Sukses

Profil Li Yifeng yang Tersandung Kasus Prostitusi, Kariernya di China Kini Terancam Tamat

Yin Lifeng secara mengejutkan telah mengakui semua tuduhan pada dirinya dalam kasus prostisusi.

Liputan6.com, Jakarta - Nama aktor dan penyanyi China Li Yifeng mendadak ramai dibahas. Ia dikabarkan ditahan usai meminta layanan prostitusi atau layanan seks pada beberapa kesempatan.

Kepolisian Beijing menyatakan Li Yifeng ditahan pada Minggu, 11 September 2022, dan dikenai sanksi administratif sesuai dengan hukum yang berlaku di Tiongkok. Melansir laman Deadline, Senin (12/9/2022), polisi Beijing mengonfirmasi bahwa aktor tersebut secara mengejutkan telah mengakui semua tuduhan terkait kasus prostitusi.  

Terungkap bahwa pada 10 September 2022 malam, Li Yifeng masih mengunggah pemberitahuan koreksi dan surat untuk mengklaim bahwa dia tidak bersalah. Hanya berselang 30 menit, aktor berusia 35 tahun ini dengan cepat menghapus semua petisi ini.

Atas buntut persoalan ini, banyak merek yang memilih Li Yi Feng sebagai model, menghentikan kontrak promosi eksklusif mereka dengan aktor tersebut. Setidaknya 11 merek yang bekerja sama dengannya seperti Zhenguoli, Prada, Luk Fook Jewelry, Panerai, Sensodyne dan RemyMartin telah menghentikan kemitraan mereka dengan Li.

Tak hanya itu, Li Yifeng juga dihapus dari daftar Best Actor in China’s Top 100 TV Dramas dan The National Audience’s Favorite Movie Star yang diraihnya di Huading Awards ke-22. Namanya sebagai tamu Mid-Autumn Festival Gala di CCTV pada Sabtu malam lalu juga dihapus akibat skandal prostitusinya.

Banyak warganet yang memperhatikan bahwa akun Weibo resmi Kejaksaan Agung China juga telah menghapus semua informasi terkait aktor yang pernah dikaitkan dengan salah satu idol K-pop itu sejak 10 September 2022.

2 dari 4 halaman

Habiskan Puluhan Juta Rupiah

Diketahui bahwa Li Yifeng pernah menjabat sebagai duta promosi untuk kegiatan Kejaksaan Agung, berpartisipasi dalam pembuatan video musik hingga pekerjaan publisitas lainnya.  Li Yifeng pun harus menghadapi risiko dilarang sepenuhnya bekerja di industri hiburan. Dia diduga melakukan aktivitas ilegal tersebut setiap kali dirinya kembali ke kampung halamannya di Chengdu.

Melansir JayneStars, Senin (12/9/2022), Li Yifeng dikabarkan selalu mengunjungi klub malam lokal. Media Tiongkok juga mengungkapkan bahwa pria yang juga dikenal sebagai Evan Li tersebut menghabiskan uangnya sampai puluhan juta rupiah di sana. 

Di sana, Li Yifeng memiliki wanita favorit, yakni Sister U yang merupakan ibu tunggal. Seorang warganet mengklaim pernah melihat Li Yifeng bersenang-senang dengsn gadis di bawah umur. Warganet lainnya mengungkapkan bahwa Li Yifeng senang menonton film dewasa disertai dengan bukti berupa foto. Hingga saat ini, belum ada klaim para warganet tersebut yang terbukti benar-benar terjadi.

Dilansir dari SCMP dan berbagai sumber lainnya, Li Yifeng memulai debutnya sebagai penyanyi pada 2007 dengan merilis album Four Leaf Clover. Sejak 2009, ia secara bertahap mengalihkan fokus karirnya ke akting.

3 dari 4 halaman

Peran Terpenting

Dia terkenal karena perannya dalam drama televisi Swords of Legends (2014), The Lost Tomb (2015), Noble Aspirations (2016) dan Sparrow (2016). Selanjutnya ia bermain di film Mr. Six (2015) yang membuatnya memenangkan Penghargaan Seratus Bunga untuk Aktor Pendukung Terbaik. Dia telah bermain di drama Time Psass by Suddenly (2019), Fearless Whispers (2020) dan Wait in Beijing (2019).

Salah satu peran terpenting dalam kariernya adalah saat memerankan Mao Zedong, pendiri partai komunis China dan salah satu tokoh terpenting dalam sejarah negara tersebut di film The Pioneer pada 2021. Popularitas Li yang meningkat memungkinkan dia untuk menempati peringkat ke-9 dalam daftar Selebriti China Forbes pada tahun 2015 dan ke-11 pada 2017.

Li lahir di Chengdu, Sichuan. Dari tahun 2006 hingga 2010, Li mengambil jurusan Broadcsebagaiting and Host di Sichuan Normal University. Pada 15 April 2019, Li mengumumkan memiliki agensi sendiri bernama Bravo Stars.

Kasus hampir serupa juga dialami aktor China lainnya Kris Wu. Ia resmi ditangkap atas dugaan pemerkosaan. Hal ini diungkap oleh Kejaksaan Distrik Chaoyang, Beijing, pada Senin (16/8/2021).

Diwartakan Global Times, Rabu (18/8/2021), China Netcasting Services Association (CNSA), salah satu asosiasi terbesar di industri internet China, ikut bersuara mengenai sang mantan anggota EXO.  Lembaga ini menyatakan mendukung para anggotanya untuk menghapus konten dari pria bernama lain Wu Yi Fan ini.

4 dari 4 halaman

Kasus Kris Wu

Asosiasi yang berafiliasi dengan pemerintah China ini mengeluarkan dukungan, setelah sejumlah platfrom menyatakan tak akan menoleransi seleb yang melakukan kriminalitas dan akan menghapus konten Kris Wu. Platform ini antara lain Tencent, iQiyi, dan Youku, yang merupakan platform besar di Negeri Tirai Bambu.

Di sisi lain, Asosiasi Perfilman China, Asosiasi Musikus China, dan Asosiasi Artis TV China juga membuat pernyataan setelah penangkapan resmi Kris Wu.  Mereka berjanji untuk menolak seleb yang tak beretika dan menciptakan lingkungan sehat untuk industri pertelevisian.

Kasus hukum ini pertama kali mencuat setelah unggahan seorang wanita bernama Du Meizhu viral. Ia menuding Wu menidurinya dalam keadaan tak sadar, dengan iming-iming muncul di video klip. Wanita ini mengklaim ada korban lain, termasuk yang masih di bawah umur. Kris Wu sempat mengeluarkan bantahan atas tudingan ini.

"Aku menyatakan tak ada yang namanya 'pemilihan selir!' tak ada 'pemerkosaan dengan rayuan', 'perkosaan dengan menggunakan obat bius untuk memperkosa!' Tak ada 'anak di bawah umur! Kalau memang ada yang seperti itu, jangan khawatir, aku sendiri yang akan masuk penjara!" begitu pernyataan Kris Wu yang dibagikan di Weibo. Tak lama setelah itu, seorang remaja Los Angeles, AS, mengungkap bahwa ia juga menjadi korban Kris Wu.