl of Chester.

2. Putri Anne

Putri Anne lahir pada 15 Agustus 1950 di London. Putri Anne dikenal karena mendaur ulang pakaiannya, terkadang mengenakan pakaian yang sama lebih dari 30 tahun. Ingin menunjukkan betapa kecilnya lingkaran kerajaan, Putri Anne berkencan dengan Andrew Parker Bowles pada 1970 sebelum dia menikahi istri pertamanya, Camilla. Namun pada 1973, Putri Anne menikahi peraih medali emas Olimpiade Kapten Mark Phillips, empat bulan setelah dia berpisah dari Parker Bowles.

3. Pangeran Andrew

Anak ketiga dan putra kedua Ratu Elizabeth dan Pangeran Philip adalah Pangeran Andrew yang lahir pada 19 Februari 1960. Seperti saudaranya Charles, Pangeran Andrew bertugas di Angkatan Laut Kerajaan Inggris setelah menyelesaikan pendidikannya dan akhirnya dianugerahi Royal Air Force Wings olehnya ayah, Pangeran Philip.

4. Pangeran Edward

Anak bungsu Ratu Elizabeth dan Pangeran Philip ini lahir pada 10 Maret 1964, di Istana Buckingham. Tak banyak terekspos, ia mengejutkan publik pada 1987 saat mengundurkan diri dari Royal Marines selama pelatihan awal dan dilaporkan membuat ayahnya sangat kecewa.

Usai meninggalkan Marinir, Pangeran Edward bekerja untuk komposer Andrew Lloyd Webber sebelum meluncurkan perusahaan produksi filmnya, Ardent Productions. Meskipun relatif jauh dari garis suksesi kerajaan, Pangeran Edward sebenarnya berkesempatan untuk menjadi Raja Estonia.

Bagi Maudy Ayunda senyum sangatlah penting. Apalagi ia harus bertemu orang dan harus muncul di depan publik.

Ia menilai semakin banyak orang yang menyadari pentingnya perawatan diri, tapi masih banyak yang mengabaikan perawatan gigi. Padahal, kata Maudy, penampilan susunan gigi seseorang juga sangat dominan dibanding bagian tubuh yang lain.

Wanita yang baru saja menikah dengan Jesse Choi ini mengaku empat merasa tidak percaya diri karena memiliki gigi kelinci dan gigi seri yang tampak dominan dengan susunan yang kurang rapi saat masih kecil. Ketika itu ia merasa ukuran gigi kelincinya terlalu besar.

Tetapi saat beranjak dewasa dan seiring dengan semakin rapi susunan giginya, Maudy justru memandang gigi kelinci sebagai ciri khas dari dirinya. "Kalau sekarang, dengan sudah semakin rapi, aku malah melihat gigi (kelinci) aku sebagai ciri khas," tutur Maudy.

Wanita berusia 28 tahun itu merasa secara keseluruhan, susunan giginya telah rapi. Namun ia menilai masih ada yang belum optimal, terutama di gigi seri bagian kiri.