Sukses

Penyair Bisa Jadi Pilihan Karier? Ini 3 Faktanya

Kemajuan sastra puisi yang bertransformasi menjadi suatu karya yang dapat dinikmati berbagai kalangan berkat adanya digitalisasi.

Liputan6.com, Jakarta Ketika bicara tentang karya seni estetis, yaitu puisi, tak semua penyair berasal kalangan sastrawan. Buktinya penyair legendaris seperti Wallace Stevens dan William Carlos yang memiliki latar belakang sebagai seorang pengacara dan mahasiswa lulusan kedokteran. 

Namun sayangnya, latar belakang yang menjadi seorang penyair bukan dari kalangan sastrawan justru memunculkan stigma bahwa menjadi penyair bukanlah sebuah profesi yang menjanjikan. Akan tetapi, seiring berjalannya waktu, sastra puisi semakin menunjukkan perkembangan. 

Hal ini dapat dilihat dari kemajuan sastra puisi yang bertransformasi menjadi suatu karya yang dapat dinikmati berbagai kalangan berkat adanya digitalisasi. Tak hanya itu, perkembangan sastra puisi juga ditunjukkan dengan semakin banyaknya penyair yang bermunculan dan menjadikannya sebagai karier utama mereka. 

 

2 dari 4 halaman

Semakin Digemari Masyarakat di Dunia

Menurut survei yang dilakukan oleh National Endowment for the Arts dan Biro Sensus Amerika Serikat pada tahun 2020, tercatat bahwa 57% orang di Amerika membaca puisi. Survei ini menunjukkan persentase tertinggi pembaca puisi dalam hampir dua dekade. Sastra puisi yang semakin beragam serta mengangkat isu yang relevan membuat puisi menjadi semakin diminati oleh masyarakat.

Fenomena serupa juga ditemui di negara Inggris, belakangan diketahui bahwa minat generasi milenial dan generasi Z terhadap karya sastra puisi menunjukkan peningkatan. Hal tersebut dapat dilihat dari penjualan buku puisi yang mencapai rekor tertingginya pada 2018. 

Data tersebut diperoleh dari Nielsen BookScan yang menunjukkan penjualan buku puisi tumbuh lebih dari 12% dibanding tahun sebelumnya, dengan total 1,3 juta volume buku puisi terjual selama 2018.

 

3 dari 4 halaman

Media Sosial Jadi Wadah Para Penyair

Sejak hadirnya media sosial, sastra puisi semakin menunjukkan perkembangan yang signifikan. Media sosial memberikan peluang baru dalam membuat puisi dapat lebih mudah dipublikasikan serta dinikmati oleh masyarakat luas. 

Ya, media sosial juga semakin membuka kesempatan para penyair muda dalam menampilkan karya puisi buatannya. Kini, banyak penyair baru yang mempublikasikan karyanya melalui media sosial khususnya Instagram, dikenal juga dengan istilah Instapoet, salah satunya adalah Rupi Kaur. 

Penyair menggunakan media sosial tak hanya sebagai media untuk menampilkan karya yang dibuatnya, namun juga sebagai media pemasaran. Menjadi penyair di media sosial kini membuka kemungkinan untuk dapat menghasilkan uang terutama melalui publikasi ataupun ketika menghadiri sebuah acara. Rupi Kaur juga pernah mengatakan bahwa ia melihat puisi seperti 'menjalankan bisnis'.

Kesehariannya menjadi seorang penyair di media sosial membuat dirinya bisa menulis sepanjang hari, menjalankan tur untuk perilisan bukunya, hingga mengawasi kegiatan operasional dan mengelola proyek di kantor bersama timnya.

 

4 dari 4 halaman

Menulis, Jadi Modal Seorang Penyair

Bagi sebagian orang, menulis puisi menjadi salah satu bentuk penulisan kreatif yang paling sulit untuk dikuasai karena dirasa ada begitu banyak ‘aturan’, namun pada saat yang sama tidak ada aturan sama sekali. Oleh karena itu, menjadi sebuah tantangan bagi sebagian orang yang tertarik menjadi penyair untuk dapat menguasai ilmu-ilmu terkait penulisan kreatif.

Tapi tenang saja, untuk mempertajam kemampuan penulisan kreatifmu, kamu bisa mengikuti kelas penulisan kreatif di Skill Academy by Ruangguru. Dibimbing oleh tutor yang merupakan ahli di bidangnya, kamu akan mendapatkan banyak ilmu terkait storytelling dan juga penulisan kreatif untuk mempersiapkan dirimu menjadi penyair profesional.

 

(*)