Liputan6.com, Jakarta - Busana Pangeran Harry menjadi sorotan selama rangkaian pemakaman Ratu Elizabeth II. Selama iring-iringan peti jenazah mendiang ratu pada Rabu, 14 September 2022, putra bungsu Raja Charles III itu hanya mengenakan morning suit, tidak berseragam militer seperti sang kakak, Pangeran William, selama perjalanan dari Istana Buckingham ke Westminster Hall.
Hal itu sebagai imbas pihak kerajaan mencopot gelar militer Harry saat ia memutuskan mundur sebagai anggota senior kerajaan. Namun untuk Sabtu, 17 September 2022, Harry diizinkan untuk mengenakan seragam militernya lagi saat ia mengambil bagian dalam tradisi Vigil of The Princes.
Advertisement
Baca Juga
Dikutip dari laman Page Six, Jumat (16/9/2022), Pangeran Harry akan berdiri menjaga salah satu sisi dari peti mati Ratu Elizabeth II. Seorang sumber mengatakan bahwa bukan pihak Harry yang meminta perubahan kebijakan itu.
"Dia hanya bersiap mengenakan apapun yang neneknya rencanakan. Dia fokus untuk menghormati sang ratu, itu saja. Bila mereka ingin dia mengenakan seragam, aku tak punya alasan untuk berpikir dia tak akan mematuhinya," kata sumber tersebut.
Seorang sumber juga mengatakan kepada The Daily Mirror, yang pertama kali melaporkan berita tentang itu pada Kamis lalu bahwa itu adalah "situasi yang menggelikan" di tempat pertama.
"Duke of Sussex telah melayani negaranya dan merupakan anggota angkatan bersenjata yang sangat dihormati dengan semua yang telah dia lakukan untuk para veteran," kata seorang sumber kepada surat kabar itu.
"Penting bahwa cucu-cucu Ratu dibuat merasa diterima dan nyaman saat mereka berduka bersama nenek tercinta mereka," sambungnya.
Berjaga di Samping Peti
Delapan cucu Ratu, termasuk Pangeran William dan Harry, akan hadir pada Sabtu malam, 17 September 2022, untuk berjaga selama 15 menit di samping peti mati nenek mereka. Cucu ratu lainnya, yakni Putri Beatrice dan Eugenie, Zara, Peter Philips, Lady Louise, dan James juga akan ambil bagian dalam acara jaga di Westminster Hall, London.
Meski kepastian untuk Sabtu malam sudah keluar, masih belum jelas apakah Harry juga akan diizinkan untuk mengenakan seragam militernya dalam upacara pemakaman kenegaraan yang berlangsung pada Senin, 19 September 2022.
Harry dan pamannya, Pangeran Andrew, sebelumnya dilarang mengenakan seragam militer mereka ke upacara pemakaman Ratu Elizabeth II pada awal pekan depan. Larangan yang diberlakukan pada Pangeran Andrew merupakan imbas dari skandal dugaan keterlibatan dalam perdagangan seks remaja di bawah umur.
Andrew sempat membela Jeffrey Epstein, terpidana kasus tersebut, dalam wawancara dengan BBC. Ia juga berkelit mengaku tidak pernah mengenal Virginia Giuffre yang menjadi salah satu korban kasus tersebut. Belakangan, Andrew mengeluarkan jutaan dolar untuk menyelesaikan gugatan perdata dengan Giuffre.
Advertisement
Kehilangan Gelar
Pangeran Harry kehilangan gelar militer kehormatannya yaitu Captain General of the Royal Marines, Honorary Air Commandant of RAF Honington and Commodore-in-Chief, Small Ships and Diving, Royal Naval Command, ketika dia dan istrinya, Meghan Markle, memutuskan untuk mundur dari tugas mereka sebagai bangsawan, mengutip dari kanal Internasional Liputan6.com pada Jumat, 16 September 2022.
Sebelumnya, Pangeran Harry tidak akan mengenakan seragam militernya ke pemakaman Ratu Elizabeth II. Mengenai seragam tersebut, seorang juru bicara Duke of Sussex menyatakan, "Masa bakti militernya selama satu dekade tidak ditentukan oleh seragam yang dikenakannya, dan kami dengan hormat meminta agar fokus tetap pada kehidupan dan warisan Yang Mulia Ratu Elizabeth II."
Pangeran Harry, Duke of Sussex pernah bertugas di angkatan bersenjata Inggris selama 10 tahun. Dia menghabiskan dua tur di Afghanistan dengan pangkat terakhirnya adalah kapten. Saat ini, ia terus terlibat dalam badan amal Invictus Games untuk mendukung pria dan wanita yang terluka dalam beradaptasi di kehidupan mereka setelah bertugas aktif.
Karir Militer
Pada 2005, Pangeran Harry, Duke of Sussex bergabung dengan Royal Military Academy Sandhurst untuk memulai pelatihannya sebagai calon perwira. Tahun selanjutnya, ia bergabung dengan Blues and Royals. Pangeran Harry ditugaskan sebagai perwira tentara pada tahun itu dan mengambil alih pada Parade Sovereign, parade yang diadakan tiga kali setahun di Royal Military Academy Sandhurst. Pangeran William juga berada di sana sebagai calon perwira.
Dia menyelesaikan Kursus Pemimpin Pasukan pada Oktober 2006 dan bergabung dengan resimennya, memimpin pasukan yang terdiri dari 11 tentara dan empat kendaraan pengintaian Scimitar. Pada 2008, Kementerian Pertahanan secara terbuka mengonfirmasi bahwa Pangeran Harry telah bergabung dengan tentara Inggris di Afghanistan selama lebih dari dua bulan pada saat itu.
Di tahun yang sama, Pangeran Harry menjadi letnan di The Household Cavalry, dan Clarence House mengeluarkan pernyataan yang mengatakan, "Pangeran Harry sangat bangga melayani negaranya dalam operasi bersama rekan-rekan prajuritnya dan melakukan pekerjaan yang telah dilakukan untuknya."
Advertisement