Liputan6.com, Jakarta - Bandara Doncaster Sheffield di Inggris mengonfirmasi kabar penutupan secara permanen. Rencananya, bandara itu akan mulai berhenti beroperasi pada 31 Oktober 2022, dengan tanggal penutupan resmi yang belum dikonfirmasi.
Sekitar 3.000 pegawai terancam kehilangan pekerjaan akibat penutupan bandara tersebut. Belum lagi ribuan penerbangan per tahun juga terpengaruh. Tapi, penutupan itu diklaim tak bisa dihindari.
Advertisement
Baca Juga
Dikutip dari The Sun, Rabu, 28 September 2022, Peel Group selaku pemilik bandara tersebut menyatakan bandara tidak lagi layak beroperasi karena pendapatan kurang memadai, sementara biaya operasionalnya tinggi. Perusahaan analisis penerbangan Cirium mengatakan bandara tersebut merupakan bandara terbesar ke-26 di Inggris dengan 4.609 penerbangan pada 2019.
Destinasi terpopuler yang terbang dari Doncaster Sheffield adalah Tenerife dan Lanzarote, serta Bucharest. Seiring rencana penutupan tersebut, Wizz Air yang merupakan salah satu operator terbesar juga ditarik keluar, hanya menyisakan maskapai TUI.Â
Bandara merupakan salah satu dari sedikit fasilitas publik di Inggris yang tidak membebankan biaya kepada wisatawan, hingga menjadikannya salah satu tempat parkir mobil bandara termurah di Inggris. Sebuah survei pada 2017 memilih bandara itu sebagai yang terbaik di Inggris.
Ketua Grup Bandara Peel Robert Hough mengatakan, "Kami menyadari bahwa ini akan menimbulkan kekecewaan besar bagi banyak orang." "Masalah yang sulit dipecahkan tetap menjadi kekurangan mendasar dan aliran pendapatan yang tidak mencukupi dibebani juga dengan biaya operasional bandara yang tinggi," katanya lagi.
Â
Menyebar di Inggris
Pada 2020, sejumlah ahli sudah memperingatkan bahwa sejumlah bandara terancam ditutup permanen sebagai efek pandemi, terutama bandara berskala kecil. Analis penerbangan Martin Evans sebelumnya mengatakan bahwa saat ini adalah periode operator bandara semestinya memperoleh pendapatan maksimum. Kenyataannya tidak demikian.
"Bila semua hal kembali normal sebelum musim dingin, itu adalah masa paling tenang sepanjang operasional (tidak banyak penerbangan). Di situlah kita melihat bandara berpotensi ditutup," ujarnya.
Banyak maskapai menunda penerbangan karena beragam masalah yang terjadi. Wizz Air, misalnya, mengonfirmasi bahwa hampir seluruh penerbangan dari Bandara Cardiff akan terpengaruh hingga enam bulan ke depan akibat 'tekanan ekonomi'.Â
Maskapai Inggris Loganair, maskapai reginal terbesar di negara itu, juga mengonfirmasi 300 penerbangan dibatalkan antara November 2022 hingga Maret 2023. Pembatalan juga terjadi di Bandara Newquay, dengan penerbangan menuju Cornwall dari Manchester dan Edinburgh akan terimbas. Sedangkan, maskapai British Airways mengonfirmasi pembatalan 10ribu penerbangan hingga Maret 2023.
Advertisement
Pilot Mogok
Sebelumnya, puluhan penerbangan di Inggis mengalami ratusan pembatalan penerbangan karena pilot mogok bekerja. Sekitar 7 ribu penumpang yang memesan penerbangan di Inggris pun terkena imbasnya.
Dikutip dari The Sun, Sabtu, 3 September 2022, sebanyak 34 layanan Lufthansa yang menghubungkan Heathrow dengan Frankfurt dan Munich ditutup sementara, selain 11 penerbangan antara Manchester dan Jerman. Vereinigung Cockpit (VC), serikat pekerja yang mewakili pilot Lufthansa, mengumumkan pemogokan pada Kamis, 1 September 2022, dipicu oleh permasalahan gaji.
Matthias Baier, juru bicara dari serikat pekerja, mengatakan, "Menyadari tanggung jawab kami untuk perusahaan dan penumpang, kami tidak ingin meninggalkan kebutuhan bisnis yang terlewat dan menawarkan tanggal negosiasi lain meskipun tawaran tidak memadai dan negosiasi gagal."Â Â
"Kami juga tidak menerima tawaran yang cukup hari ini. Hal ini serius dan menjadi kesempatan yang terlewatkan. Negosiasi telah gagal. Satu-satunya yang tersisa untuk memperkuat tuntutan kami adalah dengan mogok," ia menambahkan.
Pihak Lufthansa mengaku sudah menawari kenaikan gaji pokok bulanan pilot sebesar 900 euro atau setara Rp13,3 juta dan mengklaim tuntutan serikat pekerja "akan meningkatkan alokasi biaya untuk gaji lebih dari 40 persen". Direktur SDM Lufthansa Michael Niggemann mengatakan, "Kami tidak dapat memahami seruan serikat pekerja untuk mogok."
Â
Krisis di Eropa
Manajemen mengklaim sudah membuat penawaran yang sangat baik dan seimbang secara sosial, terlepas dari beban krisis Covid yang terus berlanjut dan prospek yang tidak pasti untuk ekonomi global.
"Eskalasi ini datang dengan mengorbankan ribuan pelanggan," sebutnya. Ribuan penumpang akhirnya mengamuk karena penundaan dan pembatalan penerbangan sebab bandara terus mendatangkan malapetaka.
Krisis masih terjadi di dunia penerbangan, salah satunya akibat pandemi Covid. Bukan hanya Lutfhansa, ada SAS Scandinavian Airlines yang telah mengumumkan akan memangkas hingga 1.600 penerbangan musim gugur ini, sepanjang September dan Oktober 2022.
Sementara di Indonesia, jumlah penerbangan terus ditambah menyusul meningkatnya permintaan signifikan untuk mobilitas ke berbagai daerah. Penambahan jadwal penerbangan juga menjadi kompensasi untuk menekan harga tiket pesawat yang melambung.
Dikutip dari kanal Bisnis Liputan6.com, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) juga merilis Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 142 Tahun 2022, tentang Besaran Biaya Tambahan (Surcharge) Yang Disebabkan Adanya Fluktuasi Bahan Bakar (Fuel Surcharge) Tarif Penumpang Pelayanan Kelas Ekonomi Angkutan Udara Niaga Berjadwal Dalam Negeri, yang mulai berlaku pada 4 Agustus 2022. Plt Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Nur Isnin Istiartono beralasan kebijakan itu dibuat agar maskapai mempunyai pedoman dalam menerapkan tarif penumpang atau harga tiket pesawat.
Advertisement