Liputan6.com, Jakarta - Pangeran Harry dan Andrew resmi dilarang menggunakan seragam militer selama rangkaian prosesi pemakaman Ratu Elizabeth II. Keduanya akan ikut berjalan kaki mengantarkan peti mati Ratu dari Istana Buckingham ke Westminster Hall pada Rabu (14/9/2022).
Prosesi itu akan dipimpin Raja Charles III. Turut bergabung dengan mereka adalah Putri Anne, Pangeran Edward, Pangeran William, Peter Philips, Wakil Laksamana Sir Tim Laurence, Duke of Gloucester, dan Earl of Snowdon yang merupakan kemenakan Ratu Elizabeth II. Meghan Markle, Kate Middleton, Sophie Wessex, dan Permaisuri Camilla akan mengikuti di belakang dengan menaiki mobil.
Advertisement
Baca Juga
Pangeran Harry Ucap Perpisahan Manis kepada Sang Nenek, Kenang Pelukan Hangat Ratu Elizabeth II ke Archie dan Lilibet
Pangeran William dan Harry Kemungkinan Jalan Berdampingan Saat Prosesi Pemakaman Ratu Elizabeth II
Reaksi Pangeran Harry Dilarang Pakai Seragam Militer Saat Beri Penghormatan untuk Mendiang Ratu Elizabeth II
Sementara anggota kerajaan lain akan mengenakan seragam militer masing-masing, Harry dan Andrew akan memakai setelan jas biasa. Juru bicara Pangeran Harry pun bersuara atas larangan memakai seragam tersebut. Perwakilannya bersikeras bahwa "pengabdian militer selama satu dekade tidak ditentukan oleh seragam yang dikenakan."
"Pangeran Harry akan mengenakan morning suit sepanjang acara untuk menghormati neneknya," ujar juru bicara tersebut, dikutip dari The Sun. Begitu pula dengan busana yang akan dikenakan Pangeran Andrew.
Meski demikian, Andrew telah diizinkan mengenakan seragam militernya sebagai "tanda penghormatan khusus" untuk mendiang ibunya saat berdiri di samping peti mati dalam tradisi Vigil of The Princes di Westminster Hall. Hal yang sama dilakukannya dengan ketiga saudaranya di Katedral St. Giles, Edinburgh, pada Senin, 12 September 2022.
Peti mati Ratu akan dibawa ke Westminster Hall pada Rabu sore, tempat pelayanan singkat akan digelar dan dipimpin Archbishop of Canterbury. Para anggota kerajaan akan berangkat dengan mobil bersama sejumlah masyarakat yang memasuki aula dari pukul 5 sore, waktu setempat.
Prosesi di Edinburgh
Sebelum tiba di Istana Buckingham pada Selasa malam, 13 September 2022, peti mati Ratu Elizabeth II dibaringkan selama 24 jam di Katedral St. Giles, Edinburgh, Skotlandia. Puluhan ribu warga mengantre untuk memasuki katedral agar bisa memberi penghormatan terakhir pada ratu mereka.
Sebelum itu, empat anak Ratu Elizabeth II melaksanakan tradisi Vigil of The Princes, yakni berdiri di masing-masing sisi peti mati sang ratu. Putri Anne menjadi perempuan pertama di kerajaan yang melaksanakan tradisi yang biasanya dilakukan para pria anggota kerajaan, seperti yang terjadi saat Ibu Suri meninggal dunia. Dikutip dari BBC, tradisi itu dijalankan empat cucunya, yakni Charles, Andrew, Edward, dan David Armstrong-Jones, putra satu-satunya dari Putri Margaret.
Kepala keempat anak mendiang Ratu Elizabeth II itu tertunduk sambil memunggungi peti mati sebagai simbol penjagaan pada Ratu. Raja Charles III mengenakan salah satu tartan favoritnya, yakni Pangeran Charles Edward Stewart, juga disebut tartan Pangeran Charles Edward Stuart, untuk upacara khidmat. Tartan tersebut merupakan variasi dari tartan Royal Stewart, yang asal-usulnya kembali ke House of Stewart, menurut Scottish Register of Tartans.
Penggunaan tartan yang meluas diperkirakan dapat ditelusuri kembali ke Raja George IV. Ia mengenakan rok tartan untuk kunjungan bersejarah ke Skotlandia pada 1822. Menurut Scottish Register of Tartans, tartan Pangeran Charles Edward Stewart dipakai sebagai tartan resimen oleh Duke of Albany's Own ke-72 pada 1800-an.
Advertisement
Mahkota di Atas Peti
Peti mati ratu saat itu dibungkus dengan panji Royal Standard of Scotland, lalu dihiasi karangan bunga. Mahkota Skotlandia ditempatkan di atasnya sebagai isyarat simbolis dari penobatannya 70 tahun lalu. Ia hadir menggunakan mahkota yang sama dalam tur Skotlandia pertamanya setelah jadi Ratu Inggris.
Dikutip dari People, Mahkota Skotlandia adalah koleksi mahkota tertua di Inggris Raya, menurut The Court Jeweller. Mahkota ini telah dipakai atau hadir selama penobatan sederet Raja Skotlandia, seperti Ratu Skotlandia Mary (1543), James I dan VI (1567), Charles I (1633), dan Charles II (1651).
Mahkota itu diletakkan di peti mati ratu oleh Penjaga Istana Holyroodhouse Alexander Douglas-Hamilton. Menurut The Court Jeweller, mahkota itu sempat diubah bentuknya pada 1540 berdasarkan permintaan Raja Skotlandia James V yang menginginkan agar benda itu dibuat ulang oleh tukang emas kerajaan, John Mosman.
Mahkota tersebut memiliki empat lengkungan emas yang melengkung ke atas ke sebuah bola. Mahkota ini menampilkan tanda salib berbahan emas dan enamel di bagian atas dan dihiasi dengan banyak emas, mutiara, garnet, serta batu kecubung.
Pesan Manis Harry
Seperti anggota keluarga kerajaan lainnya, Pangeran Harry juga berduka atas kepergian nenek yang dicintainya. Ia mengungkapkan perasaan kehilangan itu lewat surat pendek.
"Dalam merayakan hidup nenekku, Yang Mulia Ratu, dan berduka atas kepergiannya, kami semua diingatkan atas perannya sebagai kompas penuntun bagi begitu banyak orang dalam komitmennya terhadap pelayanan dan tugas."
"Dia dikagumi dan dihormati secara global. Anugerah dan martabatnya yang tak tergoyahkan tetap berlaku sepanjang hidupnya dan sekarang menjadi warisan abadinya. Mari kita mengulangi kata-kata yang diucapkannya setelah kematian suaminya, Pangeran Philip, kata-kata yang dapat menghibur kita semua sekarang, 'Hidup, tentu saja, terdiri dari perpisahan terakhir dan pertemuan pertama.'"
"Nenek, sementara perpisahan terakhir ini membawa kita ke kesedihan yang besar, aku selamanya bersyukur atas semua pertemuan pertama kita, dari kenangan masa kecilku yang paling awal denganmu, untuk pertemuan pertama kalinya denganmu sebagai Panglima Tertinggiku, hingga saat pertama nenek bertemu istriku tercinta dan kau memeluk cicit tercinta."
"Aku menghargai saat-saat yang dibagikan denganmu dan banyak momen spesial lain di antaranya. Kamu sudah sangat dirindukan, bukan hanya oleh kami, tetapi juga seluruh dunia. Dan untuk pertemuan pertama, kami sekarang menghormati ayah saya dalam peran barunya sebagai Raja Charles III."
Advertisement