Liputan6.com, Jakarta - Tempat-tempat makan di Indonesia setelah kasus pandemi mereda, mulai menggeliat lagi setelah sebelumnya hanya menyediakan pelayanan take away atau bahkan ada yang tutup sementara. Restoran, kafe, dan tempat makan lainnya kembali menawarkan tampilan baru kepada pengunjungnya.
Salah satunya yaitu sebuah restoran yang berada di DoubleTree by Hilton Hotel Jakarta. Sea Grain Restaurant and Bar, restoran yang dulu sempat tutup, kini dibuka kembali secara resmi pada Rabu, 21 September 2022.
Advertisement
Sea Grain Restaurant and Bar bermain dengan konsep baru, menghadirkan pilihan makanan yang berbeda. Adanya jenis makanan western dengan local twist.
Selain itu, restoran juga menambahkan sentuhan baru dari interior dengan memamerkan lukisan-lukisan karya John Martono (Captain John), seniman Indonesia yang salah satu karyanya terpampang di jembatan Antapani, Bandung. Tema dari lukisan-lukisan yang dipajang yaitu “Journey of Happiness”.
Lukisan-lukisan dapat pengunjung lihat di berbagai sudut restoran. Berbagai ukuran lukisan dihadirkan, hingga yang paling besar diletakkan di sebuah lorong menuju fasilitas kamar mandi restoran.
Saat berjalan menyusuri lorong tersebut, pengunjung dapat merasakan sensasi berada di galeri. Karya-karya John Martono memikat dan membuat kita berhenti sejenak untuk mengamatinya. Ada total sekitar 29 lukisan di restoran ini.
Pihak restoran mengungkapkan, karya seniman Captain John ini selaras dengan apa yang ingin diberikan kepada pengunjung, yaitu membawa pengalaman yang membahagiakan. Sementara hidangan yang menjadi highlight merupakan makanan inovasi bergaya western dengan sentuhan cita rasa Indonesia.
Makanan Khas
Jika berkunjung ke sini, ada beberapa menu baru yang dihadirkan. Semua menu baru ini dikurasi secara khusus oleh Chef de Cuisine Rendy Reynaldi, mempersembahkan bakatnya dalam masakan otentik Indonesia dan keahliannya dalam kuliner Barat.
Makanan khas persembahan restoran ini di antaranya adalah Grilled Squid dengan bumbu kecombrang, tomat dan jeruk, Duck Leg Confit dengan jus andaliman, Sea Bass yang dimasak dengan saus kunyit lembut, Oxtail Balado Pizza, dan sebagainya. Hidangan favorit para tamu juga dihadirkan kembali, yaitu Tomahawk dengan daging wagyu premium Australia seberat 1,5 kg.
“Saya bangga untuk menjadi bagian dari Sea Grain Restaurant & Bar yang baru,” ujar Chef Rendy Reynaldi, saat ditemui Rabu, 21 September 2022.
“Saya beserta seluruh tim sangat bersemangat untuk menyajikan resep-resep hidangan fusion terbaru yang dikurasi secara eksklusif untuk para pengunjung restoran. Kami harap dapat memperkenalkan rasa dan pengalaman baru yang dapat memberi kenikmatan dan kebahagiaan bagi semua tamu yang berkunjung ke restoran kami,” ungkapnya.
Advertisement
Suasana Hangat dan Ramah
Chef Rendy diketahui telah berpengalaman lebih dari 15 tahun, ia sebelumnya menempati posisi Head Chef di restoran mewah, dan telah bekerja di sejumlah hotel berbintang empat dan lima di berbagai bagian kota Jakarta. Sebagai Chef de Cuisine, Chef Rendy membawa kreativitas dan pengetahuannya yang luas dalam bidang kuliner dengan menyajikan makanan berkualitas dan sebagai tuan rumah yang ramah bagi pengunjung.
Pengalaman bersantap yang nyaman didapatkan ketika pelayanan yang hangat dan ramah diberikan kepada tamu. Untuk memberikan pengalaman yang menyenangkan bagi para tamu, setiap makanan dan minuman dilengkapi dengan cerita menarik mengenai asal usul resep, bahan-bahan, proses pembuatan dan sebagainya.
Beberapa hidangan terpilih juga disajikan secara spesial – Chef restoran akan secara pribadi mengunjungi meja tamu untuk menyajikan dan memotong Tomahawk, dan para pelayan akan menuangkan jus andaliman untuk Duck Leg Confit. Restoran ini juga memiliki mixologist yang akan menawarkan minuman khusus yang sesuai dengan selera setiap tamu.
Sekilas Captain John Martono
Kehadiran lukisan-lukisan karya Captain John menciptakan suasana baru di Sea Grain Restaurant and Bar. John Martono atau Captain John merupakan seniman lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB). Dia memiliki gelar Magister Desain.
Mengutip dari situs John Martono, pada Sabtu, 24 September 2022, karya abstrak berputar-putar John Martono dengan campuran lukisan dan sulaman tangan di atas sutra membawa perspektif baru dan berbeda dalam seni rupa kontemporer Indonesia. Hal tersebut dapat kita lihat ketika mengamati karya Captain John yang beberapa dapat kita temukan di restoran.
Perpaduan ilmu tekstil, bordir, dan lukisan di atas sutra yang membutuhkan teknik khusus menjadi ciri khas Captain John dalam berekspresi. Captain John dikenal sebagian besar sebagai desainer tekstil.
Dalam kata-kata Captain John sendiri tentang karya seninya “The Journey of Happiness”, merupakan realisasi dari sebuah proses yang selama ini berkonsep dan berkarya dalam seni rupa yang pada dirinya sendiri adalah kebahagiaan tersendiri.
Advertisement