Liputan6.com, Jakarta Hobi memang memiliki berbagai manfaat positif jika ditekuni dengan baik. Nggak hanya sekadar mengisi waktu luang, kegiatan favorit juga bisa membantu menyalurkan berbagai perasaan dan membuatmu jadi lebih baik saat menjalaninya. Lewat hobi juga Angelina mengembangkan kemampuan baking dan memasak hingga akhirnya bisa merintis usaha kuliner the good bun di Jakarta.
Siapa sangka kalau usaha yang kini tengah berkembang tersebut berawal dari sekadar iseng membuat roti untuk konsumsi pribadi? Berbagai cerita menarik dan inspiratif pun mewarnai perjalanan Angelina selama mengembangkan the good bun yang kini tergabung sebagai salah satu seller ManisdanSedap.com, platform kuliner yang menjadi bagian dari KLY (KapanLagi Youniverse). Intip perjalanannya yuk!
Berawal dari Keinginan Menikmati Roti yang Moist
Angelina mengaku awal mengembangkan the good bun ini terjadi dengan tidak sengaja. Berawal dari keinginan menikmati roti yang lembut dan moist, ia pun berusaha berkreasi sendiri karena tidak puas dengan roti yang dijual kebanyakan.
"Dari situ saja buat roti untuk dimakan sendiri dan ada beberapa teman yang saya beri. Ternyata mereka berlanjut memesan dan mulailah the good bun menjual roti," cerita Angelina dalam wawancara bersama tim ManisdanSedap.com.
Nama the good bun sendiri merupakan rekomendasi dari sang suami yang mengambil nama tengah anak keduanya. "Karena ide ini muncul waktu saya punya anak kedua yang nama tengahnya Goodwin, suami saya memberikan usul nama the good bun sebagai nama usaha," lanjutnya.
Advertisement
Terus Ciptakan Inovasi Hadapi Tantangan Bisnis Kuliner
Mengembangkan bisnis rumahan dari rumah, Angelina mengaku menghadapi berbagai tantangan selama menjalankan the good bun sejak tahun 2019. Misalnya saja pasar yang mudah lesu jika produk yang dijual itu-itu saja. Hal ini pun berusaha dihadapi dengan rutin melakukan trial & error untuk menciptakan produk baru.
"Saat anak kedua saya sempat sakit dan turun banyak berat badannya, dokter menyarankan untuk membuat cemilan sendiri yang tinggi kalori. Akhirnya saya coba trial error dan berhasil menciptakan resep marmer cake yang menurut saya enak, moist, dan tidak seret. Resep ini juga jadi favorit anak kedua saya. Kebetulan bolu marmer sedang hits saat itu dan sampai sekarang juga tetap ada orderan rutin dari penikmatnya," cerita Angelina.
Berkaca dari hal ini, ia pun berusaha memperbarui produk. Biasanya dalam waktu 2 minggu ada varian baru keluar. Namun, pasarnya yang semakin berkembang ternyata juga menimbulkan tantangan baru bagi Angelina, di mana permintaan customer juga semakin meningkat. Hal ini cukup menyulitkannya terlebih karena usaha rumahan ini ia kerjakan sendirian dan hanya dibantu oleh ibu mertuanya.
"Jadi mulai banyak permintaan dari customer, seperti apakah ada kemasan bingkisan? Apakah bisa dimodif seperti ini dan itu? Lalu ada beberapa reseller yang cukup aktif. Nggak jarang ketika saya sudah kerepotan sampai ada yang tertukar. Untungnya para customer saya baik hati jadi mereka memahami kebingungan saya," ungkap Angelina.
Tantangan lain yang dirasakan Angelina adalah masalah pembagian waktu. Sebagai ibu dari 2 orang anak yang tidak menggunakan jasa asisten rumah tangga, ia harus terus memutar otak menjalani peran sebagai ibu rumah tangga dan koki di the goodbun agar bisa berjalan dengan seimbang.
Mau Ngemil Apa Saja Ada di the good bun!
the good bun memiliki berbagai macam menu kuliner favorit yang bisa dipilih sesuai selera pelanggan. Mulai dari marmer cake, roti sobek, puding dan masih banyak lagi. Angelina juga menambahkan bahwa ia berusaha menghadirkan konsep mau ngemil apa saja ada di the good bun sehingga bisa memenuhi kebutuhan pelanggan.
"Karena kami seperti bunglon, mengikuti permintaan pasar. Ketika pasar mau cake kami hadir, mau roti ayuk, mau lauk juga ada, tumpeng juga bisa. Kue basah hingga gorengan juga ada, kami hadir untuk memenuhi craving anda," cerita Angelina.
Harapan the good bun Dikenal Lewat Produk Signature
Angelina mengaku untuk ke depannya, ia berharap the good bun bisa semakin dikenal lewat produk signature-nya yang apa saja ada. Kalau lagi ingin ngemil puding, onde-onde, bolu marmer, bolu jadil, sambal pedas pakai nasi kuning, atau apa saja selalu ingat the good bun.
"Dan tentunya semoga dapat segera membuka offline store untuk membuat the good bun semakin dekat di hati," pungkas Angelina.
Harapan untuk terus mengembangkan usahanya agar semakin dikenal ini juga mendapatkan dukungan dari ManisdanSedap.com. Platform ini merupakan 'etalase' kuliner online yang mendukung para seller UMKM lokal dalam mempromosikan produk jualan mereka secara gratis.
Platform ini juga dilengkapi dengan tombol order yang bisa langsung diklik saja. Nantinya kamu akan terhubung langsung ke nomor WhatsApp sang penjual. Pemesanan bisa dilakukan dengan mudah di luar platform, sehingga transaksi lebih praktis!
Advertisement