Sukses

Temukan Kebijaksanaan dalam Hidup Lewat 3 Novel Karya Paulo Coelho Ini!

Novelis asal Brasil, Paulo Coelho mampu menghasilkan novel yang fantastis.

Liputan6.com, Jakarta Siapa yang tidak mengenal novelis satu ini? Namanya sudah terkenal seantero dunia melalui karya yang dihasilkannya. Novelis asal Brasil tersebut mampu memberikan sumbangan yang sangat besar terhadap dunia sastra kontemporer. Dengan gaya tulisannya yang menggabungkan antara cerita fiksi dengan filsafat hidup, Paulo Coelho mampu menyihir pembaca.

Paulo Coelho juga dikenal dengan penulis yang produktif. Bagaimana tidak? Total ia sudah menulis setidaknya 33 novel selama 48 tahun karier menulisnya. Sebagian besar novel yang ditulisnya itu terkesan tidak lazim, karena penggabungan fiksi dengan psikologi yang membutuhkan riset mendalam dan rumit. Tapi, tetap saja, karyanya mampu diterima oleh para pembaca hingga kini.

Dengan karya-karya yang dihasilkannya, Paulo Coelho berhasil menyabet berbagai penghargaan. Mulai dari penghargaan Grand Prix Litteraire Elle di Paris pada tahun 1995, Crystal Award oleh World Economic Forum pada tahun 1999, hingga Distinction of Honour from the City of Odense di Denmark pada tahun 2007.

Nah, apa saja sih novel karya Paulo Coelho yang terbaik dan wajib kamu baca sekali dalam seumur hidup? Berikut daftarnya!

 

2 dari 4 halaman

1. The Alchemist (1988)

Buku yang dirilis pada tahun 1988 ini memiliki ketebalan 205 halaman. The Alchemist mampu menjadi novel yang paling banyak diterjemahkan ke berbagai bahasa, salah satunya Bahasa Indonesia. Dalam Bahasa Indonesia, buku ini berjudul "Sang Alkemis".

The Alchemist mengisahkan tentang petualangan seorang bocah lelaku penggembala kambing dari Spanyol bernama Santiago. Ia memiliki misi untuk menemukan harta karun yang tersimpan di bawah Piramida Giza di Mesir. Di tengah perjalannya mencari harta karun tersebut, Santiago bertemu Sang Alkemis yang mengubah segala kehidupannya.

Perjalanan yang dilaluinya itu dipenuhi dengan kebahagiaan dan kekecewaan. Dari pengalaman tersebut, ia mendapatkan pelajaran tentang kehidupan yang dituangkan dalam rangkaian kata bijak di dalam novel ini. Menariknya lagi, di novel ini, setiap babnya terkandung cerita tentang impian, ekspektasi, cinta, dan dilema.

Ketika membaca novel ini, kamu akan dibawa menuju lorong waktu. Ya, kamu akan kembali ke masa lalu dengan latar belakang perjalanan dari Spanyol yang terletak di Eropa hingga Mesir yang terletak di Afrika. Pada akhirnya, perjalanan yang dilalui Santiago tersebut merupakan perjalanan dari seorang pemimpi yang bersungguh-sungguh dan tak kenal lelah untuk mencapai tujuannya.

3 dari 4 halaman

2. The Pilgrimage (1987)

Novel kedua yang wajib kamu baca adalah The Pilgrimage atau dalam bahasa disebut "Ziarah". Novel ini diterbitkan untuk pertama kalinya pada tahun 1987. Dan sudah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia sekitar tahun 2000-an. Novel dengan tebal 246 halaman ini mengisahkan tentang perjalanan spiritual.

Perjalanan tersebut dialami langsung oleh Paulo Coelho untuk mencari pedangnya. Perjalanan ini ditempuh dengan berjalan kaki dalam rute yang disebut sebagai Jalan Menuju Santiago. Sebuah perjalanan untuk menemukan kebijaksanaan, pengetahuan, dan penguasaan spiritual.

Selama perjalanan, Paulo Coelho melakukan berbagai ritus dan tradisi Ordo RAM. Tradisi yang dijalankan oleh Paulo tersebut memiliki makna dan hakikat hidup yang sangat dalam dan fundamental. Tradisi tersebut tidak terkait dengan penyembahan kepada Tuhan, akan tetapi bagaimana diri menyatu dengan alam.

Perjalanan dalam mendapatkan pedang Sang Magi tersebut banyak menyelipkan nilai-nilai kehidupan yang bisa kamu terapkan. Sama seperti buku sebelumnya, pada "Ziarah" ini, Paulo Coelho berusaha untuk mengungkapkan tentang apa itu perjuangan, suara hati, tujuan kita melakukan sesuatu, dan kenali musuh sejati yang ada pada dirimu.

Intinya, novel ini cocok dibaca untuk semua kalangan. Entah remaja, muda, atau tua. Karena kebijaksanaan dalam hidup, tak mengenal umur.

4 dari 4 halaman

3. Manuscript Found in Accra (2012)

Novel terakhir yang wajib kamu baca adalah "Manuscript Found in Accra" atau jika diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia memiliki arti "Manuskrip yang Ditemukan di Accra". Novel yang memiliki ketebalan 205 halaman ini masih mengangkat tema sentral seputar problematika perjalanan kehidupan manusia.

Ketika membaca di awal, kamu akan disuguhkan sebuah manuskrip yang berisi kalimat-kalimat yang penuh dengan kebijaksanaan yang ditemukan secara tidak sengaja. Dalam novel ini, Paulo Coelho mengambil latar belakang waktu kejadian pengepungan Yerusalem oleh Tentara Salib pada tahun 1099.

Pada kondisi siap perang seperti itu, "Sang Guru" memberikan nasihat yang penuh akan kebijaksanaan kepada sekelompok orang. Ia pun meminta kepada sekelompok orang tersebut, agar bertanya ke dalam dirinya, permasalahan hidup apa yang menimpa mereka. Dari bertanya ke dalam diri sendiri, "Sang Guru" pun mendapatkan pertanyaan, mulai dari makna perang, cinta, keberuntungan, mukjizat, dan lain sebagainya.

Novel ini mengajak kita semua untuk merenungkan apa yang sedang terjadi dalam kehidupan. Dengan petuah bijak dari orang yang sudah makan manis dan pahitnya kehidupan, nasihat tersebut sangatlah menyejukkan. Pada akhirnya, kita akan tersadar, bahwa pertarungan besar manusia bukanlah dengan orang lain, melainkan pada diri sendiri, dengan isi hatinya dan berbagai kebimbangannya.

 

 

Itulah tiga novel dari Paulo Coelho yang wajib kamu baca sekali seumur hidup. Ketiga novel tersebut penuh dengan makna hidup. Penuh dengan kebijaksanaan dalam hidup. Pesan dalam ketiga buku tersebut bisa membuat kita semakin dewasa dan tenang dalam menyikapi sebuah permasalahan yang sedang terjadi.

 

(*)